Scroll untuk baca artikel

Mayoritas Harga Sembako di Jateng Alami Penurunan Harga

×

Mayoritas Harga Sembako di Jateng Alami Penurunan Harga

Sebarkan artikel ini
MGL9549 11zon
Pengunjung memilih sayur dan bumbu di Pasar Segar Sentul City Bogor, Minggu (26/5/2024). Foto: KabarBursa/abbas sandji

KABARBURSA.COM – Harga sembako di pasar tradisional Jawa Tengah (Jateng) hari ini, Senin, 27 Mei 2024 mayoritas alami penurunan harga.

Berdasarkan pantauan dari PIHPS (Pusat Informasi Harga Pangan Strategis Nasional) terlihat mayoritas komoditas mulai dari bawang merah dan putih sedang, Beras Kualitas bawah dan Medium II, Beras Kualitas Super I dan ll, cabai merah besar, cabai rawit hijau dan merah, daging ayam ras segar, gula pasir lokal dan kualitas premium, minyak goreng curah dan kemasan bermerek l, serta telur ayam ras segar alami penurunan harga.

Sementara itu, untuk beras kualitas bawah dan medium l, daging sapi kualitas l dan ll,  minyak goreng kemasan bermerek ll  berada diharga yang stabil. Sedangkan,  cabai merah kritis menjadi satu-satunya yang alami kenaikan harga.

Untuk lebih lanjut, berikut ini harga sembako untuk pasar tradisional di Jawa Tengah, 28 Mei 2024 berdasarkan PIHPS pukul 14.50 WIB:

Bawang Merah Ukuran Sedang: Rp 47.950/kg

Bawang Putih Ukuran Sedang: Rp 44.350/kg

Beras Kualitas Bawah I: Rp 13.350/kg

Beras Kualitas Bawah II: Rp 12.600/kg

Beras Kualitas Medium I: Rp 14.950/kg

Beras Kualitas Medium II: Rp 14.000/kg

Beras Kualitas Super I: Rp 16.250/kg

Beras Kualitas Super II: Rp 15.250/kg

Cabai Merah Besar: Rp 42.250/kg

Cabai Merah Keriting: Rp 40.800/kg

Cabai Rawit Hijau: Rp 24.600/kg

Cabai Rawit Merah: Rp 31.100/kg

Daging Ayam Ras Segar: Rp 37.150/kg

Daging Sapi Kualitas 1: Rp 132.600/kg

Daging Sapi Kualitas 2: Rp 123.850/kg

Gula Pasir Kualitas Premium: Rp 19.000/kg

Gula Pasir Lokal: Rp 17.400/kg

Minyak Goreng Curah: Rp 16.700/kg

Minyak Goreng Kemasan Bermerk 1: Rp 18.950/kg

Minyak Goreng Kemasan Bermerk 2: Rp 18.000/kg

Telur Ayam Ras Segar: Rp 27.700/kg

Sebagai catatan, harga sembako di pasaran juga bisa berubah karena disparitas masing-masing sembako berbeda.

Gerakan Pangan Murah

Program Gerakan Pangan Murah (GPM) yang secara massif dilakukan oleh Pemerintah Provinsi (Pemprov) Jawa Tengah beserta jajarannya membuahkan hasil.

Penjabat (Pj) Gubernur Jawa Tengah, Nana Sudjana mengatakan sejak awal Januari hingga 1 April 2024, telah terlaksana kegiatan GPM sebanyak 150 kali, yang tersebar di berbagai kabupaten/ kota.

Nana pun mengklaim, berkat adanya GPM, harga sejumlah komoditas pangan mulai menurun. Seperti, harga beras yang sebelumnya sempat mencapai Rp17.000 per kg, kini telah turun menjadi Rp14.600 per kg.

Keberhasilan tersebut, kata dia, berkat Pemprov Jateng yang serius mengoordinasikan pelaksanaan GPM, baik yang diselenggarakan Pemprov Jateng, pemerintah kabupaten/ kota, Forkopimda, maupun para pelaku usaha di bidang pangan.

“Bagusnya kita ini kompak, karena GPM ini membantu masyarakat, khususnya masyarakat yang ekonomi lemah,” kata Nana.

Pelaksanaan GPM merupakan salah satu upaya untuk mengendalikan harga kebutuhan pokok, di tengah meningkatnya konsumsi masyarakat pada Ramadan hingga Hari Raya Idulfitri 1445 Hijriah/2024.

Program GPM ini juga untuk memastikan ketersediaan stok pangan dengan harga terjangkau, sehingga tidak memicu inflasi.

Ia menambahkan, dalam pelaksanaan GPM, Pemprov Jateng memberikan intervensi berupa fasilitasi distribusi berupa bantuan transport, bongkar muat, dan packing kepada para produsen atau vendor.

Dengan intervensi tersebut, jelasnya, masyarakat dapat membeli barang bahan pokok (bapok) dengan harga lebih murah jika dibandingkan dengan harga di pasaran, dan vendor tetap mendapatkan laba.

Untuk pelaksanaan program GPM ini, Pemprov Jateng menganggarkan dana sebesar Rp1 miliar.

Jaga Stabilitas Harga

Pemerintah Kota (Pemkot) Semarang terus berupaya melakukan berbagai upaya dan program untuk menjaga stabilitas harga pangan. Salah satunya dengan Satgas Pangan yang terus memantau pergerakan harga.

“Tindak lanjut High Level Meeting dengan Pemprov Jateng, akan ada gerakan pangan murah atau pasar murah yang di-support Bank Indonesia (BI) di Kota Semarang,” kata Wali Kota Semarang, Hevearita Gunaryanti Rahayu.

Ia berujar, Pemkot Semarang  juga  memperbanyak kios-kios bahan pokok pengendali inflansi sepertu Kios Pandawa Kita (Kios Pangan Aman Tersedia untuk Warga Kita), setelah inisiasi di Pasar Kanjengan beberapa waktu lalu.

“Alhamdulillah Pak Pj Gubernur mengapresiasi dan bahkan akan mereplikasi Kios Pandawa di kabupaten/kota lain. Ini salah satu upaya agar inflasi di Jawa Tengah bisa ditekan,” ujarnya.

Sementara itu, terkait laju pertumbuhan ekonomi Kota Semarang yang meningkat hingga 5,79 persen, dia berharap Kota Semarang semakin berkembang dan investasi semakin menggeliat pada 2024 ini.

“Harapannya laju inflasi juga semakin terkendali, pertumbuhan ekonomi meningkat, daulat pangan, dan masyakarat tenang menghadapi Ramadan dan Lebaran,” ucap Hevearita.