KABARBURSA.COM – PT PLN (Persero) Unit Induk Distribusi Jawa Timur (UID Jatim) telah mengoperasikan lima kubikel 20 kV baru di Gardu Induk Bungah, di kawasan Java Industrial and Ports Estate (JIIPE), sebagai langkah untuk meningkatkan kualitas dan keandalan pasokan listrik selama bulan Ramadhan dan Lebaran 2024.
“Melalui pengoperasian ini, kami berharap dapat meningkatkan kualitas pasokan listrik kepada pelanggan, terutama industri di wilayah Gresik,” ujar General Manager PT PLN (Persero) UID Jatim, Agus Kuswardoyo, dalam keterangan dikutip Jakarta, pada hari Jumat, 29 Maret 2024.
Selain itu, PLN juga menghadirkan teknologi terkini untuk mengontrol dan memantau kualitas tegangan 20 kV di seluruh wilayah Jatim melalui Remote Terminal Unit (RTU) dan Sistem Kontrol dan Pemantauan Otomatis Distribusi (SCADA).
“Upaya yang kami lakukan diharapkan dapat meningkatkan kualitas penyaluran listrik secara keseluruhan, yang pada gilirannya akan meningkatkan kepuasan masyarakat,” tambahnya.
Agus menekankan bahwa multiplier effect yang diharapkan dari langkah ini adalah pertumbuhan ekonomi melalui keandalan pasokan listrik.
Sebelumnya, PLN telah melakukan kegiatan pemeliharaan peralatan sistem 20 kV, termasuk kubikel 20 kV di Gardu Induk (GI) Wonorejo yang mensuplai kebutuhan listrik sebagian pelanggan di Surabaya.
“Pemeliharaan ini bertujuan untuk mencegah kerusakan dan mengantisipasi gangguan yang dapat mengganggu distribusi pasokan listrik kepada pelanggan,” jelas Agus.
Tim pemeliharaan melakukan pemeliharaan peralatan kubikel 20 kV beserta alat proteksi sebagai tindakan antisipasi terhadap berkurangnya kondisi peralatan. Hal ini penting karena beberapa gangguan tidak dapat terdeteksi secara visual oleh inspektur Gardu Induk.
Selain itu, uji coba dan penyesuaian ulang proteksi di seluruh penyulang di GI Wonorejo juga dilakukan untuk menghindari trip atau gangguan yang disebabkan oleh malfungsi peralatan.
PLN juga melakukan patroli jaringan dan giat rabas di 17 Unit Pelaksana Pelayanan Pelanggan di seluruh Jatim sebagai upaya preventif terhadap gangguan ketenagalistrikan.
Masyarakat juga diimbau untuk melaporkan potensi bahaya yang dapat mengganggu distribusi ketenagalistrikan demi kelancaran pasokan listrik.