KABARBURSA.COM – PT Surya Biru Murni Acetylene Tbk (SBMA) berhasil memenangkan sejumlah tender baru di awal tahun 2024, termasuk dari sektor pertambangan dan migas, seperti Kilang Pertamina Internasional, PT Sriwijaya Teknik Utama, dan PT Triatra Sinergia Pratama.
“Saat ini, sedang berlangsung proses tender dengan PT Sanggar Sarana Baja dan PT Thiess Contractors Indonesia,” ungkap Direktur Utama SBMA, Rini Dwiyanti, dalam keterangan resmi di Jakarta, pada Kamis, 14 Maret 2024.
Rini menegaskan bahwa setiap sektor yang dilayani oleh perusahaan saling memperkuat, di mana kini memiliki diversifikasi layanan sebagai keunggulan dan terus memperluas jaringan dengan menambah stasiun pengisian bahan bakar untuk mengoptimalkan proses distribusi.
“SBMA telah meraih Akreditasi ISO 17025 untuk laboratorium gas, memastikan standar tertinggi dalam presisi dan keandalan pengujian sebagai bentuk pengembangan bisnis yang berkelanjutan dan jaminan mutu produk yang diberikan kepada para pelanggan,” ujar Rini.
Dia menjelaskan, salah satu keunggulan perusahaan adalah kecepatan, mampu memenuhi permintaan pelanggan dalam kota dalam satu hari, sedangkan untuk luar kota tergantung jaraknya dengan waktu maksimal tiga hari.
“Dari sisi permintaan, produksi yang dihasilkan selama Januari dan Februari lebih banyak untuk memenuhi permintaan pelanggan dari sektor pertambangan, minyak dan gas, konstruksi, petrokimia, dan manufaktur,” tambah Rini.
Dari segi produksi, lanjutnya, pertumbuhan tertinggi terjadi pada Lapangan Usaha Pengadaan Listrik dan Gas sebesar 16,05 persen, meskipun dari sisi pengeluaran, pertumbuhan tertinggi tercatat pada komponen pengeluaran konsumsi pemerintah sebesar 36,40 persen.
Selama awal tahun 2024, ia menyebut perusahaan merambah produk gas baru dan inovatif, didorong oleh kemajuan teknologi dan permintaan pasar terhadap gas khusus, serta sistem manajemen tabung terintegrasi untuk memitigasi perkiraan penjualan, produksi, dan pemeliharaan.
“Secara keseluruhan, produksi pada bulan Februari menunjukkan tren kenaikan rata-rata 5 persen, jika dibandingkan dengan produksi bulan-bulan sebelumnya,” tutur Rini.