Scroll untuk baca artikel
Market Hari Ini

Pesona SBR013 yang Diprediksi Bakal Dilirik Banyak Investor

×

Pesona SBR013 yang Diprediksi Bakal Dilirik Banyak Investor

Sebarkan artikel ini
sbn jpg
Ilustrasi Surat Berharga Negara. Foto: Int

KABARBURSA.COM – Pesona SBR013 semakin terlihat setelah pada Senin, 10 Juni 2024, Kementerian Keuangan menerbitkan SBN seri SBR013 dengan tipe timbal hasil (kupon) floating with floor. Diprediksi, akan ada banyak investor ritel yang melirik bahkan menyerbutnya.

SBR013 diterbitkan dalam dua tipe produk, yaitu SBR013-T2 dan SBR013-T4. Adapun tenor untuk SBR013-T2 adalah dua tahun dengan imbal hasil 6,45 persen per tahun. Sedangkan SBR013-T4 bertenor empat tahun dengan imbal hasil 6,60 persen per tahun.

Keduanya menawarkan imbal hasil yang lebih tinggi dibandingkan dengan deposito, yang juga disertai dengan pajak yang lebih rendah. Pajak SBN hanya 10 persen, berbeda dengan pajak deposito yang mencapai 20 persen.

Bank Indonesia (BI) pada akhir April 2024 telah meningkatkan suku bunga acuan dari 6 persen menjadi 6,25 persen. Langkah ini diambil untuk menjaga stabilitas nilai tukar rupiah di tengah kondisi global yang tidak menentu. Di sisi lain, harapan bahwa Federal Reserve (The Fed) akan segera menurunkan suku bunga acuan semakin mengecil. Dengan ekspektasi ini, tekanan terhadap mata uang negara berkembang, termasuk rupiah, tetap tinggi.

Dalam situasi ini, Surat Berharga Negara (SBN) dengan tipe imbal hasil (kupon) floating with floor atau mengambang dengan tingkat minimum, menjadi pilihan investasi yang menguntungkan. Imbal hasil SBN jenis ini akan naik seiring kenaikan BI rate dan tidak akan turun di bawah tingkat minimum meski BI rate turun. Hal ini memberikan jaminan kepada investor bahwa mereka akan mendapatkan imbal hasil yang kompetitif tanpa risiko penurunan yang signifikan.

Sebagai contoh, ST009 adalah salah satu SBN dengan tipe kupon floating with floor yang ditawarkan pada 11-30 November 2022. Saat penawaran, imbal hasil awalnya adalah 6,15 persen per tahun. Namun, seiring kenaikan BI rate, imbal hasil ST009 untuk periode 11 Mei-10 Agustus 2024 naik menjadi 7,55 persen per tahun. Ini menunjukkan fleksibilitas dan potensi keuntungan yang lebih tinggi dibandingkan dengan instrumen investasi lainnya yang memiliki imbal hasil tetap.

Contoh lainnya adalah SBR011 yang diterbitkan pada 25 Mei-16 Juni 2022 dan baru saja jatuh tempo pada 10 Juni 2024. Imbal hasil minimalnya saat diterbitkan adalah 5,5 persen per tahun. Namun, karena kenaikan BI rate, imbal hasil terakhir sebelum jatuh tempo naik menjadi 8 persen per tahun. Hal ini menegaskan keuntungan dari memilih instrumen investasi dengan kupon floating with floor, terutama di tengah kondisi suku bunga yang fluktuatif.

Head of Marketing Bibit.id Angie Anandita Tjhatra, menyebutkan bahwa SBR013 adalah alternatif investasi yang 100% dijamin oleh negara, serta menguntungkan bagi investor jangka pendek dan menengah. Imbal hasil kedua seri SBN ini akan ikut naik jika BI rate naik. Jika BI rate turun, batas minimal imbal hasil tetap 6,45% per tahun untuk SBR013-T2 dan 6,6 persen per tahun untuk SBR013-T4.

“Ada tiga alasan mengapa SBR013 disambut dengan antusias oleh investor ritel di Indonesia. Pertama, SBR013 adalah instrumen investasi yang 100 persen dijamin oleh negara. Kedua, SBR013 menawarkan kupon floating with floor dan memiliki tenor dua tahun serta empat tahun, cocok untuk berbagai tujuan keuangan masyarakat. Terakhir, Bibit menawarkan promo spesial cashback hingga Rp30 juta untuk investor SBR013,” kata Angie dalam keterangannya, Selasa (11/6/2024).

Menurut Angie, masyarakat dapat berinvestasi di SBR013 melalui Bibit dengan minimal pembelian Rp1 juta dan kelipatan Rp1 juta, serta maksimal pembelian Rp5 miliar untuk SBR013-T2 dan Rp10 miliar untuk SBR013-T4. Platform investasi seperti Bibit memudahkan masyarakat untuk berpartisipasi dalam investasi SBN dengan proses yang transparan dan efisien.

Selain imbal hasil yang menguntungkan, investor SBR013 dengan nilai investasi minimal Rp2 juta juga dapat mencairkan investasinya maksimal 50 persen sebelum jatuh tempo pada periode early redemption. Untuk SBR013-T2, pencairan maksimal 50 persen dapat dilakukan setelah satu tahun, sedangkan SBR013-T4 dapat dicairkan maksimal 50 persen setelah dua tahun berinvestasi. Fasilitas early redemption ini memberikan fleksibilitas tambahan bagi investor untuk mengelola likuiditas mereka.

Bibit bermitra dengan Stockbit Sekuritas untuk mengelola pencatatan dan penyimpanan Rekening Dana Investor SBN milik investor. Sebagai Mitra Distribusi (midis) penjualan SBN yang ditunjuk resmi oleh Kementerian Keuangan sejak 2022, Bibit secara konsisten menjadi midis kategori fintech yang mencatatkan penjualan terbesar untuk berbagai seri SBN. Dengan reputasi dan kepercayaan yang telah dibangun, Bibit terus menjadi pilihan utama bagi investor ritel yang mencari instrumen investasi yang aman dan menguntungkan.

Dengan berbagai keuntungan dan jaminan dari pemerintah, SBN tipe floating with floor seperti SBR013 menjadi pilihan investasi yang sangat menarik di tengah kondisi pasar yang dinamis. Investasi ini tidak hanya memberikan imbal hasil yang kompetitif, tetapi juga keamanan dan kepastian yang diinginkan oleh investor, terutama di tengah ketidakpastian ekonomi global saat ini.(*)