KABARBURSA.COM – Kementerian Perindustrian (Kemenperin) menggandeng Japan International Cooperation Agency (JICA) mendorong pengembangan industri motor listrik di Indonesia.
Kerja sama strategis dalam hal pelaksanaan survei sepeda motor listrik di Indonesia. Hasil survei tersebut bakal dimanfaatkan untuk memahami prakiraan dan masalah permintaan dan pasokan motor listrik di Tanah Air.
“Seminar ini bertujuan untuk membahas temuan-temuan penting dari survei yang merupakan satu kesatuan proyek yang dilaksanakan selama periode Mei 2023 hingga Juli 2024,” ujar Staf Ahli Menteri Bidang Penguatan Kemampuan Industri dalam Negeri, Ignatius Warsito, dalam keterangannya di Jakarta, Rabu, 5 Juni 2024.
Pemerintah menargetkan permintaan motor listrik yang beredar di dalam negeri mencapai 4,5 juta unit per tahun. Jumlah tersebut setara dengan total penjualan motor roda dua tahun 2035.
Target tersebut adalah untuk mendorong penggunaan motor listrik dan menjadikan Indonesia pusat penjualan dan produksi komponen batarai di Asia Tenggara.
“Upaya ini diperkuat dengan rencana pembangunan 32.000 stasiun pengisian atau penukaran baterai umum hingga tahun 2030, serta pemberian insentif menarik bagi pemilik e-bike seperti potongan tarif listrik dan keringanan pajak,” tambah Warsito.
Warsisto optimistis pengembangan industri kendaraan listrik bakal memperbesar lapangan kerja dan mengurangi dampak lingkungan akibat kendaraan berbahan bakar ICE.
“Kolaborasi antara Kemenperin dan JICA diharapkan dapat menjadi langkah penting untuk mendorong pertumbuhan ekonomi, inovasi, dan transformasi teknologi di Indonesia,” terangnya.
Target Penyaluran Motor Listrik
Seperti diberitakan sebelumnya, pemerintah menargetkan kendaraan listrik bakal membanjiri jalanan di Indonesia pada 2030. Hal ini bertujuan untuk mencapai target net zero emisi pada 2060.