KABARBURSA.COM – Gelaran World Water Forum (WWF) ke-10 di Bali telah memberi dampak positif terhadap pertumbuhan Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM).
Hal tersebut disampaikan langsung oleh Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Menparekraf) Sandiaga Uno. Ia menyatakan produk-produk UMKM sudah banyak yang terjual selama kegiatan WWF ke-10 berlangsung.
“Produk-produk UMKM ekonomi kreatif juga sudah banyak terpesan, tapi tentunya kita ingin melibatkan lebih luas lagi sehingga dampak dari penyelenggaraan event semakin luas,” ujar Sandiaga.
Tak hanya itu, WWF ke-10 juga diyakini bisa membuat peningkatan okupansi kamar hotel serta layanan transportasi. Bahkan harus sampai mendatangkan layanan dari luar Pulau Bali.
Di sisi lain, Sandiaga berharap para delegasi juga dapat memperpanjang lama tinggal dengan mengunjungi beberapa destinasi seperti Lombok, Borobudur, Danau Toba, Labuan Bajo, dan beberapa destinasi di Indonesia yang menawarkan pariwisata hijau.
Menurut mantan wakil Gubernur Jakarta itu, hal tersebut berpotensi memberikan dampak positif terhadap ekonomi masyarakat.
Rangkaian kegiatan World Water Forum ke-10 resmi dimulai dengan diawali penyelenggaraan side event “Balinese Water Purification Ceremony” yang berlangsung di Pantai Surf Surf By The Wave, kawasan Kura Kura Bali, Denpasar, Sabtu, 18 Mei 2024.
Kegiatan ini turut dihadiri para delegasi, salah satunya adalah Louise Heegard, perwakilan dari DHI Water and Environment, perusahaan konsultan teknik dan pengembangan perangkat lunak asal Denmark.
Ia yang baru pertama kali mengunjungi Bali merasa sangat terkesan dengan acara yang salah satunya diisi dengan upacara Sagara Kerthi yang memiliki makna amat dalam terhadap alam.
“Ini sangat luar biasa, saya sangat happy bisa melihat (upacara) ini yang begitu menghormati alam,” kata Louise.
Upacara Sagara Kerthi sendiri merupakan tindakan terpuji untuk merawat dan menyucikan laut secara niskala. Laut selain sebagai sumber air juga merupakan habitat terluas dari makhluk hidup, sehingga upacara ini digelar bertepatan dengan hari baik untuk memuliakan satwa yaitu Rahina Tumpek Uye.
Upacara ini bertujuan memohon anugerah agar laut tetap bersih dan lestari sehingga manusia hidup sejahtera dan bahagia.
“Saya sangat cinta dengan upacara ini, dan semoga kekayaan budaya seperti ini dapat terus menjaga tempat (alam) ini selalu bersih,” kata Louise.
Hal senada disampaikan Presiden World Water Council (WWC), Loic Fauchon. Ia amat takjub dengan pembukaan World Water Forum yang dimulai dengan mengangkat tradisi dan kearifan lokal masyarakat Bali yang sejalan dengan pelestarian air sebagai sumber kehidupan.
Ia meyakini World Water Forum ke-10 di Bali akan menjadi penyelenggaraan forum air dunia yang paling sukses dan menjadi kejayaan diplomasi bagi Indonesia.
“Sejak 30 tahun lalu (berdirinya WWC) ini (penyelenggaraan) yang paling profesional dan efisien yang saya lihat,” kata Loic.