Scroll untuk baca artikel

GIAA Klaim Masalah Hutang Selesai Pasca Restrukturisasi

×

GIAA Klaim Masalah Hutang Selesai Pasca Restrukturisasi

Sebarkan artikel ini
Garuda Indonesia

KABARBURSA.COM – Direktur Utama Garuda Indonesia, Irfan Setiaputra, menegaskan bahwa kondisi hutang PT Garuda Indonesia (Persero) Tbk (GIAA) berada dalam kendali dan tidak menimbulkan masalah.

“Kita garuda baik kok gaperlu ada yang dieprbaiki kok,” katanya di Gandaria Mall, Jakarta, Jumat, 8 Maret 2024.

Dia menjelaskan bahwa Garuda Group telah berhasil menyelesaikan masalah hutang melalui proses restrukturisasi.

Lanjutnya dia menyatakan satu-satunya tugas yang tersisa adalah menyelesaikan masalah likuiditas yang masih menunjukkan tren negatif.

Namun, dia optimis, akan ada peningkatan likuiditas seiring dengan mendekatnya momen lebaran haji pada bulan Juni 2024.

“Utang oke, sudah kita restukturi semuanya, tinggal kita beresin likuiditas yang masih negatif, bentar lagi ada hj, seru rame,” terang dia.

Kendati demikian, dia enggan memberikan rincian tentang kondisi Garuda Group pada tahun 2023, Namun, irfan memberikan memastikan bahwa perusahaan berada dalam keadaan baik. Namun, dia menegaskan dirinya belum bisa untuk berbicara terbuka sebelum hasilnya dilaporkan secara resmi ke bursa.

“kita tunggu hasilnya, saya tbk gabisa mgomong terbuka dulu sebelum ngomong ke bursa ya, tapi oke,” tandas dia.

Sebelumnya, muncul spekulasi mengenai PT Garuda Indonesia Tbk (GIAA) dan anak perusahaannya, Citilink, yang akan akan segera masuk dalam holding badan usaha milik negara (BUMN) sektor bandara, perhotelan, dan destinasi wisata, PT Aviasi Pariwisata Indonesia atau InJourney. Kabar tersebut mengisyaratkan bahwa Garuda Group akan segera menyatu dengan InJourney dalam beberapa bulan mendatang.

Namun, pemerintah sendiri saat ini masih mempertimbangkan berbagai opsi untuk menyatukan ekosistem ini. Wakil Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN), Kartika Wirjoatmodjo, mengungkapkan adanya rencana merger antara Pelita Air dan Citilink. Terdapat opsi di mana Pelita Air akan bergabung dengan Citilink melalui lisensi, atau Pelita Air dapat bersatu dengan InJourney.

Keputusan terkait penyatuan ini masih menunggu penilaian atas kemampuan Garuda Indonesia untuk pulih pasca-restrukturisasi. Dengan demikian, langkah-langkah strategis yang diambil akan disesuaikan dengan kondisi finansial dan kesehatan perusahaan dalam waktu yang akan datang. (yub/prm)