KABARBURSA.COM – Para pemodal disarankan untuk mempertahankan optimisme dengan penuh kehati-hatian, dengan kembali ke saham-saham blue chip. Saham blue chip adalah saham emiten yang memiliki reputasi kuat, jejak keuangan stabil, dan pertumbuhan yang konsisten. Termasuk, rajin membayar dividen.
“Kembali ke saham blue chip, sambil menunggu sentimen positif lebih lanjut setelah hasil pemilu yang lebih jelas dan penurunan inflasi inti yang berkelanjutan,” tulis analis Mirae Asset Sekuritas Indonesia, Robertus Hardy dalam risetnya.
Saat ini, menurut dia, masih ada potensi perselisihan mengenai proses dan hasil pemilu. Meski demikian, pihaknya tetap mempertahankan optimisme dengan penuh kehati-hatian bahwa ketidakpastian politik di dalam negeri segera terselesaikan dengan damai. “Ini membuka jalan bagi perusahaan untuk melanjutkan rencana ekspansi,” sebut Robertus.
Selain sentimen hasil pemilu, pasar juga menghadapi potensi The Fed melonggarkan kebijakan moneter, menyusul upaya untuk menilai ulang proses pengetatan likuiditas, meskipun masih ada sikap hawkish. Publikasi risalah pertemuan FOMC Januari menunjukkan sikap yang masih hawkish, menunjukkan kehati-hatian terhadap penurunan suku bunga terlalu cepat.
Jika The Fed mulai meninjau kembali proses pengetatan likuiditas pada Maret 2024, Mirae optimistis – dengan kehati-hatian – terhadap potensi Bank Sentral Amerika Serikat itu melonggarkan kebijakan moneter pada bulan-bulan berikutnya.
Mirae menyarankan investor untuk kembali fokus pada aspek fundamental dari beberapa saham blue chip, termasuk kinerja operasional dan finansial, serta outlook ekonomi makro dan industri yang relevan.
“Meskipun potensi lonjakan inflasi karena faktor musiman di bulan Ramadan, kami percaya bahwa tren penurunan inflasi inti terus berlanjut, sehingga memberikan ruang terbatas bagi Bank Indonesia (BI) untuk mempertahankan kebijakan moneter yang ketat,” jelas Robertus.
Karena itu, Mirae merekomendasikan beberapa saham blue chip untuk bulan Maret, yaitu BBRI dan BBCA (perbankan), AMRT dan HOKI (konsumen non-siklikal), ACES dan MAPI (konsumen siklikal), TLKM dan ISAT (telekomunikasi), serta ASII (industri).
Sebagai informasi, nilai aset bersih (NAV) dari portofolio saham rekomendasi Mirae meningkat 4,4% sepanjang Februari hingga tanggal 23, dibandingkan IHSG yang hanya naik 1,2%.