Scroll untuk baca artikel
Market Hari Ini

Laba Bersih PPRI Melesat Tapi Tidak Bagi Dividen, Kenapa?

×

Laba Bersih PPRI Melesat Tapi Tidak Bagi Dividen, Kenapa?

Sebarkan artikel ini
MGL0568 11zon
Layar utama Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) Bursa Efek Indonesia (BEI) saat pelaku pasar yang sedang memantau data. (Foto: Kabar Bursa/Abbas Sandji)

KABARBURSA.COM – PT Paperocks Indonesia Tbk. (PPRI) sebagai produsen kemasan kertas food grade yang resmi melantai di Bursa Efek Indonesia (BEI) pada Agustus tahun lalu itu mampu mencatat pendapatan sebesar Rp40,5 miliar di kuartal I-2024, naik hampir 56 persen dibanding periode sama di tahun sebelumnya dengan nilai sejumlah Rp25,9 miliar.

Kenaikan pendapatan tersebut juga diiringi dengan kenaikan laba bersih sejumlah Rp1,02 miliar atau naik sebesar 296 persen dibanding 2023 lalu yang hanya sejumlah Rp401,29 juta.

“Sebagai pemain baru di bursa saham Indonesia, pencapaian ini sungguh membanggakan dan melegakan bagi kami. Alhamdulillah, kepercayaan yang diberikan para pemegang saham PPRI dapat kami balas dengan kinerja diatas rata-rata,” ujar Direktur Utama Paperocks, Catur Jatiwaluyo dalam acara RUPS (Rapat Umum Pemegang Saham) yang diselenggarakan di Jakarta, Rabu 19 Juni 2024.

Catur mengatakan, revenue Perseroan paling banyak disumbang oleh hasil penjualan cups, bowl, dan lids dengan nilai sejumlah Rp20,88 miliar atau naik 33,9 persen dibanding periode sama di 2023 sejumlah Rp15,58 miliar.

Selanjutnya, penjualan box, carton dan wrap menempati urutan kedua dengan penjualan senilai Rp14,72 miliar di kuartal pertama 2024 atau naik sebesar 96,4 persen dari sebelumnya (Rp7,49 miliar).

Pendapatan lain berasal dari penjualan botol dengan nilai sejumlah Rp1,19 miliar di kuartal pertama 2024, meroket sebesar 4.010 persen dibanding periode sama tahun lalu yang bernilai Rp29,73 juta.

“Kami sampaikan ucapan terima kasih yang sebesar-besarnya bagi seluruh stakeholder yang telah berkontribusi secara positif sehingga kinerja Perseroan dapat tetap solid dan stabil di tengah berbagai dinamika yang muncul. Kami berkomitmen untuk terus bekerja keras menjaga dan meningkatkan pencapaian saat ini,” tandas Catur.

Catur mengatakan, perusahaannya menitikberatkan usahanya pada industri pengemasan dengan menggunakan bahan utama dari kertas, yang merupakan sumber daya terbarukan. Selain itu, PPRI aktif memperkenalkan produk-produk ramah lingkungan untuk memberikan dampak positif bagi pelanggan, karyawan, dan lingkungan sekitar.

“Ini memang menjadi komitmen kami sejak awal, untuk berkontribusi secara positif menjaga keberlanjutan lingkungan serta memberikan manfaat yang berkesinambungan bagi semua pihak,” kata Catur lagi.

Menurut Catur, pihaknya meyakini bahwa di tengah kondisi yang penuh tantangan saat ini PPRI akan mampu untuk terus tumbuh.

Seiring dengan pertumbuhan ekonomi dan konsumsi per-kapita Indonesia, perusahaan melihat perkembangan pasar yang menjanjikan di industri kemasan.

” Menyikapi potensi itu, kami pun menyiapkan strategi pengembangan bisnis yang mementingkan kolaborasi serta new product development yang didahului dengan riset pasar. Kami harap, dalam waktu yang tidak terlalu lama Paperocks Indonesia dapat menjadi pemimpin pasar di industri kemasan kertas,” pungkasnya.

Tak Tebar Dividen

Namun dari sisi lainnya, hasil dari RUPST PPRI memutuskan tidak membagikan dividen tunai atas kinerja keuangan tahun buku 2023.

PPRI mencatatkan laba bersih senilai Rp2,25 miliar sepanjang 2023. Realisasi itu lebih rendah sekitar 20an persen dibandingkan kinerja laba tahun buku 2022 yang mencapai Rp2,95 miliar.

Catur Jatiwaluyo mengatakan pihaknya meyakini meningkatnya kinerja perusahaan ke depan. Hal itu seiring pertumbuhan ekonomi dan konsumsi per-kapita Indonesia.

Sebelumnya saham PPRI masuk dalam pengawasan Bursa Efek Indonesia karena sahamnya masuk UMA.

Dalam laman resmi BEI tertanggal Selasa 11 Juni 2034, P.H. Kepala Divisi Pengawasan Transaksi BEI, Endra Febri Styawan, menuturkan bahwa pengumuman UMA tidak serta merta menunjukkan adanya pelanggaran terhadap peraturan perundang-undangan di bidang pasar modal.

Menurut BEI, informasi terakhir mengenai perusahaan tercatat adalah pemberitahuan pencatatan saham yang dipublikasikan pada tanggal 10 Juni 2024 melalui website PT Bursa Efek Indonesia.

“Sehubungan dengan terjadinya UMA atas saham PPRI tersebut, perlu kami sampaikan bahwa Bursa saat ini sedang mencermati perkembangan pola transaksi saham ini,” kata Endra.

Hingga pukul 14.07 saham PPRI melemah 1,83 persen atau menurun 3 poin ke level 161. Setelah sebelumnya selama kurang lebih satu minggu saham PPRI berada di level hijau hingga mencapai 185.

Penjualan Kemasan

PT Paperocks Indonesia Tbk./PPRI adalah perusahaan yang melayani penjualan kemasan berbahan kertas di Indonesia yang didirikan pada tahun 2011. PPRI berkegiatan usaha dalam bidang distribusi kemasan berbahan kertas yang aman digunakan untuk makanan dan minuman yang sering digunakan oleh restoran dan kafe.

Produk yang dijual oleh PPRI sebagian besar dalam bentuk papercup, PPRI juga menyediakan paper wrap, paper bowl, dan paper bag. Industri makanan dan minuman yang semakin berkembang dan meningkatnya kesadaran para pemilik usaha untuk menjadi ramah lingkungan, menjadikan permintaan dari kemasan berbahan kertas meningkat. Pelanggan PPRI pun bermacam-macam lapisan mulai dari yang skala kecil sampai yang besar.

PT Paperocks Indonesia Tbk. resmi melantai di Bursa Efek Indonesia pada Selasa, 8 Agustus 2023 lalu. PPRI berkomitmen menjalankan aspek Lingkungan, Sosial, dan Tata Kelola (ESG) yang tepat agar dapat terus memberikan dampak positif bagi masyarakat, lingkungan, dan pihak-pihak terkait, sambil tetap menjaga kinerja bisnis yang berkelanjutan. (yun/prm)