KABARBURSA.COM – Sandiaga Uno, Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Menparekraf), menyampaikan harapannya untuk dapat menurunkan harga tiket pesawat domestik. Ia menyampaikan bahwa saat ini, pihaknya telah melakukan koordinasi dengan sejumlah kementerian.
“Koordinasi antara Kemenparekraf, Kementerian Perhubungan, Kementerian BUMN (Badan Usaha Milik Negara), dan maskapai penerbangan untuk menurunkan harga tiket pesawat,” kata Sandiaga, Kamis, 27 Juni 2024.
Untuk dapat mencapai tujuannya, Sandiaga menyebut penggodokan biaya operasional maskapai dan kebijakan tarif tiket pesawat, dilakukan bersama Kemenparekraf dengan Kemenhub dan Kementerian BUMN. Tak cuma itu, Sandiaga mengaku bahwa telah menyerukan kepada sejumlah maskapai.
“Seruan kepada maskapai penerbangan agar terdapat penambahan jumlah penerbangan, hal ini untuk mengimbangi ketidakseimbangan suplai dan permintaan, dengan harapan penyeimbangan nasional segera tercapai,” jelasnya.
Upaya lain yang berkaitan dengan kebutuhan avtur sebagai bahan bakar pesawat menjadi hal penting yang juga dilakukan, untuk menghadirkan harga tiket pesawat yang terjangkau. “Karena itu, koordinasi dengan Kementerian Keuangan dan Kementerian ESDM untuk mengkaji skema pajak, insentif, dan harga avtur yang lebih kompetitif guna menurunkan harga tiket pesawat,” ujarnya, menambahkan.
Lebih lanjut, mantan gubernur DKI Jakarta itu menuturkan bahwa kolaborasi lintas kementerian dan industri senantiasa dilakukan untuk mencari solusi terhadap masalah harga tiket pesawat dan mendukung pertumbuhan sektor pariwisata di Indonesia. Karena, rencana Sandiaga ini didasarkan atas banyak keluhan dari masyarakat mengenai harga tiket pesawat mahal.
“Keluhan ini (tiket pesawat mahal) sangat kami dengar dan terus kami upayakan agar ada tindak lanjut segera,” ujarnya. Sandiaga juga memperkirakan harga tiket pesawat segera turun menyusul langkah maskapai penerbangan dalam menambah jumlah pesawat. Ia turut memprediksi harga tiket pesawat akan turun di paruh kedua tahun ini.
Keterbatasan Jumlah Armada
Sebelumnya pada Senin, 24 Juni 2024, Sandiaga mengungkapkan, jumlah armada yang masih terbatas menyebabkan harga tiket penerbangan dalam negeri lebih mahal ketimbang internasional. Pihaknya berencana menjalin kerja sama dengan perusahaan asing untuk membuka rute baru penerbangan domestik.
Menurutnya, dengan penambahan armada dan rute penerbangan bisa menjadi solusi atas mahalnya harga tiket domestik. Langkah tersebut sudah dikomunikasikan dengan Menteri Perhubungan (Menhub) Budi Karya Sumadi.
“Tadi pak Menhub bilang melakukan beberapa trobosan penerbangan baru langsung ke Indonesia. Ada India, Australia, Rusia. Tambahan penerbangan timur tengah, Dubai, Istanbul. Asia Timur utamanya Tokyo, Seoul, dan Hongkong. Ini yang ingin kita kembangkan kedepan semoga bisa dieksekusi dengan cepat,” kata Sandiaga.
Di sisi lain, Sandiaga mengaku diperintah Presiden Joko Widodo untuk mencari cara agar wisatawan mancanegara mau berkunjung ke Indonesia. Salah satu caranya dengan membenahi dan memprioritaskan pembangunan akses konektivitas transportasi menuju ke kawasan destinasi wisata.
