KABARBURSA.COM – Direktur Jenderal Prasarana dan Sarana Kementerian Pertanian, Ali Jamil, menekankan bahwa fasilitas irigasi menjadi salah satu kunci utama kemajuan pertanian dan peningkatan kesejahteraan petani.
“Dengan irigasi yang optimal dan pengelolaan lahan yang maksimal, saya yakin kesejahteraan masyarakat juga akan mengalami peningkatan,” ujar Ali dalam keterangan tertulis di Jakarta, pada Selasa, 27 Februari 2024.
Pernyataan tersebut disampaikan Ali saat melakukan peninjauan fasilitas pompa irigasi di beberapa kelompok tani di Kabupaten Sukabumi, Jawa Barat.
Empat kelompok tani di Desa Loji, Kecamatan Simpenan, yang dikunjungi meliputi Poktan Tegal Lega, Cilangkap, Bojong Mukti, dan Loji. Sementara itu, dua kelompok tani di Desa Bantargebang, Kecamatan Bantargadung, yang dievaluasi adalah Lengkob dan Bantar Gebang.
Selama di Desa Loji, Ali Jamil berinteraksi dengan masyarakat dan menemukan bahwa lahan seluas 320 hektare tidak dapat dimanfaatkan secara optimal karena kerusakan Bendungan Sidadap yang menjadi sumber air bagi para petani.
Dari total lahan tersebut, hanya 50 hektare yang dapat ditanami menggunakan air dari sumur dangkal dengan bantuan pompa air swadaya masyarakat.
Ali menyatakan bahwa Kementan akan segera mengirimkan bantuan berupa pompa irigasi dengan mengambil air dari hilir sungai Cidadap.
“Kita lakukan pompanisasi di hilir sungai Cidadap untuk memenuhi kekurangan air untuk pertanaman,” kata Ali.
Dia berharap bahwa dengan bantuan pompa irigasi dari Kementan, para petani dapat kembali optimal dalam melakukan penanaman dan panen. Bahkan, intensitas panen yang biasanya hanya 2 kali setahun dapat meningkat menjadi tiga kali dengan hasil yang maksimal.
Sementara itu, saat berada di Desa Bantargebang, Kecamatan Bantargadung, Ali Jamil memeriksa kinerja pompa dan saluran irigasi yang sebelumnya telah disediakan oleh Kementan.
Sebelumnya, masyarakat mengeluhkan bahwa lahan seluas 50 hektare tidak dapat dikelola karena jaraknya yang cukup jauh dari sumber air.
Sekarang, para petani telah terbebas dari masalah tersebut karena dengan bantuan pompa dan selang paralon irigasi air dari Kementan, jarak sekitar 300 meter antara lahan pertanian dan sumber air dapat diatasi.
Ali menegaskan bahwa pemberian pompa dan paralon irigasi harus dirasakan langsung oleh para petani untuk memastikan semua lahan pertanian mendapatkan pasokan air yang memadai.
Selanjutnya, saat berkunjung ke kelompok tani Bantargebang, Desa Bantargebang, Ali meninjau bantuan pompa irigasi di lahan pertanian seluas 25 hektar yang sebelumnya hanya dikelola sekitar 5 hektar.
Kini, lahan tersebut dapat disuplai dengan air, bahkan dapat meningkatkan intensitas panen dari sebelumnya dua kali dalam setahun menjadi tiga kali dalam setahun.
“Alhamdulillah, kini masyarakat dapat panen tiga kali dalam setahun,” tuturnya.