KABARBURSA.COM – Investasi reksadana dengan return tinggi tahun lalu masih menjanjikan di tahun ini. Beberapa produk reksadana berhasil mencatatkan imbal hasil yang jauh melampaui rata-rata return secara keseluruhan pada tahun 2023, meskipun termasuk dalam jenis reksadana yang kinerjanya kurang baik secara industri.
Berdasarkan data Infovesta, indeks kinerja reksadana saham Infovesta 90 Equity Fund Index mencatatkan return -3,73% sepanjang tahun 2023, menjadi yang terburuk dibandingkan dengan indeks reksadana campuran, reksadana pasar uang, dan reksadana pendapatan tetap.
Sebagai contoh, tiga produk reksadana saham dengan kinerja tertinggi mencatatkan return di atas 15%. Ketiga reksadana saham tersebut adalah HPAM Syariah Ekuitas dengan imbal hasil mencapai 28,30% dalam setahun penuh 2023, HPAM Ekuitas Syariah Berkah 18,38%, dan Recapital Equity sebesar 17,44%. Di sisi lain, dalam kategori reksadana campuran, tiga produk dengan kinerja terbaik menghasilkan return di atas 9%, antara lain STAR Balanced III dengan return 11,33%, KISI Balanced Fund 10,66%, dan Batavia Providentia Balanced Fund dengan imbal hasil 9,24%.
Head of Business Development Division Henan Putihrai Asset Management (HPAM), Reza Fahmi, menjelaskan bahwa dua produk reksadana saham HPAM yang mencatatkan return tertinggi di industri merupakan reksadana saham berbasis syariah. Produk ini berinvestasi pada efek bersifat ekuitas yang termasuk dalam daftar efek syariah.
Untuk mencapai return yang tinggi di tahun 2023, HPAM melakukan seleksi saham secara ketat berdasarkan kriteria syariah, fundamental, dan teknikal, serta mengoptimalkan alokasi aset sesuai dengan kondisi pasar. “HPAM juga memanfaatkan peluang investasi di sektor-sektor yang memiliki prospek pertumbuhan yang baik, seperti industri, konsumsi, dan kesehatan,” kata Reza.
Sementara itu, Direktur Investment KISI Asset Management, Arfan Karniody, menyampaikan bahwa KISI Balanced Fund menjadi produk reksadana campuran dengan return kedua tertinggi pada tahun 2023 karena menjalankan kombinasi strategi bottom-up dan top-down. Produk ini mengubah bobot antara surat utang dan ekuitas sesuai dengan kondisi pasar dan kesempatan yang ada.
“Pasalnya, produk reksadana campuran bersifat tilting, yakni dapat mengubah bobot antara surat utang dan ekuitas dengan cepat sesuai dengan kondisi pasar dan kesempatan yang ada,” tutur Arfan.
Di tahun 2024, harapan besar terletak pada kinerja reksadana saham berbasis syariah dan reksadana campuran. Pemulihan ekonomi global dan domestik, kebijakan moneter yang akomodatif, perkembangan industri halal dan digital, serta peningkatan kesadaran masyarakat terhadap produk syariah diharapkan akan mendukung kinerja produk-produk ini. Dengan asumsi-asumsi tersebut, diperkirakan return yang dapat dicapai oleh HPAM Syariah Ekuitas dan HPAM Ekuitas Syariah Berkah berkisar antara 15%-25% di tahun 2024.
Selanjutnya, KISI AM berharap bahwa KISI Balanced Fund dapat membukukan performa yang baik di tahun 2024. Dengan pengamatan luas terhadap industri dan sektor, serta penilaian langsung terhadap saham-saham yang dipilih, diharapkan produk ini dapat memperoleh hasil yang memuaskan bagi para investor.