KABARBURSA.COM – PT United Tractors Tbk. (UNTR) mencetak peningkatan penjualan, tetapi dengan laba bersih yang turun menjadi Rp20,6 triliun sepanjang tahun 2023. Dalam laporan keuangannya, UNTR mencatatkan pendapatan bersih sebesar Rp128,5 triliun. Pendapatan ini meningkat 4,03% dibandingkan periode 2022 yang sebesar Rp123,6 triliun. Dalam laporannya, Manajemen UNTR menuturkan kontribusi terbesar pendapatan UNTR diperoleh dari kontraktor penambangan dengan penghasilan sebesar Rp53,9 triliun. Kontributor terbesar kedua terhadap pendapatan UNTR adalah penjualan mesin konstruksi senilai Rp36,6 triliun, lalau pertambangan batu bara Rp30,5 triliun, dan pertambangan emas dan mineral lainnya Rp5,2 triliun.
Lalu, laba bruto UNTR meningkat 3% dari Rp34,8 triliun di 2022 menjadi Rp35,8 triliun di 2023.
Selama tahun 2023, laba bersih PT United Tractors Tbk (UNTR) mengalami penurunan sebesar 2% menjadi Rp20,6 triliun, dibandingkan dengan Rp21 triliun pada tahun 2022. Penurunan ini disebabkan oleh kenaikan biaya keuangan dan kerugian akibat nilai tukar mata uang asing. Volume penjualan alat berat merek Komatsu turun menjadi 5.270 unit, menurun 8% dari 5.753 unit pada tahun sebelumnya.
Di unit usaha kontraktor penambangan yang dijalankan oleh PT Pamapersana Nusantara (PAMA), pendapatan bersih meningkat menjadi Rp54,0 triliun, naik 14% dibandingkan tahun 2022. Peningkatan ini didorong oleh peningkatan volume produksi batu bara sebesar 11% dan volume pekerjaan pemindahan tanah (overburden removal) sebesar 21% di tahun yang sama.
Namun, di unit usaha UNTR di bidang pertambangan batu bara melalui PT Tuah Turangga Agung (TTA), pendapatan turun menjadi Rp30,5 triliun, menurun 2% dibandingkan tahun 2022 karena penurunan rata-rata harga jual batu bara. Penjualan tambang emas Martabe juga turun menjadi 175.000 ons, menurun 39% dari tahun 2022.
Sementara itu, unit usaha industri konstruksi PT Acset Indonusa Tbk. (ACST) mencatatkan pendapatan bersih sebesar Rp2,2 triliun, naik 136% dari tahun sebelumnya. Namun, ACSET juga mengalami penurunan rugi bersih menjadi Rp270 miliar, turun dari Rp449 miliar pada tahun 2022.
Meskipun demikian, jumlah aset UNTR meningkat menjadi Rp154,02 triliun di tahun 2023 dari Rp140,4 triliun pada tahun sebelumnya. Jumlah liabilitas juga naik menjadi Rp69,9 triliun dari Rp50,9 triliun di akhir 2022, sementara jumlah ekuitas turun menjadi Rp84,03 triliun dari Rp89,5 triliun di tahun sebelumnya.