KABARBURSA.COM – Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) mengumumkan kelanjutan program Penyediaan Alat Memasak Berbasis Listrik (AML), yang mencakup pembagian rice cooker gratis kepada masyarakat. Program ini bertujuan untuk memastikan akses energi bersih dan mengurangi impor gas LPG.
Direktur Jenderal Ketenagalistrikan Kementerian ESDM Jisman P Hutajulu, mengungkapkan bahwa tahun ini akan didistribusikan sebanyak 157.000 unit rice cooker dengan anggaran mencapai Rp85 miliar. Sementara itu, Presiden Direktur PT Star Cosmos (Cosmos) Dharma Surjaputra, menyatakan dukungan perusahaannya terhadap program pemerintah ini, dengan harapan pelaksanaannya lebih jelas dan tidak tertunda.
ESDM mencatat bahwa pada tahun 2023, program AML telah mencapai 68,5 persen dari target penerima sebanyak 500.000 rumah tangga, dengan total anggaran sebesar Rp176 miliar.
Pengadaan dilakukan melalui e-purchasing dengan menggunakan e-katalog dari lima merek rice cooker yang memenuhi syarat produk dan TKDN, dengan harga bervariasi mulai dari Rp249.000 hingga Rp530.000 per unit. Distribusi dilakukan melalui PT Pos untuk 36 Provinsi dengan penawaran ongkos kirim sebesar Rp133.178 per unit.
Berikut adalah daftar harga dan jumlah unit untuk lima merek rice cooker yang dipilih:
- Cosmos: Rp360.500 per unit, jumlah pengadaan 155.589 unit (45,4 persen)
- Miyako: Rp370.075 per unit, jumlah pengadaan 103.358 unit (30,1 persen)
- Sanken: Rp530.000 per unit, jumlah pengadaan 37.864 unit (11,1 persen)
- Sekai: Rp249.500 per unit, jumlah pengadaan 29.811 unit (8,7 persen)
- Maspion: Rp369.000 per unit, jumlah pengadaan 15.999 unit (4,7 persen)
Jisman menjelaskan bahwa keterlambatan dalam mencapai target disebabkan oleh persiapan yang lebih matang untuk program ini, yang merupakan program pertama kali yang dilakukan oleh Kementerian ESDM.
Meskipun demikian, upaya pemerintah untuk meningkatkan akses energi bersih di masyarakat terus berlanjut. Hal ini penting mengingat bahwa akses terhadap sumber energi yang bersih adalah salah satu faktor kunci dalam mendukung pembangunan yang berkelanjutan dan mengurangi dampak negatif terhadap lingkungan.
Selain itu, pemberian rice cooker berbasis listrik juga memiliki potensi untuk mengurangi ketergantungan masyarakat pada gas LPG, yang seringkali mengalami fluktuasi harga dan ketersediaan. Dengan demikian, program ini dapat membantu masyarakat untuk lebih mandiri dalam memenuhi kebutuhan memasak sehari-hari.
Dukungan dari perusahaan seperti PT Star Cosmos (Cosmos) juga penting dalam memastikan keberhasilan program ini. Kolaborasi antara pemerintah dan sektor swasta merupakan kunci dalam menciptakan solusi yang berkelanjutan bagi masyarakat.
Diharapkan dengan kelanjutan program ini, lebih banyak rumah tangga di seluruh Indonesia akan mendapatkan manfaat dari akses energi bersih yang lebih mudah dan terjangkau, sehingga mampu meningkatkan kesejahteraan dan produktivitas mereka dalam kehidupan sehari-hari.
Meleset dari Target
Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) mencatat bahwa realisasi program Penyediaan Alat Memasak Berbasis Listrik (AML), yang mencakup pembagian rice cooker gratis, mencapai 342.621 rumah tangga atau 68,5 persen dari target penerima sebanyak 500.000 rumah tangga.
Program penyediaan AML ini merupakan inisiatif dari Pemerintah yang diberikan kepada rumah tangga yang memenuhi kriteria tertentu dengan tujuan menjamin akses energi bersih dan mengurangi impor gas LPG.
Direktur Ketenagalistrikan Kementerian ESDM, Jisman P Hutajulu, menjelaskan bahwa realisasi program rice cooker gratis hingga Desember 2023 mencapai 342.621 rumah tangga, atau 68,5 persen dari target. Total anggaran yang dialokasikan untuk program ini adalah Rp176 miliar dari pagu awal Rp322 miliar, dengan sisanya Rp146,44 miliar menjadi sisa lebih pembiayaan anggaran.
Jisman menjelaskan bahwa sisa anggaran ini disebabkan oleh jumlah pengadaan rice cooker yang lebih sedikit dari target, yaitu 342.621 unit dari target 500.000 unit, serta nilai kontrak harga satuan rata-rata rice cooker dan biaya pengiriman yang lebih rendah dari Rencana Anggaran Belanja (RAB).
Rice cooker disalurkan ke 36 provinsi, 325 kabupaten/kota, 2.460 kecamatan, dan 12.961 desa/kelurahan. Alokasi di Pulau Jawa mencapai lebih dari 56 persem, yang sejalan dengan surplus kelistrikan di wilayah Jawa Bali.
Meskipun program AML mencapai 68,5 persen dari target, Jisman menegaskan bahwa ini merupakan program pertama kali yang dilakukan oleh Kementerian ESDM, sehingga memerlukan persiapan yang lebih matang.
Menanggapi hal ini, Anggota Komisi VII DPR RI Fraksi Partai Demokrat, Muhammad Nasir, menyatakan bahwa program rice cooker gratis dinilai sebagai proyek yang gagal karena manajemen di Kementerian ESDM dinilai tidak siap dan tidak bertanggung jawab terhadap regulasi yang sudah ada di anggaran.
Di sisi lain, Anggota Komisi VII DPR Fraksi PKS, Mulyanto, meminta agar Kementerian ESDM melanjutkan program rice cooker gratis ke masyarakat di tahun ini karena masih ada sisa anggaran sebesar Rp146 miliar untuk program ini di 2024.
Presiden Direktur PT Star Cosmos (Cosmos), Dharma Surjaputra, menyatakan bahwa Cosmos akan mendukung kelanjutan program pemerintah, dengan harapan agar pelaksanaannya lebih jelas dan lancar ke depannya.(*)