Scroll untuk baca artikel
Infacaft 2025 Kerjasama dengan KabarBursa.com
Market Hari Ini

BUKA Buntung, GOTO Makin Ambles

×

BUKA Buntung, GOTO Makin Ambles

Sebarkan artikel ini
IHSG

KABARBURSA.COM Performa PT Bukalapak.com Tbk (BUKA) dan PT GoTo Gojek Tokopedia Tbk (GOTO) sepanjang tahun 2023 menunjukkan kinerja yang belum stabil. BUKA bahkan mengalami kerugian setelah sebelumnya mencatat keuntungan. Nasib lebih buruk dialami oleh GOTO yang mengalami kerugian yang semakin besar.

Pada tahun buku 2023, BUKA mengalami kerugian sebesar Rp 1,36 triliun, berbanding terbalik dengan keuntungan sebesar Rp 1,98 triliun yang dicatatkan tahun sebelumnya, meskipun pendapatannya mengalami kenaikan.

Sementara itu, GOTO tidak mencatat laba selama dua tahun terakhir. Pada tahun buku 2022, perseroan mengalami kerugian sebesar Rp 39 triliun, dan pada tahun 2023 kerugian GOTO semakin bertambah menjadi Rp 90 triliun. Meskipun demikian, pendapatan GOTO pada 2023 juga meningkat.

Meskipun kinerja BUKA dan GOTO menunjukkan penurunan, Tim Analis Samuel Sekuritas Indonesia yang terdiri dari Muhammad Farras Farhan dan Laurencia Hiemas tetap merekomendasikan peringkat beli (buy) untuk kedua saham teknologi tersebut.

Mereka berpendapat bahwa BUKA masih memiliki potensi untuk meningkatkan skalabilitas melalui inisiatif speciality store dan bisnis online-to-offline (O2O), serta memiliki lebih banyak peluang untuk pertumbuhan daripada GOTO.

Oleh karena itu, kedua analis tersebut merekomendasikan pembelian saham BUKA dengan target harga Rp 310, mencerminkan 3.5x EV/sales sepanjang 2024. Ini menunjukkan bahwa BUKA lebih disukai daripada GOTO menurut pandangan mereka.

“BUKA saat ini diperdagangkan di 1,7x FY24F EV/Sales, menyiratkan diskon 62% dibandingkan peers global dan regional, namun dengan risiko utama risiko eksekusi,” tulis kedua analis tersebut dalam riset dikutip, Minggu 24 Maret 2024.

Presiden Bukalapak, Teddy Nuryanto Oetomo, menyatakan bahwa pada tahun ini, BUKA memiliki target pertumbuhan pendapatan sekitar 15-20% dari pendapatan pada tahun buku 2023, yang mencapai Rp 4,43 triliun. Dengan target pertumbuhan tersebut, BUKA berpotensi mencatatkan pendapatan sekitar Rp 5,10-5,32 triliun pada tahun 2024.

Dari sisi EBITDA yang disesuaikan, BUKA juga memproyeksikan pertumbuhan yang signifikan sekitar 142%, atau lebih tinggi sekitar Rp 200 miliar dari EBITDA yang disesuaikan pada tahun 2023 yang mencapai kerugian sebesar Rp 475 miliar.

Teddy menyampaikan komitmen Bukalapak dalam terus memberdayakan UMKM melalui infrastruktur keuangan inklusif, dengan inisiatif seperti Mitra Bukalapak dan Kirim Uang, yang bertujuan untuk merevolusi akses keuangan dan logistik bagi UMKM.

Tidak jauh berbeda, rekomendasi beli juga diberikan oleh Farras untuk saham GOTO dengan target harga Rp 120, yang mencerminkan FY24F EV/Sales 11,69x. Farras menyatakan bahwa rekomendasi positif ini diberikan setelah melihat kinerja perseroan pada tahun buku 2023.

Farras menambahkan bahwa GOTO juga menargetkan mencapai break-even EBITDA sepanjang tahun ini. Perseroan akan menggenjot profitabilitas dengan pemotongan biaya lebih lanjut, menciptakan kemitraan baru, dan siap untuk melakukan pembelian kembali saham dengan menyiapkan dana sebesar US$200 juta.

Meskipun terjadi penurunan goodwill dan persaingan yang ketat, hal ini menandakan keyakinan terhadap prospek pertumbuhan GOTO. Menurut Direktur GOTO, Wei-Jye Jacky Lo, penurunan goodwill disebabkan oleh penurunan nilai saldo goodwill yang dialokasikan pada e-Commerce dan jasa pengiriman.