Scroll untuk baca artikel
Market Hari Ini

Cukai Rokok Anjlok, Setoran Bea Cukai Turun 3,2 Persen

×

Cukai Rokok Anjlok, Setoran Bea Cukai Turun 3,2 Persen

Sebarkan artikel ini
Cukai Rokok
Cukai Rokok (Foto: int )

KABARBURSA.COM – Kementerian Keuangan (Kemenkeu) mencatat bahwa realisasi penerimaan kepabeanan dan cukai hingga 15 Maret 2024 mencapai Rp 56,5 triliun, yang setara dengan 17,6% dari target APBN 2024 sebesar Rp 321 triliun.

Meski demikian, terjadi penurunan sebesar 3,2% YoY dibandingkan dengan periode yang sama tahun lalu yang mencapai Rp 58,4 triliun, terutama disebabkan oleh penurunan pada komponen cukai.

Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati menjelaskan bahwa setoran bea masuk hingga 15 Maret 2024 mencapai Rp 9,9 triliun, dengan kenaikan 0,2% YoY. Hal ini terjadi seiring dengan meningkatnya konsumsi masyarakat menjelang puasa dan lebaran.

Faktor-faktor seperti kenaikan impor, perubahan kurs Rupiah terhadap dolar AS, dan peningkatan penerimaan bea masuk dari komoditas utama seperti beras dan bangunan prapabrikasi juga berpengaruh terhadap kinerja tersebut.

Di sisi lain, realisasi penerimaan bea keluar mencapai Rp 3,3 triliun, meningkat 32,2% YoY. Kenaikan ini dipengaruhi oleh faktor harga komoditas dan kebijakan pemerintah, seperti kebijakan relaksasi ekspor pada produk tertentu.

Penerimaan dari bea keluar produk sawit mengalami penurunan karena turunnya harga CPO sebesar 13,9% YoY dan volume ekspor yang menurun sebesar 15,8% YoY.

Sementara itu, setoran cukai menjadi kontribusi terbesar dalam penerimaan kepabeanan dan cukai, mencapai Rp 43,3 triliun. Namun, terjadi penyusutan sebesar 5,9% seiring dengan penurunan produksi barang kena cukai (BKC), terutama hasil tembakau.

Penerimaan dari cukai hasil tembakau (CHT) sebesar Rp 41,7 triliun, mengalami penurunan sebesar 6,5% YoY karena pola pelunasan yang maju dari Januari 2024 ke Desember 2023.

Sedangkan, penerimaan dari cukai minuman mengandung etil alkohol (MMEA) dan etil alkohol (EA) masing-masing sebesar Rp 1,5 triliun dan Rp 28 miliar, sejalan dengan aktivitas produksi.