Scroll untuk baca artikel
Market Hari Ini

Luhut: Rumput Laut Masa Depan Ekonomi Maritim Indonesia

×

Luhut: Rumput Laut Masa Depan Ekonomi Maritim Indonesia

Sebarkan artikel ini
rumput laut jpg
Ilustrasi

KABARBURSA.COM – Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi, Luhut Binsar Panjaitan, menyoroti potensi besar pemanfaatan rumput laut di Indonesia dan pentingnya industri ini untuk masa depan ekonomi maritim Indonesia.

Saat menyampaikan pidato di ulang tahun HIPMI ke-52 di Jakarta, Senin, 10 Juni 2024, Luhut mengungkapkan bahwa seperti halnya nikel, rumput laut juga memiliki potensi besar yang belum sepenuhnya dimanfaatkan.

“Dalam konteks rumput laut, kita adalah negara terbesar di dunia, sama seperti dengan nikel,” katanya.

Luhut mendorong generasi muda untuk melihat peluang bisnis di sektor rumput laut ini. Dia menekankan bahwa potensi rumput laut sangat besar dan belum tereksplorasi sepenuhnya.

“Rumput laut ini memiliki potensi besar, terutama bagi generasi muda yang ingin mencoba terjun ke dalam bisnis ini,” ujarnya.

Selain itu, Luhut juga menyoroti potensi besar sektor kemaritiman yang masih belum banyak dieksplorasi. Meskipun kontribusinya masih kecil, peluangnya sangat besar.

Ia menyarankan generasi muda untuk tidak hanya fokus pada industri batu bara yang tengah mengalami pengawasan yang lebih ketat.

“Ikuti peluang di sektor kemaritiman. Jangan hanya fokus pada batu bara yang pengawasannya semakin ketat. Peluang di sektor kemaritiman sangat besar,” ujar Luhut.

Dalam konteks bisnis, Luhut menekankan bahwa rumput laut dapat dikembangkan menjadi berbagai produk, seperti bioethanol, plastik biodegradable, dan pupuk organik.

Selain itu, ia juga menyoroti keberlangsungan lingkungan dan mengungkapkan bahwa rumput laut menjadi fokus program pemerintah ke depan.

“Saat ini, rumput laut telah diakui sebagai bahan ramah lingkungan. Potensinya untuk dijadikan bioethanol, plastik biodegradable, pupuk organik, dan produk lainnya sangat besar. Ini menjadi fokus program pemerintah ke depan,” jelasnya.

Tidak hanya itu, Luhut juga mengungkapkan bahwa pemerintah sedang melakukan negosiasi dengan Uni Eropa terkait ekspor mineral dan produk turunannya.

Uni Eropa, yang sebelumnya melaporkan Indonesia ke WTO, kini bersedia bernegosiasi dengan syarat Indonesia tetap membuka jalur ekspor.

“Kami tengah melakukan negosiasi dengan Uni Eropa terkait ekspor mineral dan produk turunannya. Mereka yang sebelumnya melaporkan kita ke WTO, sekarang bersedia bernegosiasi dengan syarat kita tetap membuka jalur ekspor,” tegas Luhut.

Hari Kewirausahaan Nasional

Presiden Joko Widodo (Jokowi) memberikan penghargaan yang sangat istimewa kepada Himpunan Pengusaha Muda Indonesia (HIPMI) pada hari ulang tahun (HUT) ke-52 organisasi tersebut.

Penghargaan tersebut berupa penetapan tanggal lahir HIPMI pada 10 Juni sebagai Hari Kewirausahaan Nasional, yang telah diresmikan melalui Keputusan Presiden (Kepres).

“Saya telah menandatangani Kepres sesuai permintaan dari pendiri HIPMI, yang diajukan satu atau dua bulan yang lalu saat berkunjung ke istana,” kata Presiden dalam sambutannya di ulang tahun HIPMI di Jakarta, Senin, 10 Juni 2024.

Selain penetapan tersebut, Presiden juga menyoroti visi Indonesia Emas 2045. Beliau mengingatkan pentingnya dua hal yang perlu diperhatikan. Pertama, bonus demografi yang diproyeksikan mencapai puncaknya antara tahun 2030-2040.

“Kesiapan dalam mengembangkan kualitas sumber daya manusia perlu direncanakan dengan strategis agar bonus demografi dapat memberikan kontribusi signifikan dalam kemajuan Indonesia menuju masa depan yang lebih baik,” tegasnya.

Kedua, disrupsi teknologi yang harus diantisipasi dengan cermat. Beliau menekankan perlunya pemahaman mendalam terhadap perkembangan teknologi saat ini, agar kita dapat mengantisipasi dampak-dampaknya dengan tepat.

“Pemantauan yang cermat terhadap dampak dan arah perkembangan teknologi sangat penting untuk memastikan bahwa kita mampu menghadapi perubahan yang akan terjadi, baik dalam hal AI, generatif AI, singularitas, maupun aspek teknologi lainnya,” jelasnya.

