Scroll untuk baca artikel
Market Hari Ini

Pindah ke IKN, Aset BUMN di Jakarta Bakal Disewakan

×

Pindah ke IKN, Aset BUMN di Jakarta Bakal Disewakan

Sebarkan artikel ini
Pertamina
Gedung Pertamina (Foto: Int)

KABARBURSA.COM – Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN), Erick Thohir, mengincar kerja sama dengan investor untuk mengelola properti perusahaan pelat merah di Jakarta seiring dengan rencana pindahnya pusat pemerintahan ke Ibu Kota Nusantara (IKN) di Kalimantan Timur.

Erick menjelaskan bahwa dengan aktivitas perkantoran yang akan beralih ke IKN, aset-aset BUMN di Jakarta perlu tetap dikelola untuk menciptakan nilai tambah bagi perekonomian nasional.

“Ketika pemerintahan pindah ke IKN, gedung-gedung di Jakarta akan terabaikan. Contohnya, gedung lama Pertamina sekarang kosong. Ini sayang jika tidak dimanfaatkan dengan baik,” kata Erick Thohir di Jakarta Pusat, Sabtu, 20 April 2024.

Erick menuturkan, di kawasan Monas saja terdapat 13 aset milik BUMN yang perlu dioptimalkan penggunaannya. Oleh karena itu, Kementerian BUMN berencana membentuk property fund untuk investasi pada properti komersial seperti perkantoran dan ritel, dengan pengelolaan oleh PT Danareksa (Persero).

Untuk itu, Erick mengungkapkan bahwa dirinya telah melakukan roadshow di Hong Kong pada akhir Maret 2024 untuk menarik investasi dalam sektor properti di Indonesia.

“Kita melakukan roadshow mengenai rencana peluncuran properti fund oleh Danareksa,” kata Erick.

Rencana ini sudah pernah disampaikan Erick Thohir beberapa waktu lalu.

Dia mengatakan, aset-aset BUMN di kawasan Monas akan dikonsolidasikan di bawah property fund, termasuk gedung PT Pertamina (Persero), Menara Danareksa, gedung Kementerian BUMN, dan menara kembar kantor pusat BSI yang sedang dalam proses pembangunan.

Ia berharap bahwa aset-aset BUMN di sekitar Monas dapat dimanfaatkan secara optimal karena merupakan aset premium.

Erick juga menyebut bahwa Danareksa sedang mencari skema yang tepat untuk mengonsolidasikan aset-aset BUMN.

“Konsolidasi aset-aset BUMN, terutama yang berada di sekitar Monas, sedang kami pertimbangkan. Mungkin dalam 2-3 bulan akan ada pengumuman dari Danareksa terkait hal ini,” tuturnya.

Nilai Aset BUMN

Beberapa waktu lalu, Wakil Menteri BUMN, Kartika Wirjoatmodjo, mengungkapkan bahwa nilai aset konsolidasi BUMN saat ini mencapai USD652 miliar atau sekitar Rp10.101 triliun (dengan asumsi kurs Rp 15.492 per dollar AS). Angka ini melebihi nilai aset BUMN asal Singapura, Temasek Holdings Limited.

“Maka dari itu, kita ini sudah lebih besar dari Temasek, dan bisa dikatakan sebagai salah satu portofolio terbesar di Asia,” kata Tiko, sapaan akrabnya, dalam acara FHCI BUMN di Hotel Ritz Carlton Pasific Place, Jakarta, Senin, 6 November 2023.

Dia juga menyatakan bahwa kinerja BUMN terus meningkat, yang tercermin dari peningkatan keuntungan. Dia meyakini bahwa keuntungan konsolidasi BUMN pada tahun 2023 akan melampaui kinerja tahun 2022 yang mencapai USD20,6 miliar.

“Kami memiliki portofolio besar dengan skala usaha yang sangat besar,” tambahnya.

Selain itu, kinerja yang membaik juga terlihat dari return on equity (ROE) rata-rata sebesar 10 persen dan return on asset (ROA) sebesar 3,2 persen. Targetnya, dalam 5 tahun ke depan, ROE BUMN diharapkan meningkat menjadi sekitar 14-15 persen dan ROA mencapai 4 persen.

Tiko menegaskan bahwa capaian kinerja ini merupakan hasil dari transformasi BUMN selama empat tahun terakhir, meliputi inovasi model bisnis, merger BUMN, restrukturisasi, pembentukan holding BUMN, hingga pengadopsian teknologi terbaru.

“Dengan peningkatan investasi, berbagai model investasi melalui IPO dan private placement, serta pengembangan talenta, kami berhasil mencapai capaian kinerja yang memuaskan,” ungkapnya.