Scroll untuk baca artikel
Market Hari Ini

Rupiah Loyo di Akhir Pekan, ini Proyeksi Sepekan ke Depan

×

Rupiah Loyo di Akhir Pekan, ini Proyeksi Sepekan ke Depan

Sebarkan artikel ini
MGL7950 11zon
Kasir Money Changer menghitung uang saat melayani pengunjung di Blom M Plaza. (foto: Kabar Bursa/abbas sandji)

KABARBURSA.COM – Kurs rupiah mengalami pelemahan menjelang akhir pekan. Namun, sepanjang minggu ini, rupiah masih menunjukkan kecenderungan penguatan.

Pada Jumat 17 Mei 2024 lalu, di pasar spot, rupiah melemah sebesar 0,20 persen menjadi Rp 15.955 per dolar Amerika Serikat (AS), sementara di Jisdor BI, tercatat pelemahan sebesar 0,21 persen menjadi Rp 15.978 per dolar AS. Namun, secara mingguan, rupiah berhasil menguat sebesar 0,57 persen di pasar spot, dan 0,64 persen di Jakarta Interbank Spot Dollar Rate (Jisdor) Bank Indonesia (BI).

Kepala Ekonom Bank Permata Josua Pardede menjelaskan bahwa rupiah dibuka melemah hari ini akibat data AS yang dirilis kemarin yang cenderung bervariasi. Selain itu, pernyataan dari pejabat the Fed yang mendukung kebijakan ‘higher-for-longer’ juga mempengaruhi.

“Meskipun dibuka dengan pelemahan, rupiah berhasil mempertahankan trennya sehingga pelemahannya terbatas. Selama pekan ini, rupiah mampu menguat, bahkan menembus level Rp 16.000 untuk pertama kalinya sejak bulan April. Ini disebabkan oleh perlambatan laju inflasi konsumen serta pernyataan dari Jerome Powell,” bebernya dikutip Minggu 19 Mei 2024.

 

Untuk pekan depan, Josua memprediksi bahwa rupiah kemungkinan akan bergerak sideways karena minggu tersebut relatif pendek. “Selain itu, data-data penting dari AS akan dirilis saat libur panjang di Indonesia, termasuk FOMC minutes, US Manufacturing PMI, dan Initial Jobless Claims,” katanya.

Pengamat Komoditas dan Mata Uang Lukman Leong juga mengantisipasi minimnya data yang dirilis. Namun, investor menantikan beberapa pidato dari pejabat the Fed, terutama Powell, serta risalah pertemuan FOMC. “Jika Powell kembali menunjukkan sikap dovish, terutama setelah data inflasi dirilis, ini berpotensi melemahkan dolar AS,” ujar dia.

Dari sisi domestik, investor menantikan rapat dewan gubernur BI yang diperkirakan akan mempertahankan kebijakan suku bunga. Namun, diharapkan BI akan memberikan pernyataan yang mendukung stabilitas nilai tukar rupiah.

Leong memperkirakan rupiah akan berada dalam kisaran Rp 15.850 – Rp 16.100 per dolar AS, sedangkan perkiraan dari Josua adalah Rp 15.925 – Rp 16.025 per dolar AS.