Scroll untuk baca artikel
Market Hari IniHeadline

Valuasi Tokopedia Saat Dibeli TikTok dan Dilepas GOTO

×

Valuasi Tokopedia Saat Dibeli TikTok dan Dilepas GOTO

Sebarkan artikel ini
Tokopedia GOTO Tiktok
Ilustrasi merger TikTok dengan Tokopedia. (Foto: Int)

KABARBURSA.COMMerger antara dua raksasa startup terbesar di Indonesia, Gojek dan Tokopedia, yang dimulai pada Mei 2021 dan mencapai tahap pelantikan di bursa pada April 2022 sebagai GoTo (Gojek Tokopedia), kini telah berakhir dengan GOTO melepaskan kendali atas Tokopedia kepada TikTok, raksasa media sosial yang merupakan anak perusahaan dari Bytedance, sebuah perusahaan rintisan asal China dengan valuasi terbesar di dunia.

Pada akhir tahun lalu, pernikahan yang diharapkan langgeng tersebut ternyata berakhir dengan perceraian. GOTO memutuskan untuk melepaskan kendalinya di Tokopedia kepada TikTok, mengakhiri kemitraan tersebut.

Dalam materi paparan publik insidental yang akan diselenggarakan pada Rabu 28 Februari 2024, besok, diketahui bahwa sebelum investasi TikTok, valuasi pasar Tokopedia telah mencapai Rp9,41 triliun atau sekitar US$606 juta, menandakan bahwa setelah merger dan pelantikan di bursa namun sebelum TikTok masuk, Tokopedia sudah tidak lagi memiliki status sebagai unicorn – yaitu perusahaan dengan valuasi lebih dari US$ 1 miliar.

Penilaian ini juga jauh di bawah valuasi tertinggi yang pernah dicapai oleh perusahaan sebelum bergabung dengan Gojek. Dalam pendanaan terakhir sebagai entitas independen, Tokopedia mendapatkan pendanaan seri H dari Temasek dan Google senilai US$350 juta dengan valuasi perusahaan mencapai US$7,5 miliar.

TikTok diketahui telah menyuntikkan modal melalui pengambilalihan 38.198.745 saham baru dengan harga Rp747.874 per saham atau 1,14% premi dari penilaian wajar Tokopedia. Total dana yang dikeluarkan TikTok atas pengambilalihan saham baru tersebut mencapai Rp13,04 triliun (US$840 juta). Tokopedia juga akan menerima promissory note sebesar US$1 miliar.

Akhirnya, TikTok akan menguasai 75,01% saham Tokopedia dan menjadi pengendali, dengan GOTO memegang 24,99% sisanya, namun tidak akan terdilusi meskipun Tokopedia melakukan penggalangan dana di masa depan.

GOTO menyatakan bahwa penurunan valuasi Tokopedia yang signifikan sejalan dengan apa yang dialami oleh pemain global lainnya. Dalam paparan tersebut, GOTO memberikan contoh seperti Sea Ltd (induk Shopee) yang rasio valuasinya terhadap pendapatan dua belas bulan ke depan (EV/NTM Revenue) turun drastis dari 9,5 pada awal Januari 2021 menjadi 1,1 kali di akhir Januari tahun ini. Selain itu, Alibaba juga mengalami penurunan, dengan EV/NTM Revenue turun dari 4,8 menjadi 0,9 kali, dan Etsy dari 12,1 menjadi 3,4 kali saja.

Artinya, secara luas, investor tidak lagi memberikan penilaian yang tinggi bagi perusahaan rintisan, terutama yang telah matang dan fokus pada profitabilitas.

GOTO tidak merinci EV/NTM Revenue dalam paparan insidental tersebut, tetapi mengutip laporan kinerja perusahaan kuartal ketiga sebelumnya, dimana pendapatan Tokopedia yang disetahunkan sebesar 8,96 triliun, yang mengindikasikan bahwa dengan valuasi Rp9,41 triliun (US$606 juta), EV/NTM Revenue Tokopedia hanya mencapai 1,05 kali.