KABARBURSA – Menteri Perdagangan (Mendag) Zulkifli Hasan mendorong kerja sama Ekonomi Asia Pasifik (APEC) untuk mengambil langkah konkret dalam meningkatkan infrastruktur guna mengadopsi teknologi digital di industri rantai pasok.
Zulkifli menekankan pentingnya peran digitalisasi dalam rantai pasok. Menurutnya, digitalisasi adalah kunci untuk meningkatkan efisiensi, transparansi, dan ketepatan waktu.
“Digitalisasi merupakan faktor krusial dalam rantai pasok dan konektivitas kawasan. APEC perlu mengambil langkah nyata untuk memfasilitasi Ekonomi APEC dalam peningkatan infrastruktur pengadopsian teknologi digital di industri rantai pasok,” ujar Zulkifli dalam keterangan di Jakarta, Senin 20 Mei 2024.
Dalam intervensi Sesi Pembahasan Fasilitasi Perdagangan dan Inklusifitas pada Pertemuan ke-30 Menteri Perdagangan (Minister Responsible for Trade/MRT) APEC di Arequipa, Peru, Zulkifli memaparkan perkembangan konektivitas rantai pasok perdagangan Indonesia yang telah terdigitalisasi.
Zulkifli menyatakan bahwa platform Indonesia National Single Window (INSW) dan National Logistics Ecosystems (NLE) merupakan bentuk upaya mengintegrasikan rantai pasok Indonesia.
Selain itu, Indonesia juga terus memaksimalkan implementasi Trade Facilitation Agreement Organisasi Perdagangan Dunia (WTO), di antaranya dengan pemanfaatan platform digital dan optimalisasi Komite Nasional Fasilitasi Perdagangan.
“Inklusifitas di pasar global dan rantai nilai, khususnya bagi perempuan serta pelaku usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM) telah menjadi bagian integral dalam struktur Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional (RPJMN),” tambahnya.
Lebih lanjut, dalam sistem perdagangan multilateral, Indonesia aktif berpartisipasi dalam perundingan Work Programme on E-Commerce WTO serta perundingan plurilateral Joint Statement Initiatives on Electronic Commerce. Perundingan ini bertujuan untuk menyusun kerangka aturan perdagangan digital serta memfasilitasi partisipasi UMKM dan perempuan dalam perdagangan digital global.
Untuk meningkatkan fasilitasi perdagangan di ASEAN, Zulkifli menyampaikan bahwa saat ini sedang diintensifkan finalisasi perundingan Digital Economy Framework Agreement (DEFA) dan peningkatan komitmen ASEAN Plus One Free Trade Agreement. Elemen penting dalam peningkatan komitmen ini termasuk dukungan terhadap UMKM, lingkungan, perdagangan berkelanjutan, dan digitalisasi.
“Digitalisasi, inklusifitas, dan keterlibatan UMKM adalah upaya Indonesia yang sesuai dengan APEC Services Competitiveness Roadmap (ASCR). Indonesia mendorong ekonomi APEC untuk mengimplementasikan ASCR. Oleh karena itu, Indonesia berkomitmen untuk mendukung dan memanfaatkan hasil pertemuan Menteri Perdagangan (MRT APEC) serta mendukung prioritas transformasi digital dan inklusi ekonomi,” ucap Zulkifli.
Perundingan Putaran Pertama
Indonesia dan Peru berkomitmen untuk segera memulai perundingan Indonesia-Peru Comprehensive Economic Partnership Agreement (IP-CEPA), sebagai tindak lanjut dari peluncuran inisiatif ini oleh Menteri Perdagangan RI Zulkifli Hasan dan Menteri Perdagangan Luar Negeri dan Pariwisata Peru Juan Carlos Mathews Salazar pada Agustus 2023.
Direktur Jenderal Perundingan Perdagangan Internasional Kemendag, Djatmiko Bris Witjaksono, menyatakan bahwa perundingan putaran pertama IP-CEPA dijadwalkan setelah pertemuan APEC, dengan harapan perundingan dapat diselesaikan secepatnya. Seperti dalam keterangan resmi di Jakarta, Sabtu 18 Mei 2024.
Djatmiko menjelaskan bahwa Indonesia telah menyampaikan proposal dan lini masa yang mencakup beberapa putaran perundingan yang akan diadakan setiap bulan.
Peru menanggapi positif, tetapi memerlukan waktu untuk mempelajari proposal tersebut dan menyesuaikan jadwal internal mereka. Menurut Djatmiko, kemitraan dengan Peru penting untuk memperkuat perdagangan Indonesia di Amerika Selatan dan membuka peluang lebih luas di kawasan Amerika Latin.
Pada periode Januari-Februari 2024, total perdagangan antara Indonesia dan Peru mencapai 67,2 juta dolar AS, dengan ekspor Indonesia sebesar 42,9 juta dolar AS dan impor dari Peru sebesar 24,3 juta dolar AS, sehingga Indonesia menikmati surplus perdagangan sebesar 18,6 juta dolar AS.
Pada tahun 2023, total perdagangan kedua negara mencapai 444,3 juta dolar AS, di mana ekspor Indonesia ke Peru bernilai 367,4 juta dolar AS dan impor dari Peru sebesar 111,8 juta dolar AS, menghasilkan surplus perdagangan sebesar 290,4 juta dolar AS.
Inklusi Keuangan UMKM
Indonesia menjadi tuan rumah forum internasional yang berfokus pada pengembangan Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM) di negara-negara anggota Kerja Sama Ekonomi Asia Pasifik (APEC SMEWG) ke-57 di Nusa Dua, Bali pada 24-25 April 2024.
Arif Rahman Hakim, Sekretaris Kementerian Koperasi dan UKM, menilai forum tersebut sangat strategis untuk membahas perkembangan dan isu-isu terkini terkait UMKM di kawasan Asia-Pasifik. APEC SMEWG ke-57 ini akan dibuka secara resmi oleh Menteri Koperasi dan UKM Teten Masduki, dengan dihadiri oleh perwakilan dari 21 negara/wilayah anggota APEC. Seperti dalam keterangan resmi di Jakarta, Kamis 18 April 2024.
Dalam penyelenggaraan APEC SMEWG ke-57 ini, Indonesia tidak hanya menjadi tuan rumah, tetapi juga sebagai inkubator ide, di mana merupakan sarana bagi pertukaran ide, gagasan, pengalaman, dan praktik terbaik untuk meningkatkan daya saing produk UMKM Indonesia.
Selain pertemuan APEC SMEWG, Dialog Kebijakan APEC bertajuk “Inklusi Keuangan untuk UMKM: Memahami Pentingnya Literasi Keuangan Digital” juga akan diselenggarakan pada 23 April 2024. Agenda dialog ini bertujuan untuk menghasilkan rekomendasi kebijakan dalam membantu UMKM meningkatkan kesadaran dan wawasan terhadap sistem keuangan digital sehingga mampu mendorong peningkatan akses inklusi keuangan.