KABARBURSA.COM – Kementerian Perhubungan (Kemenhub) menyatakan dukungannya kepada PT Pertamina International Shipping (PIS), yang merupakan Sub Holding Integrated Marine Logistics PT Pertamina (Persero), untuk terus melakukan ekspansi bisnis di pasar internasional.
Dukungan ini disampaikan oleh Dirjen Perhubungan Laut Kemenhub, Antoni Arif Priadi, di Jakarta pada hari Selasa 25 Juni 2024.
Antoni menekankan pentingnya PIS untuk memperluas jangkauan bisnisnya, terutama di kawasan regional ASEAN, guna menciptakan nilai tambah bagi perusahaan dan mendukung pertumbuhan ekonomi nasional.
“PIS sebagai perusahaan pengangkut bahan bakar harus mulai bermain di pasar regional dan internasional. Ekspansi ini akan menciptakan nilai yang berdampak positif pada bisnis perusahaan dan ekonomi nasional,” ujarnya.
Pada tahun 2023, PIS berhasil mencatatkan sejumlah prestasi signifikan dalam kinerja keuangan, operasional, armada, dan ekspansi bisnis, serta komitmen terhadap bisnis berkelanjutan.
Dari sisi kinerja keuangan, PIS berhasil mencetak laba sebesar 330 juta dolar AS, yang meningkat 60,94 persen dibandingkan tahun sebelumnya. Pencapaian ini didorong oleh peningkatan pendapatan dari pihak ketiga, yang naik dari 14 persen pada tahun 2022 menjadi 19 persen pada tahun 2023.
CEO PIS, Yoki Firnandi, mengungkapkan bahwa pencapaian ini mencerminkan kesuksesan ekspansi internasional PIS, dengan kehadiran kantor cabang di Singapura dan Dubai. “Perusahaan kini merambah 50 rute global dan telah menjelajahi 5 benua di dunia,” tambah Yoki.
Dukungan Kemenhub ini diharapkan dapat mendorong PIS untuk terus mengembangkan diri dan menciptakan nilai tambah melalui ekspansi di pasar internasional, khususnya di kawasan ASEAN.
Langkah ini sejalan dengan visi PIS untuk menjadi pemain utama dalam industri logistik kelautan yang terintegrasi di tingkat global, serta mendukung pertumbuhan ekonomi nasional melalui peningkatan kinerja bisnis dan ekspansi operasional yang berkelanjutan.
Kolaborasi Perkapalan Minyak
PT Pertamina International Shipping (PIS) dan PT Kilang Pertamina Internasional (KPI) telah menandatangani Head of Agreement (HOA) bersama Total Energies Trading SA (Totsa). Kesepakatan ini mencakup kolaborasi dalam transportasi perkapalan minyak, terminal energi, dan penyimpanan pasokan minyak mentah.
CEO KPI, Taufik Adityawarman, Director of Crude and Petroleum Tanker PIS, Brilian Perdana, dan President Trading and Shipping TotalEnergies, Thomas Waymel, secara bersama-sama melakukan penandatanganan kesepakatan ini pekan lalu. Seperti dalam keterangan resmi di Jakarta, 2 Maret 2024.
Brilian Perdana, Director of Crude and Petroleum Tanker PIS, menyampaikan bahwa melalui kesepakatan ini, PIS mendapatkan prioritas untuk memasok kapal dengan tingkat pasar yang kompetitif, dengan tetap memprioritaskan aspek HSSE (Health, Safety, Security, and Environment) dan keselamatan sesuai dengan standar internasional dan perjanjian komersial.
Penyediaan kapal ini mencakup pemenuhan kebutuhan TotalEnergies dan Kilang Pertamina Internasional (KPI). PIS atau afiliasinya, bekerja sama dengan KPI, akan menyediakan berbagai jenis kapal, termasuk tanker VLCC, tanker jenis Suezmax, Aframax, dan ragam tanker lainnya sesuai dengan kebutuhan bisnis.
Melalui kerjasama ini, PIS juga akan menjajaki peluang bisnis terminal penyimpanan minyak mentah bersama dengan kedua mitra tersebut.
Brilian menyatakan bahwa kesepakatan ini menegaskan pertumbuhan PIS di pasar domestik, sejalan dengan peningkatan kebutuhan energi di Indonesia. PIS juga berkomitmen untuk menjadi pemain bisnis logistik energi yang diperhitungkan di pasar global.
Kapal Pengangkut LPG
Pada langkah yang menunjukkan keberhasilannya sebagai salah satu pengangkut Liquefied Petroleum Gas (LPG) terkemuka di Asia Tenggara, PT Pertamina International Shipping (PIS) telah menambah dua kapal tanker gas raksasa, yaitu Pertamina Gas Caspia dan Pertamina Gas Dahlia.
Kedua kapal ini, dengan kelas Very Large Gas Carrier (VLGC), memiliki desain yang memungkinkan mereka untuk mengangkut LPG dan bahan petrokimia seperti propylene dan amonia. Mereka akan berlayar di jalur-jalur perdagangan internasional.
CEO Pertamina International Shipping, Yoki Firnandi mengungkapkan dua VLGC baru ini akan dioptimalkan untuk mengangkut LPG dan petrokimia serta akan beroperasi di rute internasional. “Kapal-kapal tersebut memiliki panjang sekitar 300 meter, setara dengan dua lapangan bola, dan kapasitas sebesar 91.000 m3, yang dibangun oleh salah satu galangan kapal terkemuka, Hanhwa Ocean di Korea Selatan,” jelasnya.
“Dengan penambahan ini, PIS kini menjadi salah satu pemilik kapal VLGC terbanyak di Asia Tenggara, dengan total 7 kapal VLGC. VLGC Pertamina Gas Caspia dan Pertamina Gas Dahlia merupakan kapal tanker gas raksasa terbesar di dunia dengan teknologi terkini dan ramah lingkungan,” tambahnya.
Kedua kapal tersebut juga memiliki keunggulan, termasuk fleksibilitas muatan hingga 39 kombinasi, dan fasilitas akomodasi anti-pembajakan untuk keamanan dan kenyamanan kru kapal. “VLGC Pertamina Gas Dahlia dioperasikan sepenuhnya oleh PIS dan dikerahkan dengan awak kapal 100 persen dari Indonesia,” kata dia.