KABARBURSA.COM – PT Pertamina New & Renewable Energy (PNRE) berhasil mengidentifikasi 17 lokasi sumber energi terbarukan yang bisa dimanfaatkan untuk menghasilkan hidrogen biru dan hijau di Indonesia.
Identifikasi dilakukan karena PNRE memproyeksikan adanya peningkatan permintaan yang mencapai 1,8 metrik ton per tahun pada 2040, dalam skenario adaptasi tinggi (high adoption).
Dalam skenario high adoption, ada sejumlah faktor yang dapat mendorong permintaan, diantaranya kendaraan berat dan menengah, pembangkit listrik, dan industri kimia.
“Kami punya proyeksi untuk perkiraan demand dalam high adoption, potensi paling optimis bisa capai 1,8 metrik ton per annum pada 2040, proyeksi mostly oleh sektor transportasi dan industri,” ujar Aditya dalam seminar Menggali Potensi Besar dan Masa Depan Mobil Hidrogen, pada Kamis 16 Mei 2024.
Aditya mengatakan bahwa Pertamina mengupayakan hidrogen melalui sumber yang berasal dari panas bumi (geothermal) serta solar melalui 17 wilayah yang diidentifikasi.
17 wilayah tersebut, yaitu Jawa Barat, Gresik, Balikpapan dan Bontang, NTT dan NTB, Sulawesi Barat Daya, Batam dan Bintan, Sulawesi Utara, Sumatera Selatan, Cilegon, Kendari, Semarang, Aceh, Dumai, Papua Barat, Kalimantan Utara, Kalimantan Tangah dan Kalimantan Selatan, serta Papua Selatan.
Saksikan kabar ini dalam bentuk video berikut:
https://youtu.be/ULAKtTjlrz8?si=R256xpkaRfHenK32