Scroll untuk baca artikel
Market Hari Ini

Kinerja Penjualan Ritel Diproyeksikan Naik pada Mei

×

Kinerja Penjualan Ritel Diproyeksikan Naik pada Mei

Sebarkan artikel ini
Ritel
Ilustrasi ritel (Foto: Pixabay)

KABARBURSA.COM – Bank Indonesia (BI) memperkirakan kinerja penjualan ritel atau eceran pada Mei 2024 mengalami peningkatan yang signifikan. Ini tercermin dari Indeks Penjualan Riil (IPR) Mei 2024 yang mencapai 233,9 atau tumbuh sebesar 4,7 persen secara tahunan (year on year/yoy).

Peningkatan ini menandakan bahwa aktivitas penjualan eceran terus berkembang, yang mungkin dipengaruhi oleh berbagai faktor termasuk optimisme konsumen, peningkatan lapangan kerja, dan stabilitas ekonomi secara keseluruhan. Dengan meningkatnya penjualan eceran, diharapkan dapat memberikan dorongan positif bagi pertumbuhan ekonomi secara menyeluruh.

“Peningkatan tersebut didorong oleh subkelompok sandang, kelompok makanan, minuman, dan tembakau, serta suku cadang dan aksesori,” kata Kepala Departemen Komunikasi BI Erwin Haryono, Selasa, 11 Juni 2024.

Erwin menuturkan secara bulanan, penjualan eceran diprakirakan terkontraksi 1 persen month to month (mtm) sejalan dengan normalisasi aktivitas masyarakat pasca-Hari Besar Keagamaan Nasional (HBKN) Idulfitri.

Lebih lanjut, ia menambahkan, kontraksi lebih dalam tertahan oleh beberapa kelompok yang masih tumbuh positif, yaitu kelompok suku cadang dan aksesori serta bahan bakar kendaraan bermotor.

Pada April 2024, IPR tercatat mencapai 236,3 atau mengalami kontraksi sebesar 2,7 persen (yoy). Kontraksi lebih dalam tertahan oleh kelompok suku cadang dan aksesori serta bahan bakar kendaraan bermotor yang mencatatkan pertumbuhan positif.

Secara bulanan, penjualan eceran tercatat tumbuh 0,4 persen (mtm) terutama didorong oleh kelompok peralatan informasi dan komunikasi, barang budaya dan rekreasi, serta makanan, minuman, dan tembakau sejalan dengan kegiatan masyarakat saat HBKN Idul Fitri.

Dari sisi harga, tekanan inflasi pada Juli dan Oktober 2024 diproyeksikan meningkat, tercermin dari Indeks Ekspektasi Harga Umum (IEH) Juli dan Oktober 2024 yang masing-masing tercatat sebesar 142,5 dan 142,0, lebih tinggi dari IEH bulan sebelumnya yang masing-masing sebesar 140,1 dan 134,5.

Survei Konsumen BI

Survei Konsumen BI pada Mei 2024 mengindikasikan keyakinan konsumen terhadap kondisi ekonomi tetap kuat dibandingkan dengan bulan sebelumnya.

“Hal ini tercermin dari Indeks Keyakinan Konsumen (IKK) Mei 2024 sebesar 125,2 dan berada dalam level optimis,” kata Erwin, dalam keterangannya, dikutip Selasa, 11 Juni 2024.

Tetap kuatnya keyakinan konsumen pada Mei 2024 didorong oleh Indeks Kondisi Ekonomi Saat Ini (IKE) dan Indeks Ekspektasi Konsumen (IEK). Kedua indeks tersebut tetap kuat didukung oleh optimisme pada seluruh komponen pembentuknya.

Selanjutnya, Erwin menuturkan pada Mei 2024 persepsi konsumen terhadap kondisi ekonomi saat ini tetap kuat, tercermin dari IKE Mei 2024 yang berada pada area optimis sebesar 115,4.

Tetap terjaganya IKE Mei 2024 terutama didorong optimisme pada semua komponen pembentuknya, tertinggi pada Indeks Penghasilan Saat Ini yang tercatat sebesar 119,9.

Sementara itu, Indeks Ketersediaan Lapangan Kerja dan Indeks Pembelian Barang Tahan Lama (Durable Goods) juga tetap terjaga pada area optimis, masing-masing sebesar 113,6 dan 112,7.

Pada Mei 2024, optimisme responden terhadap penghasilan saat ini terpantau tetap kuat pada seluruh kelompok pengeluaran. Sedangkan, persepsi responden terhadap ketersediaan lapangan pekerjaan saat ini juga terindikasi tetap optimis.

Sementara itu, keyakinan konsumen dalam melakukan pembelian durable goods juga terpantau tetap kuat pada seluruh tingkat pengeluaran dan kelompok usia.

Selain itu, ekspektasi konsumen terhadap kondisi ekonomi enam bulan ke depan terpantau tetap kuat. Hal itu tercermin dari IEK Mei 2024 yang berada dalam zona optimis sebesar 135. Tetap kuatnya IEK ditopang oleh ekspektasi penghasilan sebesar 139.

Ekspektasi terhadap ketersediaan lapangan kerja dan kegiatan usaha juga tercatat berada dalam zona optimis masing-masing sebesar 134,5 dan 131,6.

Selanjutnya, prakiraan konsumen terhadap ketersediaan lapangan kerja pada enam bulan mendatang terpantau meningkat pada hampir seluruh tingkat pendidikan. Ini menunjukkan bahwa optimisme terhadap peluang kerja di masa depan sedang meningkat, memberikan harapan akan adanya peningkatan dalam lapangan pekerjaan.

Di sisi lain, ekspektasi konsumen terhadap perkembangan kegiatan usaha ke depan juga terpantau berada dalam zona optimis pada seluruh tingkat pengeluaran. Hal ini mengindikasikan bahwa konsumen percaya akan terjadi pertumbuhan ekonomi yang stabil dan berkelanjutan, yang dapat berdampak positif terhadap kondisi keuangan pribadi mereka serta konsumsi secara umum.

Pada bulan Mei 2024, terjadi sedikit penurunan rata-rata proporsi pendapatan konsumen yang digunakan untuk konsumsi (average propensity to consume ratio), turun dari 73,6 persen menjadi 73 persen dibandingkan bulan sebelumnya.

Di sisi lain, terjadi sedikit peningkatan proporsi pembayaran cicilan atau utang dibandingkan pendapatan (debt to income ratio), naik dari 9,7 persen menjadi 10,3 persen. Hal ini menunjukkan bahwa meskipun konsumsi tetap menjadi komponen utama dari pendapatan konsumen, terdapat juga peningkatan dalam pembayaran cicilan atau utang, yang mungkin dapat mengindikasikan meningkatnya beban finansial bagi sebagian konsumen.