KABARBURSA.COM – Indeks produksi industri Malaysia pada bulan April menunjukkan peningkatan sebesar 6,1% dibandingkan dengan tahun sebelumnya, menandai laju pertumbuhan tercepat dalam 19 bulan.
Meskipun sedikit di bawah perkiraan ekspansi sebesar 6,2% yang diantisipasi oleh 12 ekonom yang disurvei oleh Reuters, peningkatan ini merupakan yang tercepat sejak September 2022, ketika indeks mencatat kenaikan sebesar 10,8%.
“Kenaikan pertumbuhan pada bulan April didorong oleh ekspansi di ketiga sektor utama,” kata Departemen Statistik dalam pernyataan yang dikeluarkan pada hari Senin 10 Juni 2024.
Sektor pertambangan menunjukkan peningkatan sebesar 10% dari tahun sebelumnya, sementara sektor manufaktur dan pembangkit listrik masing-masing mengalami kenaikan sebesar 4,9% dan 7,6%.
Peningkatan indeks produksi industri Malaysia pada bulan April memberikan sinyal positif terkait dengan pemulihan ekonomi negara tersebut. Meskipun angka tersebut sedikit di bawah perkiraan, kinerja sektor pertambangan yang kuat, diikuti oleh peningkatan stabil dalam sektor manufaktur dan pembangkit listrik, menunjukkan bahwa aktivitas ekonomi sedang pulih secara bertahap.
Faktor-faktor seperti pemulihan global, permintaan yang lebih tinggi dari sektor manufaktur, serta upaya pemerintah Malaysia untuk mendorong investasi dan konsumsi domestik dapat menjadi pendorong utama di balik kenaikan ini.
Namun, tetap diperlukan kewaspadaan terhadap risiko-risiko potensial yang dapat mempengaruhi pertumbuhan ekonomi di masa mendatang, seperti fluktuasi harga komoditas dan ketidakpastian global terkait dengan pandemi COVID-19.
Dengan demikian, penting bagi pemerintah Malaysia untuk terus memantau perkembangan ekonomi secara cermat dan mengambil langkah-langkah yang tepat untuk memperkuat basis pertumbuhan jangka panjang dan meningkatkan ketahanan ekonomi negara tersebut dalam menghadapi tantangan yang mungkin terjadi di masa depan.
Perekonomian Malaysia mencatat percepatan pertumbuhan tertinggi dalam satu tahun terakhir, menandakan adanya pemulihan yang semakin kuat di negara tetangga tersebut. Departemen Statistik Malaysia melaporkan pada Jumat (19/4/2024) bahwa Produk Domestik Bruto (PDB) Malaysia meningkat sebesar 3,9% pada periode Januari-Maret 2024 dibandingkan dengan tahun sebelumnya, sesuai dengan perkiraan median dalam survei Bloomberg.
Menurut departemen tersebut, sektor jasa menjadi pendorong utama pertumbuhan ekonomi, sementara sektor manufaktur mengalami penguatan sebesar 1,9% pada kuartal ini, setelah mengalami kontraksi dalam tiga bulan sebelumnya.
Pemerintah Malaysia juga melaporkan bahwa surplus perdagangan negara itu meningkat sebesar 12,8 miliar ringgit atau sekitar Rp43,6 triliun pada Maret 2024, melampaui perkiraan analis.
Ekonom dari Australia & New Zealand Banking Group Ltd., Sanjay Mathur, mengomentari bahwa peningkatan sektor manufaktur menjadi salah satu sinyal positif. “Surplus perdagangan pada bulan Maret menunjukkan bahwa hambatan dari ‘ekspor bersih’ terhadap pertumbuhan secara keseluruhan mulai memudar,” katanya seperti yang dilaporkan oleh Bloomberg, Jumat (19/4).
Data pertumbuhan ekonomi ini menunjukkan bahwa Malaysia kembali memperoleh momentum setelah mengalami perlambatan tahun lalu akibat lemahnya permintaan global. Negara ini, yang bergantung pada perdagangan, juga berpotensi mendapatkan keuntungan lebih lanjut jika mitra dagang utamanya, China, terus menunjukkan pertumbuhan yang stabil.
Bank Negara Malaysia (BNM) memperkirakan bahwa PDB akan meningkat antara 4% dan 5% pada tahun 2024, didorong oleh permintaan eksternal yang meningkat. Meskipun ekspor Malaysia mengalami penurunan untuk bulan kedua berturut-turut pada Maret 2024, penurunan tersebut tidak sebesar yang diperkirakan oleh analis. Menurut Kementerian Perdagangan dan Industri Internasional, pengiriman barang ke luar negeri juga mengalami penurunan sebesar 0,8% dari tahun sebelumnya pada bulan tersebut.
Ringgit Malaysia juga menguat sebesar 0,06% terhadap dolar AS pada pukul 13.42 WIB, sementara indeks saham acuan lokal Malaysia juga mengalami penguatan untuk hari ketiga berturut-turut.