Scroll untuk baca artikel
Market Hari Ini

Houti Rudal Kapal Tanker AS dengan Bendera Kep. Marshall

×

Houti Rudal Kapal Tanker AS dengan Bendera Kep. Marshall

Sebarkan artikel ini
Konflik laut merah
Konflik laut merah (Foto: AFP)

KABARBURSA.COM – Kelompok Houthi Yaman kembali melakukan serangan terhadap kapal yang berlayar di Laut Merah. Sasaran kali ini adalah kapal tanker pengangkut gas cair atau liquefied petroleum gas (LPG) yang dikenal dengan nama MADO.

Menurut laporan dari Reuters, MADO adalah kapal tanker yang benderanya berasal dari Kepulauan Marshall dan sedang dalam perjalanan menuju Singapura dari Arab Saudi.

Meskipun Houthi mengklaim kapal tersebut sebagai milik Amerika Serikat, data pelayaran dari Equasis menunjukkan bahwa MADO dimiliki oleh Naftomar Shipping & Trading Co Ltd dari Yunani. Hingga saat ini, pihak Naftomar belum memberikan tanggapan terkait serangan tersebut.

Juru bicara militer Houthi, Yahya Sarea, telah mengonfirmasi serangan tersebut pada hari Selasa 19 Maret 2024. Selain menyerang MADO, Houthi juga melakukan serangan terhadap sasaran lain di Israel.

Kelompok Houthi Yaman telah mengarahkan serangannya kepada kapal tanker bahan bakar MADO di Laut Merah dengan menggunakan rudal angkatan laut, serta melancarkan serangan terhadap pelabuhan Eilat dan area resor Israel dengan rudal bersayap,” ujar Sarea.

Sejak konflik di Gaza pada bulan Oktober 2023, Houthi telah secara aktif menunjukkan solidaritasnya terhadap Palestina dengan memblokir jalur perdagangan di Laut Merah bagi kapal-kapal Israel dan sekutunya seperti Amerika Serikat dan Inggris.

Meskipun demikian, kabar terbaru menyebutkan bahwa kapal-kapal yang menjadi sasaran serangan Houthi tidak memiliki hubungan dengan Israel atau para pendukungnya.

Belakangan ini, Houthi dilaporkan telah mengembangkan rudal hipersonik, yang semakin memperumit situasi di Laut Merah.

“Kelompok tersebut telah berhasil menguji rudal yang mampu mencapai kecepatan hingga Mach 8 dan menggunakan bahan bakar padat. Kelompok Houthi berniat untuk mulai memproduksinya untuk digunakan selama serangan di Laut Merah dan Teluk Aden, serta terhadap sasaran di Israel,” kata kantor berita pemerintah Rusia, RIA Novosti, pada hari Kamis (14/3).

Houthi juga telah memulai penembakan rudal ke arah Israel, meskipun sebagian besar rudal tersebut gagal atau berhasil dicegat oleh sistem pertahanan militer Israel.