Sebab menurutnya, Indonesia masih berada di peringat teratas sebagai salah satu negara destinasi wisata, khususnya Bali, Bintan, dan Jakarta. “Presiden menyampaikan keinginan menarik wisatawan mancanegara lebih banyak. Dan caranya untuk menarik mancanegara lebih banyak menggunakan peningkatan konektivitas,” kata Sandiaga.
“Karena kalau dari segi top of mind, Indonesia masih sangat tinggi. Dan Bali terutama menjadi daya tarik utama, tentunya Batam di Bintan, serta Jakarta sebagai ketiganya,” lanjutnya.
Terkait hal tersebut, dia juga sudah berdiskusi dengan Budi Karya untuk melakukan beberapa strategi agar banyak wisatawan mancanegara berkunjung ke Indonesia.
Peringkat Pariwisata Indonesia
Sebab, berdasarkan Travel and Tourist Development Index (TTDI) 2024 yang dirilis oleh World Economic Forum (WEF) pada 21 Mei lalu, Indonesia berhasil menempati peringkat ke-22 dari 119 negara.
“Tadi saya bicara dengan Pak Menhub ada beberapa strategi dan kebetulan diangkat ada peluang pariwisata indonesia, karena situasi ekonomi global sekarang ini, Indonesia TTDI ada diposisi 22, jauh mengalahkan negara lain,” kata Sandiaga.
“Tapi (banyaknya) wisata mancanegara masuk Indonesia menduduki posisi 5, masih dibawah Thailand, Malaysia, Vietnam maupun Singapura. Kita mau kembali ke top 3, tentunya ini bisa lakukan dengan menambah jumlah konektivitas,” lanjutnya.
Sementara, Adyatama Kepariwisataan dan Ekonomi Kreatif Ahli Utama Kemenparekraf, Nia Niscaya menambahkan, pihaknya selalu berkomunikasi dengan mitra perusahaan maskapai penerbangan, termasuk harga tiket penerbangan maskapai Indonesia
Selain itu, Kemenparekraf juga sedang mengupayakan agar harga penerbangan ke luar negeri lebih tinggi dibanding dalam negeri. Hal ini dilakukan sebagai bentuk upaya masyarakat Indonesia mau beriwisata di Indonesia. “Kita lebih gencar berkomunikasi dengan mitra (maskapai penerbangan), termasuk branding untuk mengaplikasikan promosi destinasi wisata Indonesia,” ujar Nia.
Nia berharap agar banyak orang yang membuat konten video tentang destinasi wisata Indonesia. Hal ini bisa memancing rasa keinginan masyarakat Indonesia untuk mengunjungi berbagai destinasi wisata Indonesia. “Jadi saya kira itu, kedua bisa menawarkan beragaman atraksi (lewat video) dan segmen yang bisa diambil, itu bisa dijadikan konten,” pungkasnya.
Wisman Masuk Indonesia
Badan Pusat Statistik (BPS) melaporkan angka kunjungan turis asing atau wisatawan mancanegara (wisman). Dalam 4 bulan pertama 2020, kunjungan wisman mencatat rekor baru. Pada Senin, 3 Juni 2024, Plt Kepala BPS Amalia Adininggar Widyasanti mengumumkan kunjungan wisman pada April sebanyak 1.066.958. Naik 2,41 persen secara bulanan (month-to-month/mtm) dan 23,23 persen year-on-year (yoy).
Secara kumulatif Januari-April, total kunjungan wisman tercatat 4.098.174. Melonjak 24,85 persen dibandingkan periode yang sama pada 2023. “Sebagai informasi, total jumlah kunjungan wisman pada caturwulan I-2024 ini merupakan yang tertinggi selama 4 tahun terakhir atau sejak 2020,” ungkap Amalia.
Pada April, wisman asal Malaysia menjadi yang paling banyak mengunjungi Indonesia. Disusul oleh Australia dan China. “Sebagian besar wisman ke Indonesia masuk melalui Bandara Ngurah Rai Bali dengan proporsi 47,13 persen. Wisman yang masuk melalui Ngurah Rai paling banyak berkebangsaan Australia, dengan proporsi 23,36 persen,” kata Amalia. (*)