KABARBURSA.COM – Kepala Badan Pangan Nasional (Bapanas) Arief Prasetyo Adi mengungkapkan realisasi bantuan pangan (banpang) beras tahap satu tahun 2024.
“Adapun per 17 Februari 2024, realisasi banpang yang telah disalurkan oleh Perum Bulog untuk bulan Januari mencapai 193.368 ton atau 87,87 persen,” kata Arief melalui siaran persnya, Senin, 19 Februari 2024.
Persentase tersebut, lanjut dia, diambil dari pagu sasaran per bulan yang mencapai 220.041 ton.
Lebih lanjut, pada Februari ini, realisasi banpang beras mencapai 3.084 ton atau sekitar 1,40 persen dari pagu bulanan.
Arief mengungkapkan alasan penggelontoran banpang beras terus digenjot pemerintahan Presiden Joko Widodo. Salah satu alasannya ialah pengendalian inflasi khususnya beras.
“Pada Januari 2024 beras menjadi komoditas penyumbang inflasi terbesar sebesar 0,56 persen (yoy). Penyaluran banpang beras terbukti efektif menekan laju inflasi beras,” terang dia.
Selanjutnya, Arief berujar, pada periode penyaluran banpang beras tahun 2023 inflasi beras pada Maret 2023 yang sebesar 0,7 persen turun menjadi 0,2 persen.
Inflasi beras bulan November 2023 sebesar 5,61 persen pun ikut turun menjadi 0,4 persen seiring dengan penyaluran bantuan beras tahap kedua di tahun tersebut.
“Sementara untuk realisasi penyaluran beras SPHP tahun 2024 sampai dengan 17 Februari 2024 mencapai 264 ribu ton, dengan alokasi penyaluran terbesar di Wilayah DKI Jakarta dan Banten, Jawa Timur, dan Jawa Barat,” pungkas Arief. (ari/prm)