KABARBURSA.COM – Asosiasi Pengusaha Indonesia (Apindo) khawatir dengan harga minyak dunia imbas pertikaian antara Iran dan Israel.
“Kami juga mengkhawatirkan dampak ekskalasi konflik ini terhadap supply dan harga minyak dunia serta konsekuensinya terhadap inflasi dan daya beli di pasar domestik,” Ketua Umum Apindo, Shinta W. Kamdani kepada Kabar Bursa, Sabtu, 20 April 2024.
Shinta menuturkan, harga minyak dunia hampir bisa dipastikan akan naik lebih tinggi. Karena sebelum serangan balik Israel saja, menurutnya, konsensus pasar sudah mengkhawatirkan harga minyak akan lebih dari USD100 per barel.
Kata dia, prediksi ini kemungkinan besar akan terjadi dengan perkembangan yang ada sehingga masyarakat perlu melihat sejauh mana pemerintah Indonesia dapat mempertahankan harga BBM.
Shinta merasa APBN akan tertekan karena kebutuhan subsidi, apalagi bila diperluas untuk mempertahankan harga bbm di pasar domestik.
“Ketika harga minyak global mencapai USD90 atau lebih karena asumsi APBN 2024 untuk harga hanya USD82 per barrel,” ucapnya.
Sementara itu, Direktur Eksekutif Center of Economic and Law Studies (CELIOS), Bhima Yudhistira, menyebut aksi serangan balik Israel kepada Iran berpotensi mengancam harga minyak dunia.
Bhima mengatakan jika perang antara Israel-Iran masuk babak baru, kemungkinan ada aksi embargo dan sanksi yang menimbulkan gejolak harga minyak mentah..
“Ya tidak menutup kemungkinan minyak tembus di atas USD100 per barel,” ujar Bhima.