Presiden juga menyoroti bahwa teknologi akan membawa perubahan besar dalam lanskap geopolitik, ekonomi, serta perubahan dalam perilaku, selera, tren, dan budaya.

“Dalam era ini, bisnis dan ekonomi akan mengalami transformasi yang signifikan, dan generasi muda yang tergabung dalam HIPMI akan menjadi pelaku utama yang cepat beradaptasi dengan perubahan tersebut,” ujarnya.

Meskipun demikian, Presiden Jokowi mengakui bahwa anggota HIPMI, yang mayoritas merupakan generasi digital, memiliki kesiapan yang lebih baik dalam menghadapi tantangan teknologi dibandingkan dengan generasi sebelumnya.

“Generasi HIPMI sudah terbiasa dengan teknologi AI, generatif AI, dan singularitas,” katanya.

Untuk masa depan, Presiden Jokowi menyampaikan bahwa pemerintah akan lebih banyak membahas mengenai ekonomi hijau. Hal ini mengingat pentingnya pembiayaan yang ramah lingkungan secara global.

“Saat ini, saya menyadari bahwa pembiayaan untuk proyek-proyek hijau sangat mudah diperoleh karena adanya minat yang besar dari sektor perbankan dan lembaga keuangan terkait,” pungkasnya.

Di kesempatan yang sama, Ketua Umum BPP Himpunan Pengusaha Muda Indonesia (HIPMI), Akbar Himawan Buchari, secara tegas mendukung keberlanjutan dan percepatan pembangunan Ibu Kota Nusantara (IKN).

Akbar menyatakan dukungan tersebut sebagai bagian dari transformasi ekonomi nasional dan semangat pemerataan pembangunan di Indonesia.

“Dalam keputusan organisasi kami, kami menegaskan dukungan kami terhadap keberlanjutan dan percepatan pembangunan IKN, karena IKN adalah simbol dari transformasi ekonomi nasional dan upaya pemerataan pembangunan di Indonesia,” ujar Akbar.

Pernyataan tersebut juga sejalan dengan visi HIPMI yang mengadvokasi pemerataan pembangunan yang adil bagi seluruh pengusaha di berbagai wilayah Indonesia.

“Sebagai HIPMI yang memiliki anggota dari 34 provinsi, kami telah melakukan konsolidasi dan memperoleh pandangan dari berbagai daerah,” ucapnya.

Akbar menekankan bahwa para pengusaha yang tergabung dalam HIPMI telah merasakan dampak positif dari pembangunan yang telah dilakukan di bawah kepemimpinan Presiden Jokowi, yang menekankan bukan hanya pusatnya di Jawa tetapi juga inklusif bagi seluruh Indonesia.

“Ini telah membuka peluang baru untuk ekonomi di daerah-daerah terpencil. Kami mengucapkan terima kasih atas perhatian yang diberikan kepada kebutuhan pengusaha, baik yang kecil maupun yang berada di daerah,” ujarnya.

Akbar juga menyoroti semangat dan cita-cita luhur HIPMI dalam membangun Indonesia sebagai tuan rumah yang merdeka dan mandiri.

“Selama 10 tahun ini, HIPMI telah bertransformasi menjadi tempat pembentukan pemimpin di dunia usaha. Bukan hanya anggota MPR RI yang mengalami pertumbuhan kepemimpinan di HIPMI, bahkan Presiden RI pun telah merasakan manfaat dari pengalaman kepemimpinan yang didapat di HIPMI,” paparnya. 

Sementara itu, HIPMI Kabupaten Magelang bertekad akan meningkatkan branding Kabupaten Magelang melalui tiga sektor unggulannya, yakni pertanian, UMKM, dan pariwisata.

Ketua HIPMI BPC Hipmi Kabupaten Magelang, Hijrah Kurniawan Aprianto, menyoroti kehilangan identitas yang menjadi ciri khas Kabupaten Magelang. Hal ini menjadi perhatian karena setiap daerah harus memiliki positioning dan branding yang kuat.

“Dulu Kabupaten Magelang dikenal sebagai penghasil cabai terbaik, namun sekarang Malang yang lebih dikenal. Begitu juga dengan kopi, identitasnya diambil oleh Temanggung. Borobudur sebagai destinasi wisata kelas dunia, namun orang lebih mengenalnya sebagai bagian dari Jogja. Ini karena masih kurangnya positioning dan branding,” ungkap Hijrah.

Berdasarkan permasalahan tersebut, HIPMI akan mengambil langkah untuk mendorong Pemerintah Kabupaten Magelang dalam memperkuat branding tiga pilar utama Kabupaten Magelang, yaitu pertanian, UMKM, dan pariwisata. Hipmi akan menggerakkan anggotanya dan pengusaha muda di daerah ini melalui program-program kerja yang dirancang dengan cermat. (yub/*)