Scroll untuk baca artikel
Market Hari Ini

Kunjungan Meningkat, Pemerintah Cari Cara Gaet Wisman

×

Kunjungan Meningkat, Pemerintah Cari Cara Gaet Wisman

Sebarkan artikel ini
Wisman
Ilustrasi wisatawan mancanegara. (Foto: Int)

KABARBURSA.COM – Pemerintah melalui Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Kemenparekraf), tetap mencari cara menggaet wisatawan mancanegara (wisman) untuk berkunjung ke Indonesia.

Adyatama Kepariwisataan dan Ekonomi Kreatif Ahli Utama Kemenparekraf, Nia Niscaya, mengatakan pihaknya masih mencari cara untuk bisa menarik wisman ke Indonesia.

“Ke depan, masih dengan strategi kolaboratif karena semuanya semuanya terbatas deputi pemasaran bekerjasama dengan berbagai stakeholder,” ujar dia, dalam agenda jumpa pers mingguan Kemenparekraf di Jakarta, Selasa 11 Juni 2024.

Selain itu, Nia bilang, Kemenparekraf juga masih melakukan kegiatan pemasaran. Salah satunya adalah dengan menggelar event-event berkualitas.

“Kemudian ada juga event-event untuk menciptakan atraksi. Secara garis besar kami masih melakukan kegiatan pemasaran untuk pencapaian target baik di market secara offline maupun online,” katanya.

Seperti diketahui, jumlah kunjungan wisatawan mancanegara ke Indonesia pada April 2024  sebesar 1.066.958 atau mengalami kenaikan 23,23 persen dibandingkan tahun lalu.

Jumlah kunjungan kumulatif wisatawan mancanegara periode Januari sampai  April 2024 sebesar 4.098.714 kunjungan, meningkat 24,85 persen dibandingkan periode yang sama  pada 2023.

“Kami mempunyai target bulanan, target per market, dan dari performan, sampai dengan April (tahun) ini pertumbuhannya cukup positif,” ujar Nia.

Pelaksana tugas (Plt) Kepala Badan Pusat Statistik (BPS), Amalia Adininggar Widyasanti, kunjungan wisman hingga April 2024 ini merupakan yang tertinggi dalam empat tahun terakhir, sejak 2020.

“Ini meningkat 2,84 persen dibandingkan periode yang sama tahun lalu,” jela dia pada 3 Juni 2024.

Dari segi asal kebangsaan, wisman yang paling banyak mengunjungi Indonesia pada April 2024 berasal dari Malaysia, dengan persentase 16 persen, diikuti oleh Australia 12 persen, dan Tiongkok 8,1 persen.

“Kunjungan wisman dari Malaysia meningkat 6,47 persen dibandingkan bulan sebelumnya dan secara tahunan naik 16,47 persen,” jelas Amalia.

Asal Wisman

Bandara Ngurah Rai Bali menjadi pintu masuk utama bagi wisman dengan proporsi sebesar 47,13 persen, dengan sebagian besar wisman berasal dari Australia.

“Wisman yang masuk melalui Bandara Ngurah Rai Bali paling banyak berasal dari Australia dengan proporsi sebesar 23,36 persen,” ujar Amalia.

Dalam hal rata-rata lama tinggal, wisman dari benua Eropa mencatat durasi terlama di Indonesia dengan rata-rata 18,69 malam, disusul oleh wisman dari Afrika selama 17,84 malam, dan Asia (tanpa ASEAN) sebesar 15,87 malam.

“Ini menunjukkan bahwa Indonesia semakin menjadi destinasi favorit bagi para wisatawan mancanegara,” pungkas Amalia.

Diketahui, Bali menjadi salah satu destinasi favorit wisatawan mancanegara (wisman) terutama Australia dan Selandia Baru. Meski begitu, promosi Pulau Dewata ke dua negara tersebut terus digencarkan oleh pemerintah.
Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Menparekraf), Sandiaga Uno, mengatakan, selain Bali, misi penjualan di Australia dan Selandia Baru juga mempromosikan lima destinasi super prioritas.

“Misi penjualan ini adalah bentuk konsistensi Indonesia dalam mempromosikan ‘Bali and Beyond’, termasuk lima destinasi super prioritas yang juga memiliki daya tarik yang mempesona, autentik, dan unik baik dari segi lanskap maupun budaya sekitar,” kata Sandiaga, di Jakarta, Jumat, 17 Mei 2024.
Adapun lima destinasi super prioritas tersebut di antaranya adalah Candi Borobudur, Danau Toba, Likupang, Mandalika, dan Labuan Bajo.

Sementara itu Deputi Pemasaran Kemenparekraf, Ni Made Ayu Marthini, menyebut, Bali merupakan salah satu destinasi favorit warga Australia jika berkunjung ke Indonesia.

Oleh sebab itu, dia menuturkan upaya promosi lima destinasi prioritas perlu digencarkan untuk menggugah minat masyarakat Australia agar berkunjung ke destinasi sekitar Bali.

“Kami berharap wisatawan mancanegara ini dapat memperpanjang masa tinggalnya dan meningkatkan pengeluaran di Indonesia,” kata Made.
Sementara, bagi wisatawan Selandia Baru, kata Made, jumlah kunjungan ke Indonesia sebelum pandemi selalu menunjukkan tren positif. Pada  2023, tercatat sekitar 116.603 wisatawan Selandia Baru mengunjungi Indonesia.

“Penerbangan langsung Air New Zealand ke Denpasar tentunya berperan penting dalam pencapaian ini, dan kami mendorong ANZ untuk meningkatkan frekuensinya serta membuka rute baru ke kota-kota lain di Indonesia,” jelasnya.

Direktur Pemasaran Pariwisata Kawasan Asia Pasifik Kemenparekraf, Wisnu Sindhutrisno, memaparkan dalam misi penjualan ini, terdapat 16 pelaku industri pariwisata Indonesia yang berpartisipasi, dan sekitar 70 industri pariwisata Australia dan Selandia Baru akan menghadiri acara di setiap kota. Kegiatan tersebut meliputi B-to-B Meeting, Presentasi Produk dan Update Pariwisata, serta Table-Top.

“Kami senang dengan bergabungnya Garuda Indonesia dan Air New Zealand dalam Sales Mission ini, dan kami berharap mereka dapat memberikan lebih banyak informasi mengenai konektivitas antara Australia dan Selandia Baru ke Indonesia kepada para peserta,” ucap dia.

Pada kesempatan tersebut, destinasi Labuan Bajo-Flores juga dipromosikan. Fokus ini didasarkan oleh minat pasar Australia dan Selandia Baru terhadap aksesibilitas serta daya tarik yang tersedia di destinasi tersebut.

Jumlah kunjungan wisatawan Australia mencapai 1,4 juta wisatawan atau 120 persen dari target awal sebanyak 1.195.400 pada 2023. Sedangkan jumlah kunjungan wisatawan Selandia Baru ke Indonesia tercatat sebanyak 116.603 kunjungan.

Adapun Kemenparekraf menargetkan sekitar 1,3 juta warga Australia dan 132.293 warga Selandia Baru mengunjungi Indonesia pada 2024. (yog/prm)