KABARBURSA.COM – Analis mengungkapkan naiknya harga emas produksi Antam atau PT Aneka Tambang (Persero) Tbk (ANTM) hari ini, Rabu, 29 Mei 2024 didorong oleh dinamika harga logam mulia dunia dan dolar Amerika Serikat (AS).
Harga emas dunia di pasar spot ditutup di USD2.359,8 per troy ons pada perdagangan kemarin, Selasa, 28 Mei 2024. Naik 0,31 persen dari hari sebelumnya.
Pada perdagangan Rabu, 29 Mei hari ini, emas Antam dibanderol Rp1.338.000 per gram. Naik Rp6.000 dibandingkan hari sebelumnya. Sementara harga pembelian kembali (buyback) oleh Antam ada di Rp1.224.000 per gram. Bertambah Rp5.000 dari posisi kemarin.
Penguatan harga emas juga terjadi akibat pelemahan nilai tukar mata uang dolar Amerika Serikat (AS). Kedua aset ini memang saling bertolak belakang. Saat dolar AS terdepresiasi, biasanya harga emas akan naik.
Ini karena emas adalah aset yang dibanderol dalam dolar AS. Pelemahan dolar AS akan membuat emas menjadi lebih murah bagi investor yang memegang mata uang lain. Permintaan emas akan naik dan harga pun mengikuti.
“Dollar Index (yang mengukur posisi greenback di hadapan 6 mata uang utama dunia) melemah. Akibatnya, emas bisa bangkit dari koreksi,” kata Bart Melek, Head of Commodity Strategies di TD Securities, seperti dikutip dari Bloomberg News.
Hasilnya, harga emas Antam pun sah naik 3 hari berturut-turut. Selama 3 hari tersebut, harga bertambah 1,19 persen. Meski demikian, harga emas masih terpangkas 2,52 persen secara point-to-point dalam sepekan terakhir.
Lebih lanjut dalam seminggu terakhir, Dollar Index melemah 0,2 persen. Selama sebulan terakhir, pelemahannya tercatat 1,54 persen.
Lebih lanjut, faktor technical rebound cukup dominan dalam mengatrol harga emas. Maklum, harga emas kini sudah lebih terjangkau sehingga kembali menarik minat investor.
“KIta juga melihat investor masih belum pasti soal kapan The Fed (Federal Reserve, Bank Sentral Amerika Serikat/AS) menurunkan suku bunga. Jika suku bunga acuan sudah betul-betul turun, maka pelaku pasar akan kembali meningkatkan pembelian,” kata Michael Widmer, Kepala Riset Metal Bank of America.
Berdasarkan notula rapat (minutes of meeting) teranyar, sambung Widmer, para pejabat The Fed masih memandang bahwa perlu waktu lebih lama dari perkiraan sebelumnya untuk mengarahkan inflasi ke target 2 persen. Investor pun mulai ragu bahwa The Fed bisa menurunkan suku bunga acuan lebih dari sekali tahun ini.
Emas adalah aset tanpa imbal hasil (non-yielding asset). Memegang emas menjadi kurang menguntungkan dalam iklim suku bunga tinggi.
Namun harga emas masih membukukan kenaikan mencapai 13 persen tahun ini. Peningkatan tensi geopolitik dan aksi borong China mampu mengerek harga komoditas tersebut.
Emas Secara Teknikal
Secara teknikal dengan perspektif harian (daily time frame), emas makin mantap di zona bullish. Terlihat dari Relative Strength Index (RSI) yang sebesar 62,89. RSI di atas 50 menandakan suatu aset sedang dalam posisi bullish.
Sementara indikator Stochastic RSI berada di 78,97. Berada di zona beli (long) tetapi sudah dekat dengan jenuh beli (overbought).
Oleh karena itu, investor tetap perlu waspada karena risiko koreksi harga emas masih terbuka. Target support terdekat ada di USD2.353 per troy ons. Jika tertembus, maka USD2.349 per troy ons bisa menjadi target selanjutnya.
Sedangkan target resisten terdekat adalah USD2.363 per troy ons. Penembusan di titik ini bisa membawa harga emas naik menuju USD2.381 per troy ons.
Keuntungan Investasi Emas
Emas tipikal investasi jangka panjang dengan berbagai keuntungan sebagai berikut.
Perlindungan Nilai: Emas sering dianggap sebagai perlindungan nilai terhadap fluktuasi ekonomi dan inflasi. Nilai emas cenderung bertahan atau bahkan meningkat dalam situasi ketidakpastian ekonomi.
Diversifikasi Portofolio: Investasi emas membantu mendiversifikasi portofolio investor, mengurangi risiko karena korelasi yang rendah dengan aset lainnya seperti saham dan obligasi.
Liquidity: Emas memiliki likuiditas tinggi, artinya mudah untuk membeli dan menjual emas di pasar. Hal ini memberikan fleksibilitas bagi investor untuk mengambil keputusan investasi.
Hedge terhadap Ketidakpastian Global: Emas sering dianggap sebagai “safe haven” dalam situasi ketidakpastian geopolitik dan ketegangan ekonomi global. Investor sering mencari perlindungan dalam emas saat terjadi krisis.
Potensi Pertumbuhan Nilai: Selain melindungi nilai, emas juga dapat memberikan potensi pertumbuhan nilai jangka panjang. Permintaan global yang terus meningkat dan ketersediaan yang terbatas dapat mendorong kenaikan harga emas.
Aset Tangible: Emas adalah aset fisik yang dapat disentuh dan dirasakan, memberikan rasa keamanan dan stabilitas bagi investor yang mencari perlindungan aset riil.
Inflasi Hedge: Emas memiliki kecenderungan untuk berkinerja baik saat inflasi meningkat. Sebagai lindung nilai terhadap penurunan daya beli mata uang, emas dapat membantu melindungi portofolio dari efek inflasi.
Akses yang Mudah: Investasi emas tersedia dalam berbagai bentuk, mulai dari emas fisik hingga produk keuangan seperti ETF emas, yang membuatnya mudah diakses oleh berbagai jenis investor.