KABARBURSA.COM – Johan Silitonga, Direktur Utama PT Cahayaputra Asa Keramik Tbk (CAKK), melakukan pembelian saham tambahan, sehingga kini ia memiliki 4,01 persen saham perusahaan.
Dalam keterbukaan informasi yang disampaikan kepada Bursa Efek Indonesia (BEI), Sekretaris Perusahaan CAKK, Cynthia Ayu, mengungkapkan bahwa Johan Silitonga membeli sebanyak 4.400.000 lembar saham CAKK dengan harga Rp150 per saham.
“Tujuan dari transaksi ini adalah untuk investasi, dengan kepemilikan saham langsung oleh Johan Silitonga,” ujarnya pada Selasa, 19 November 2024.
Setelah transaksi tersebut, sambung Cynthia, jumlah saham yang dimiliki Johan Silitonga bertambah menjadi 48,2 juta lembar, yang setara dengan 4,01 persen dari total saham yang beredar, dibandingkan dengan sebelumnya yang hanya 43,8 juta lembar saham atau setara dengan 3,64 persen.
Kinerja Keuangan CAKK
Sebelumnya, CAKK mencatatkan rugi bersih sebesar Rp7,8 miliar pada kuartal ketiga tahun 2024. Meskipun masih mencatatkan kerugian, hasil tersebut menunjukkan perbaikan yang signifikan dibandingkan dengan periode yang sama tahun lalu, yang mencatatkan rugi bersih sebesar Rp17,8 miliar. Akibatnya, rugi bersih per saham perusahaan pada kuartal ini tercatat sebesar Rp6,50 per lembar saham.
Pada laporan keuangan kuartal ketiga 2024, CAKK mencatatkan total pendapatan sebesar Rp163,5 miliar, yang menunjukkan kenaikan sebesar 4,9 persen dibandingkan dengan periode yang sama tahun lalu, yang tercatat sebesar Rp155,8 miliar. Namun, meskipun ada kenaikan pendapatan, perusahaan mengalami kerugian bruto sebesar Rp7,5 miliar, berbanding terbalik dengan laba bruto sebesar Rp3,3 miliar pada periode yang sama tahun lalu. Gross margin CAKK tercatat negatif 4,6 persen, mencerminkan tantangan yang dihadapi perusahaan dalam meningkatkan efisiensi biaya produksi.
EBITDA (Earnings Before Interest, Taxes, Depreciation, and Amortization) perusahaan pada kuartal ketiga tercatat negatif sebesar Rp28,6 miliar, mengalami penurunan yang signifikan dibandingkan kuartal sebelumnya yang tercatat Rp21,3 miliar. Ini mencerminkan penurunan yang tajam dalam profitabilitas operasional perusahaan. Margin EBITDA juga tercatat negatif 17,5 persen, menandakan bahwa CAKK masih menghadapi tantangan besar dalam mencapai efisiensi biaya dan meningkatkan laba operasional.
Rugi operasional perusahaan pada kuartal ketiga tercatat sebesar Rp29,8 miliar, yang juga mengalami penurunan dibandingkan dengan periode yang sama tahun lalu, yang tercatat rugi operasional sebesar Rp13,8 miliar. Meskipun demikian, perusahaan berhasil mencatatkan perbaikan pada rugi bersihnya, yang menunjukkan upaya pemulihan dalam mengelola kerugian dan meningkatkan kinerja operasional.
Di sisi lain, meskipun perusahaan mencatatkan kerugian, posisi keuangan CAKK masih mencatatkan rasio utang yang cukup tinggi, dengan total liabilitas mencapai Rp289,6 miliar, yang terdiri dari utang jangka pendek sebesar Rp219,8 miliar dan utang jangka panjang sebesar Rp69,8 miliar. Rasio Debt to Equity (D/E) tercatat sebesar 1,50, yang menunjukkan ketergantungan perusahaan pada utang untuk mendanai operasionalnya.
Sementara itu, CAKK tidak mengumumkan pembagian dividen untuk tahun 2024. Rasio Price to Earnings (P/E) perusahaan tercatat negatif 23,38x, mencerminkan kerugian yang diderita perusahaan dibandingkan dengan harga sahamnya. Selain itu, perusahaan mencatatkan nilai buku per saham (BVPS) sebesar Rp160,28 dan price to book value (PBV) sebesar 0,95x, yang menunjukkan bahwa saham CAKK diperdagangkan dengan harga yang lebih rendah dibandingkan dengan nilai buku per sahamnya.
Performa Saham CAKK
Pada perdagangan Senin, 18 November 2024, saham CAKK mengalami penurunan sebesar 1 poin, atau sekitar 0,67 persen, dan ditutup pada harga Rp148 per saham. Volume transaksi tercatat sebanyak 277.600 lembar saham, dengan rata-rata volume harian mencapai 2,85 juta lembar saham.
Harga saham CAKK sempat dibuka pada level Rp140 dan mencapai harga tertinggi Rp152 selama sesi perdagangan. Saham ini sebelumnya ditutup pada harga Rp149 per lembar pada hari perdagangan sebelumnya. Transaksi penjualan saham (F Sell) mendominasi dengan jumlah mencapai 1,6 juta lembar saham, sementara transaksi pembelian saham (F Buy) tercatat sekitar 14.900 lembar saham.
Berdasarkan data kinerja harga saham selama beberapa periode terakhir, CAKK mencatatkan penurunan harga saham mingguan sebesar 1,33 persen. Dalam periode sebulan terakhir, harga saham perusahaan ini mengalami penurunan yang lebih signifikan, yakni 8,07 persen.
Meski begitu, dalam tiga bulan terakhir, saham CAKK masih menunjukkan kenaikan sebesar 5,71 persen, dan dalam enam bulan terakhir tercatat kenaikan harga sebesar 12,98 persen. Namun, dalam jangka waktu satu tahun terakhir, saham CAKK mengalami penurunan sebesar 9,20 persen.
Meskipun mengalami fluktuasi harga, kinerja saham CAKK masih mencatatkan volatilitas yang relatif tinggi, dengan pergerakan harga yang cukup dinamis baik dalam jangka pendek maupun menengah. (*)