KABARBURSA.COM – Bitcoin (BTC) mengalami pergerakan yang dramatis minggu lalu. Bitcoin mencapai rekor tertinggi sepanjang masa (ATH) mencapai US$ 73.000 pada Kamis (14/3), namun kemudian mengalami aksi profit-taking yang menurunkannya hingga US$ 64.600 pada hari Minggu (17/3).
Menurut Ajaib Kripto, Pakar Keuangan dari Center of Reform on Economics (Core) Indonesia, pada Selasa (19/3) pukul 08:00 WIB, Bitcoin (BTC) diperdagangkan di US$ 67.010, setelah mengalami penolakan di area resistance US$ 69.000 pada perdagangan Senin 18 Maret 2024.
Saat ini, BTC menunjukkan tanda-tanda penurunan di bawah MA-20 dan kemungkinan untuk melemah menuju area support di US$ 64.000 – US$ 64.500. Sementara itu, area support selanjutnya berada di angka US$ 60.000.
Menurut Panji, setelah mencapai puncaknya pekan lalu, Bitcoin mengalami koreksi yang wajar, dan momentum bullish diharapkan akan berlanjut setelah koreksi tersebut selesai. Namun, penting untuk tetap memantau pergerakan pasar karena pasar aset kripto beroperasi dinamis selama 24 jam setiap hari. “Salah satu strategi yang bisa dipertimbangkan saat ini adalah membeli saat Bitcoin mengalami penurunan di area support untuk mendapatkan harga rata-rata kepemilikan BTC yang rendah dan potensi memperoleh lebih banyak Bitcoin, untuk mempersiapkan diri menghadapi potensi reli yang berlanjut hingga tahun 2025 mendatang,” ungkap Panji dalam siaran pers pada Selasa 19 Maret 2024.
Sementara itu, reli Ethereum (ETH) terhenti setelah berhasil mengimplementasikan peningkatan Dencun di jaringan utama (mainnet) pada Rabu (13/3). Ethereum (ETH) mengalami penurunan 4,00% menjadi US$3.454 dalam 24 jam terakhir.
Di sisi lain, Solana (SOL) terus menunjukkan performa luar biasa dengan mencapai harga US$210 pada perdagangan Senin (18/3), sebelum mengalami penurunan pada perdagangan hari ini, bertengger di US$ 191,80 dengan penurunan 5,44% dalam 24 jam terakhir, namun tetap naik 29,50% dalam periode 7 hari terakhir.
Menurut Panji, performa positif Solana didukung oleh peningkatan perdagangan di decentralized exchange (DEX) Solana yang mencapai volume US$2,9 miliar, melampaui Ethereum, karena kenaikan perdagangan memecoin seperti Book of Meme (BOME) dan SNAP.
Peristiwa yang patut diawasi minggu ini termasuk konferensi Nvidia GPU Technology Conference (GTC) 2024 yang akan berlangsung dari 18 hingga 21 Maret, yang diharapkan memberikan pengumuman terkait Artificial Intelligence (AI) yang berpotensi mempengaruhi kripto berbasis teknologi AI.
Selain itu, kompleksitas proses hukum antara Ripple dan SEC berlanjut setelah batas waktu baru ditetapkan. Gugatan SEC terhadap Ripple memiliki tenggat waktu utama pada 22 Maret, yang diharapkan akan memengaruhi arah altcoin selanjutnya dalam beberapa minggu mendatang.
Selanjutnya, hasil pertemuan Federal Open Market Committee (FOMC) yang dijadwalkan pada 19-20 Maret 2024 juga dapat mempengaruhi pergerakan BTC, mengingat ketidakpastian terkait prospek penurunan suku bunga bank sentral AS dan respons terhadap inflasi yang meningkat.