Scroll untuk baca artikel
Market Hari Ini

Bank Mega Syariah Incar Nasabah Mewah di Kelapa Gading

×

Bank Mega Syariah Incar Nasabah Mewah di Kelapa Gading

Sebarkan artikel ini
bank mega syariah
Bank Mega Syariah.

KABARBURSA.COM – PT Bank Mega Syariah Tbk (Bank Mega Syariah) meresmikan Kantor Cabang Pembantu (KCP) Kelapa Gading Jakarta pada Senin, sebagai langkah strategis menyasar segmen priority banking.

Relokasi cabang ini dari alamat sebelumnya di Jl. Raya Timur Boulevard Blok NB1 Kav.23, Kelapa Gading, Jakarta Utara, kini pindah ke Jl. Boulevard Gading Barat Blok LA-1 Kav. 19-20, Kelapa Gading, Jakarta Utara.

Acara peresmian KCP Kelapa Gading dihadiri oleh Kepala Divisi Perizinan dan Implementasi Kebijakan Sistem Pembayaran Bank Indonesia (BI) Provinsi DKI Jakarta, Hery Afrianto; Direktur Utama Bank Mega Syariah, Yuwono Waluyo; Direktur Bisnis Bank Mega Syariah, Rasmoro Pramono Aji; serta jajaran manajemen dan nasabah Bank Mega Syariah KCP Kelapa Gading. Simbolis pemotongan pita oleh Direksi Bank Mega Syariah dan perwakilan OJK menandai peresmian tersebut.

“Hadirnya kantor cabang prioritas di Kelapa Gading diharapkan dapat mengoptimalkan pelayanan kepada nasabah sekaligus menggarap potensi nasabah kelas menengah atas,” ungkap Direktur Bisnis Bank Mega Syariah, Rasmoro Pramono Aji, dalam keterangan resmi di Jakarta, Selasa 11 Juni 2024.

Rasmoro Pramono Aji, yang akrab disapa Oney, menyatakan bahwa relokasi KCP Kelapa Gading merupakan langkah Bank Mega Syariah untuk mengembangkan segmen priority banking. KCP Kelapa Gading direncanakan menjadi salah satu kantor cabang prioritas di Jakarta.

Dalam upaya mendukung layanan optimal bagi nasabah prioritas, KCP Kelapa Gading dilengkapi dengan fasilitas seperti lounge khusus untuk melayani nasabah prioritas serta area parkir yang luas.

Selain itu, nasabah prioritas Bank Mega Syariah dapat menikmati berbagai fasilitas eksklusif lainnya, seperti akses ke personal banker atau relationship manager Priority Banking, fasilitas safe deposit box, akses gratis ke airport lounge, medical check-up tahunan tanpa biaya, CT Corp lifestyle privileges, dan layanan lainnya.

Perseroan terus berupaya menyasar segmen priority banking sebagai salah satu strategi meningkatkan volume Dana Pihak Ketiga (DPK) di tengah tren kenaikan suku bunga acuan Bank Indonesia (BI) atau BI-Rate.

“Diharapkan kehadiran KCP Kelapa Gading sebagai cabang priority banking dapat meningkatkan pertumbuhan volume DPK dari sisi ritel. Selain itu, kami juga akan meningkatkan pertumbuhan bisnis priority banking melalui produk-produk berbasis fee seperti wealth management,” ujar Oney.

Hingga Mei 2024, total kelolaan DPK Bank Mega Syariah tumbuh 6,67 persen secara tahunan (year-on-year/yoy) menjadi lebih dari Rp10 triliun dibandingkan posisi akhir Desember 2023.

Sejalan dengan pertumbuhan DPK, pada periode yang sama, total CASA juga meningkat 3,60 persen menjadi lebih dari Rp2,9 triliun. Sementara, porsi CASA terhadap DPK di Mei 2024 tercatat 28,90 persen, meningkat dari Mei 2023 yang berada di posisi 27,11 persen.

Prioritas Sektor Ritel

Bank Mega Syariah memperkuat arahnya dengan lebih memprioritaskan sektor ritel dan konsumen dalam penyaluran pendanaan. Sebelumnya, bank yang merupakan bagian dari CT Corp ini lebih cenderung kepada segmen korporasi. Namun demikian, Bank Mega Syariah belum sepenuhnya meninggalkan segmen korporasi.

Direktur Utama Bank Mega Syariah, Yuwono Waluyo, meskipun secara volume pertumbuhan pembiayaan, segmen korporasi masih menjadi kontributor utama, namun segmen ritel unggul dalam hal basis pelanggan dan pertumbuhan. “Bank Mega Syariah mengalokasikan sebagian besar pembiayaan korporasi ke industri seperti pertambangan, manufaktur, dan perhotelan. Selain itu, sektor pendidikan dan kesehatan juga menjadi fokus,” jelasnya dikutip Senin 22 April 2024.

“Total penyaluran pembiayaan Bank Mega Syariah hingga Desember 2023 mencapai Rp 6,99 triliun, mengalami penurunan dari tahun sebelumnya yang mencapai Rp 7,23 triliun. Sementara itu, pembiayaan konsumen mencapai Rp 330 miliar pada tahun yang sama,” imbuh Yuwono.

Dengan memperbesar fokus pada segmen konsumen dan ritel sambil tetap mendukung segmen korporasi, Bank Mega Syariah berharap dapat meningkatkan kinerja pada tahun ini. “Target pertumbuhan dana pihak ketiga (DPK) kami adalah dari Rp 11,5 triliun untuk tahun 2024, dengan loan to deposit ratio (LDR) tetap kami jaga di 75 persen,” kata Yuwono.

Pada tahun 2023, Bank Mega Syariah mencatat penurunan DPK, dengan jumlah sebesar Rp 9,69 triliun, turun dari Rp 13,18 triliun pada tahun sebelumnya.

Nasabah Kartu Kredit

PT Bank Mega Tbk terus memperluas kerja sama dengan berbagai merchant untuk menyesuaikan dengan gaya hidup nasabah kartu kredit perseroan.

Wakil Direktur Utama Bank Mega, Diza Larentie, menyatakan bahwa menonton film di bioskop telah menjadi salah satu gaya hidup nasabah. Oleh karena itu, Bank Mega mengajak nasabah untuk nonton bareng melalui program “Bikin Jadi Pertama”.

“Nonton bareng menjadi pilihan Bank Mega, karena kegiatan menonton masih menjadi preferensi gaya hidup (lifestyle preference) nasabah di tengah-tengah hiburan era digital dan layanan streaming yang bisa dinikmati di semua perangkat mulai dari handphone, tablet, komputer, dan laptop,” kata Diza dalam keterangannya di Jakarta, Sabtu 8 Juni 2024.