Scroll untuk baca artikel
Market Hari Ini

APLN Lepas Hotel Pullman, Dana untuk Bayar Utang?

×

APLN Lepas Hotel Pullman, Dana untuk Bayar Utang?

Sebarkan artikel ini
Agung
PT Agung Podomoro Land (APLN) (Foto:Int)

KABARBURSA.COM – PT Agung Podomoro Land Tbk (APLN) mengumumkan bahwa melalui anak perusahaannya, PT Putra Adhi Prima (PAP), telah melakukan penjualan Hotel Pullman Ciawi Vimala Hills Resort Spa & Convention kepada PT Bangun Loka Indah (BLI).

Sekretaris Perusahaan Agung Podomoro Land, Justini Omas, menjelaskan bahwa penjualan Hotel Pullman Vimala Hills merupakan bagian dari strategi perusahaan untuk memperkuat posisi kas dan melakukan efisiensi bisnis, terutama dengan mengurangi beban utang.

“Hasil dari transaksi penjualan ini akan digunakan untuk mendanai sejumlah proyek properti yang sedang berjalan serta untuk melunasi sebagian utang perusahaan,” kata Justini dalam keterbukaan informasi, Selasa, 19 November 2024.

Dengan kas yang semakin kuat, APLN kini memiliki lebih banyak ruang untuk melanjutkan pembangunan berbagai proyek, termasuk hotel, perumahan, dan kawasan hunian lainnya.

Justini menegaskan bahwa transaksi ini bukanlah transaksi afiliasi maupun transaksi material, melainkan bagian dari kegiatan operasional rutin perusahaan di bidang real estate.

“Kami bersyukur bahwa transaksi ini berjalan dengan lancar dan diharapkan dapat memberikan dampak positif bagi fundamental APLN ke depan,” tambahnya.

Kinerja Keuangan APLN

APLN mencatatkan total penjualan dan pendapatan usaha sebesar Rp2,78 triliun hingga September 2024. Angka ini menunjukkan penurunan sebesar 29,1 persen dibandingkan dengan periode yang sama tahun sebelumnya. Penurunan tersebut disebabkan oleh adanya pendapatan tidak berulang sebesar Rp1,30 triliun pada 2023, yang berasal dari hasil penjualan Neo Soho.

Justini menjelaskan bahwa penurunan ini berhubungan langsung dengan hasil penjualan Neo Soho yang mempengaruhi angka pengakuan penjualan perusahaan. Pada September 2023, APLN mencatatkan penjualan sebesar Rp2,85 triliun, sementara pada periode yang sama tahun ini tercatat sebesar Rp1,64 triliun.

Pada periode sembilan bulan pertama 2024, perusahaan berhasil mencatatkan laba komprehensif sebesar Rp64,64 miliar, yang jauh lebih rendah dibandingkan dengan laba sebesar Rp1,35 triliun pada periode yang sama tahun 2023, di mana sebagian besar laba tersebut berasal dari penjualan Neo Soho.

Namun, di sisi positifnya, marketing sales APLN hingga September 2024 mengalami lonjakan signifikan sebesar 46,5 persen, mencapai Rp1,37 triliun, dibandingkan dengan Rp933,30 miliar pada periode yang sama tahun lalu. Pendapatan berulang juga mencatatkan pertumbuhan yang baik, naik 6,6 persen, dari Rp1,07 triliun pada September 2023 menjadi Rp1,14 triliun di periode yang sama tahun ini.

“APLN berhasil meraih tren positif berkat dua segmen bisnis utamanya, yaitu penjualan properti serta bisnis perhotelan dan pusat perbelanjaan, yang memberikan kontribusi pada pendapatan berulang perusahaan,” ungkap Justini dalam pernyataan resminya.

Dengan kinerja operasional yang solid dan penurunan beban biaya pinjaman, cash flow perusahaan menjadi semakin stabil. Sampai dengan September 2024, kas dan setara kas perusahaan tercatat mencapai Rp1,06 triliun, yang mengalami kenaikan hampir Rp400 miliar dibandingkan dengan periode yang sama pada 2023.

“Seiring dengan fokus pemerintah pada sektor perumahan, APLN akan terus mempercepat pembangunan dan serah terima properti kepada konsumen di berbagai kota,” tambah Justini.

Sebagaimana diketahui, catatan positif sukses diraih APLN dari dua segmen bisnis utamanya pada kuartal III tahun ini. Penjualan properti dan bisnis perhotelan dan pusat perbelanjaan menjadi sumber pendapatan berulang perusahaan.

Marketing sales APLN mencapai Rp1,37 triliun hingga September 2024, melonjak 46,5 persen dibandingkan periode sama 2023 sebesar Rp933,30 miliar.

Sementara itu pendapatan berulang APLN sebesar Rp1,14 triliun pada sembilan bulan pertama 2024, tumbuh 6,6 persen dibandingkan periode yang sama tahun lalu yakni Rp1,07 triliun.

Adapun cash flow perusahaan semakin kokoh berkat kinerja operasional yang positif dan menurunnya beban biaya pinjaman. Hingga September 2024, dana kas dan setara kas perusahaan mencapai Rp1,06 triliun, meningkat hampir Rp400 miliar dibandingkan periode sama tahun 2023.

Di sisi lain, APLN membukukan penjualan dan pendapatan usaha sebesar Rp2,78 triliun hingga September 2024. Angka ini menurun 29,1 persen jika dibandingkan dengan periode serupa tahun lalu karena pada 2023 terdapat pendapatan yang tidak berulang senilai Rp1,30 triliun dari hasil penjualan Neo Soho.