KABARBURSA.COM – PT GoTo Gojek Tokopedia Tbk (GOTO) telah memproyeksikan bahwa mereka akan mencapai titik break even atau impas pada laba EBITDA yang disesuaikan untuk periode tahun buku 2024. Langkah ini merupakan kelanjutan dari pencapaian tingkat profitabilitas pada kuartal IV-2023 yang lalu.
Dalam siaran pers yang dipublikasikan hari ini, Selasa 19 Maret 2024, GoTo menyatakan harapannya untuk meningkatkan pertumbuhan pada basis demografi pengguna yang lebih luas di segmen inti bisnisnya secara efisien di seluruh pasar Indonesia yang luas. Mereka berencana untuk mencapai hal ini dengan memanfaatkan ekosistem unik yang mereka miliki, yang mencakup seluruh tingkat belanja dari konsumen.
“Perseroan menetapkan pedoman kinerja EBITDA Grup yang disesuaikan impas untuk keseluruhan tahun buku 2024,” tulis siaran pers GOTO.
Manajemen GoTo Gojek Tokopedia Tbk (GOTO) menyatakan bahwa pedoman tersebut didasarkan pada kondisi pasar saat ini dan mencerminkan perkiraan awal Perseroan. Semua ini tergantung pada ketidakpastian dan risiko, termasuk peningkatan kompetisi pasar yang diperkirakan akan berlanjut di kuartal mendatang, serta faktor-faktor lain seperti inflasi.
Sebelumnya, GOTO berhasil mencapai EBITDA yang disesuaikan sebesar Rp77 miliar pada kuartal IV-2023, yang merupakan pembalikan dari rugi sebesar Rp3,14 triliun pada periode yang sama tahun sebelumnya. Namun, untuk periode full year 2023, GOTO mencatatkan EBITDA yang disesuaikan sebesar minus Rp3,67 triliun, yang jauh lebih rendah dari tahun sebelumnya yang tercatat minus Rp16,01 triliun.
EBITDA yang disesuaikan adalah ukuran keuangan non-PSAK yang mencakup komponen rugi sebelum pajak penghasilan dan menyesuaikan untuk beban penyusutan dan amortisasi, penghasilan keuangan, biaya bunga, dan perhitungan kerugian atas penurunan nilai investasi pada entitas asosiasi.
Dalam laporan keuangannya tahun 2023, GOTO mencatat pendapatan bersih sebesar Rp14,79 triliun selama setahun penuh, yang merupakan peningkatan 30,28% dari tahun sebelumnya. Meskipun pendapatannya meningkat, GOTO mencatat penurunan di berbagai pos beban.
Beban pokok pendapatan turun 7,06% menjadi Rp5,09 triliun pada tahun 2023, sementara beban penjualan dan pemasaran turun 54,35% menjadi Rp6,43 triliun. Total beban operasional juga turun 39,86% menjadi Rp25,06 triliun. Namun demikian, GOTO masih mencatatkan rugi operasional sebesar Rp10,28 triliun untuk tahun 2023, yang merupakan penurunan 66,11% dari tahun sebelumnya.
Meski demikian, GOTO juga mencatatkan kerugian akibat penurunan nilai aset goodwill dari divestasi PT Tokopedia sebesar Rp78,76 triliun. Goodwill adalah aset tak berwujud yang terkait dengan pembelian satu perusahaan oleh perusahaan lain.