KABARBURSA.COM – Menteri Pertanian Andi Amran Sulaiman menyatakan komitmennya untuk mengembangkan varietas unggul baru IPB 9G yang dihasilkan dari penelitian Institut Pertanian Bogor (IPB) University.
“Kami memberikan apresiasi kepada IPB, terutama Pak Rektor IPB, untuk varietas padi IPB 9G ini. Kami akan mengembangkannya ke depan. Ini adalah hasil penelitian yang luar biasa dan perlu dihargai,” kata Amran dalam pernyataannya di Jakarta, Sabtu 20 April 2024.
Menurut Menteri Pertanian, inovasi varietas unggul yang memiliki produktivitas tinggi, tahan terhadap hama dan penyakit, adalah bukti nyata kontribusi IPB University terhadap ketahanan pangan nasional.
“Atas nama pemerintah, saya ingin mengucapkan terima kasih kepada Pak Rektor IPB dan seluruh dosen di IPB atas upaya mereka. Ini sangat membantu petani dan negara kita,” ujar Amran.
Selain memiliki produktivitas tinggi dan tahan terhadap hama penyakit, varietas IPB 9G juga diklaim dapat mengurangi penggunaan pupuk.
Amran berharap bahwa varietas ini akan meningkatkan minat petani terhadap varietas unggul yang memiliki siklus tanam lebih pendek dan membutuhkan lebih sedikit pupuk.
“Varietas ini dapat menghemat penggunaan pupuk hingga 20 persen. Bayangkan jika semua petani menggunakan benih ini, kita bisa menghemat pupuk hingga Rp10 triliun untuk tanaman padi,” katanya.
“Dalam waktu dekat, kami akan membeli 50 ton varietas tersebut. Jika IPB University dapat meningkatkan produksinya, misalnya menjadi 50 ribu ton, kami juga akan membelinya,” tambah Amran.
Rektor IPB University Profesor Arif Satria menjelaskan bahwa varietas unggul baru seperti IPB 9G merupakan salah satu solusi untuk menghadapi perubahan iklim dalam sektor pertanian.
“Setiap tahun, kami terus melakukan riset dan menghasilkan varietas unggul. IPB 9G adalah contoh terbaru, varietas ini amfibi, cocok untuk lahan kering dan sawah. Produktivitasnya mencapai 9 sampai 11 ton per hektar,” jelasnya.
Arif menegaskan bahwa tantangan perubahan iklim dapat diatasi melalui inovasi dan teknologi. Dia juga mengajak semua perguruan tinggi di Indonesia untuk bergabung dalam upaya bersama dengan Kementerian Pertanian dan pemerintah daerah untuk memajukan sektor pertanian.
“Kita harus bersiap menghadapi perubahan iklim dengan teknologi dan inovasi. IPB akan bekerja sama dengan semua perguruan tinggi di Indonesia, bersama-sama dengan Kementerian Pertanian dan pemerintah daerah, untuk mencapai swasembada pangan dan menjadikan Indonesia sebagai eksportir beras di dunia,” tambahnya.
Arif juga menambahkan bahwa varietas padi IPB 9G memiliki potensi produktivitas yang lebih tinggi dibandingkan dengan beberapa varietas unggul padi yang umumnya tersedia, serta jauh lebih tinggi dari produktivitas padi gogo lokal yang dibudidayakan oleh petani. Salah satu keunggulan lain dari varietas IPB 9G adalah kemampuannya untuk tumbuh baik di lahan kering maupun lahan sawah irigasi.