KABARBURSA.COM – Menteri Koperasi dan Usaha Kecil Menengah (Menkop UKM) Teten Masduki mengungkapkan empat startup di unggulan yaitu agribisnis, akuakultur, bisnis ramah lingkungan, dan teknologi yang menjadi fokus pengembangan.
“Target pengembangan startup pada keempat sektor ini menjadi salah satu upaya untuk meningkatkan dampak positif sosial dan ekonomi nasional,” kata Teten dalam keterangan resminya, Jumat, 29 Maret 2024.
Teten menjelaskan saat ini terdapat 2.605 startup di Indonesia. Dari sisi valuasi terdapat 15 startup Indonesia yang tumbuh menjadi unicorn dan decacorn.
Akan tetapi ia menyayangkan bahwa dari jumlah itu masih didominasi oleh startup yang bergerak di sektor perdagangan dan jasa pembiayaan. Padahal kontribusi terhadap produk domestik bruto (PDB) nasional dan kesejahteraan masyarakat dari dua sektor ini relatif kecil.
“Ekosistem startup kita memang masih belum sebaik seperti Korea Selatan, Jepang, Belanda, atau Inggris, tapi kami yakin akan banyak investor yang ingin masuk di startup asal kita siapkan mereka dengan baik, kita lakukan bisnis matching dan fasilitasi,” Teten menjelaskan
Menurutnya, pengembangan startup di empat sektor unggulan tersebut masih terbuka lebar. Untuk itu pemerintah kepentingan harus memastikan empat tahapan bisa dijalankan secara bersama-sama.
Keempat fase tersebut adalah kesesuaian dalam memberikan solusi suatu masalah (problem solution fit), kesesuaian pasar produk (product market fit), kesesuaian model bisnis (business model fit), dan keberlanjutan bisnis (sustainability over time).
“Fase pertama dan kedua menjadi tahapan yang paling kritis sehingga diperlukan sinergi dan kerja sama dengan berbagai pihak,” tutur dia.
Adapun salah satu permasalahan klasik yang dihadapi para startup adalah persoalan finansial.
Dengan dana terbatas, startup sangat bergantung pada model pendanaan dari angel investor dan modal ventura, termasuk impact fund atau tech capital, untuk mendorong pertumbuhan dan inovasi mereka.
“Saya mengajak perusahaan modal ventura, bank, perusahaan fintech, aplikasi pendukung keuangan, dan lembaga donor untuk bersama-sama membantu startup dalam mengakses pembiayaan sesuai kebutuhan dan kemampuan mereka,” tukas Teten. (ari/adi)