KABARBURSA.COM-Untuk menangani kontroversi kelangkaan beras yang telah meningkatkan harga, pemerintah telah memutuskan untuk mempercepat impor beras sebanyak 1,5 juta ton.
Menteri Koordinator Bidang Perekonomian, Airlangga Hartarto, mengungkapkan bahwa rencana impor beras tahun ini mencapai 2 juta ton, dengan 500 ribu ton yang akan segera tiba di Indonesia.
“Impor tahun ini ditargetkan sebanyak 2 juta ton. Saat ini sudah ada komitmen untuk mengimpor 500 ribu ton, dan diharapkan 1,5 juta ton sisanya dapat terealisasi segera,” ungkap Airlangga kepada media pada Senin Februari 2024.
Ia menyebutkan bahwa negara-negara asal impor beras termasuk Vietnam, Thailand, Kamboja, dan lainnya.
Airlangga menjelaskan bahwa impor beras merupakan solusi cepat untuk mengatasi kelangkaan dan lonjakan harga yang tajam.
“Pada produksi Januari, Februari, dan Maret, terlihat penurunan dibanding tahun sebelumnya, sementara permintaan juga menurun sekitar 1 juta ton. Oleh karena itu, percepatan impor menjadi salah satu solusi,” katanya.
Menteri Perdagangan Zulkifli Hasan, atau yang akrab disapa Mendag Zulhas, menyatakan bahwa Indonesia akan menambah impor beras sebanyak 1,6 juta ton tahun ini, sehingga total impor beras mencapai 3,6 juta ton.
“Impor tahun lalu sebanyak 3,8 juta ton, sedangkan tahun ini direncanakan 2 juta ton dengan tambahan 1,6 juta ton, sehingga total impor beras tahun ini mencapai 3,6 juta ton,” ujarnya di Jakarta pada Senin 26 Februari 2024.
Menurutnya, impor beras diperlukan karena produksi beras lokal tidak mencukupi untuk memenuhi kebutuhan masyarakat, sehingga impor menjadi solusi untuk mengisi stok.
Zulhas juga menyebutkan bahwa dari total rencana impor 3,6 juta ton beras, 500.000 ton sedang dalam perjalanan dan akan dibongkar begitu sampai di Indonesia. Sementara itu, stok cadangan Bulog mencapai 1,4 juta ton.
“Dengan begitu, ketersediaan beras di Indonesia cukup aman. Harganya juga stabil, terutama untuk beras pemerintah,” tambah Zulhas.