Scroll untuk baca artikel

BTN Salurkan Kredit Rp348,40 Triliun hingga Mei 2024

×

BTN Salurkan Kredit Rp348,40 Triliun hingga Mei 2024

Sebarkan artikel ini
MGL7708 11zon scaled
Gedung Pusat BTN, Jalan Gajah Mada, Jakarta Pusat. Foto: Kabar Bursa/Abbas Sandji

KABARBURSA.COM – PT Bank Tabungan Negara (Persero) Tbk (BTN) mencatatkan penyaluran kredit sekitar Rp348,40 triliun hingga Mei 2024, tumbuh 14,38 persen year-on-year (yoy) dari sebelumnya Rp304,6 triliun.

Direktur Utama BTN Nixon LP Napitupulu menyatakan bahwa sektor perumahan menunjukkan akselerasi seiring dengan kondisi ekonomi yang positif. Seperti dalam keterangannya di Jakarta, Jumat 29 Juni 2024.

Peningkatan di sektor perumahan juga didukung berbagai kebijakan pembebasan pajak yang mendukung sektor tersebut. Dampaknya, jelas Nixon, penyaluran kredit dan pembiayaan perumahan di perseroan juga mengalami pertumbuhan positif.

“Hal ini juga tidak terlepas dari upaya perseroan menurunkan angka backlog perumahan dan menyediakan rumah yang layak bagi seluruh masyarakat,” kata Nixon.

Dari sisi pendanaan, dana pihak ketiga (DPK) BTN tercatat meningkat sebesar 13,39 persen yoy dari sekitar Rp360,8 triliun per Mei 2024 menjadi Rp318,2 triliun dalam periode yang sama.

Total aset perseroan juga mengalami peningkatan sebesar 12,70 persen yoy per Mei 2024, naik dari Rp400,5 triliun per Mei 2023 menjadi sekitar Rp451,3 triliun pada Mei 2024.

Dengan kinerja tersebut, laba bersih BTN tercatat sekitar Rp1,16 triliun per Mei 2024. Perseroan mencatat bahwa pencapaian kinerja keuangannya per Mei 2024 telah sejalan dengan yang ditetapkan perseroan atau on track.

Secara nasional, data terbaru Otoritas Jasa Keuangan (OJK) menunjukkan pertumbuhan kredit di sektor perbankan per April 2024 sebesar 13,09 persen yoy. Data OJK juga menunjukkan DPK di industri perbankan nasional tercatat naik sebesar 8,21 persen yoy.

Pada kuartal I 2024, BTN mencatatkan pertumbuhan kredit dan pembiayaan sebesar 14,8 persen menjadi Rp344,2 triliun, dibandingkan periode yang sama pada tahun sebelumnya sebesar Rp299,7 triliun.

Pada periode yang sama, DPK tumbuh 11,9 persen menjadi Rp357,7 triliun dibandingkan Rp319,6 triliun pada periode yang sama tahun lalu.

Adapun nilai liquidity coverage ratio (LCR) BTN pada kuartal I 2024 sebesar 225,00 persen atau naik 34,77 poin dibandingkan periode yang sama tahun sebelumnya yang sebesar 190,24 persen.

BTN Gunakan AI

PT Bank Tabungan Negara (Persero) Tbk atau BTN telah memanfaatkan teknologi berbasis kecerdasan buatan (artificial intelligence/AI) dengan mengintegrasikan big data dan machine learning untuk mendongkrak pertumbuhan bisnis serta manajemen risiko.

Direktur Utama BTN Nixon LP Napitupulu menyatakan, perseroan juga tengah mengembangkan segmentasi pelanggan untuk merambah potensi pasar yang lebih luas.

“Dengan transformasi digital ini, BTN berharap dapat lebih terhubung dengan pelanggan, menghadirkan layanan yang lebih personal, dan beradaptasi dengan perubahan menuju era digital,” ujar Nixon dalam keterangan tertulisnya di Jakarta, Rabu.

Penerapan AI menjadi bagian dari perjalanan transformasi teknologi informasi (IT), khususnya big data, yang merupakan strategi BTN menuju advanced AI-data driven, disertai dengan pembaruan dan implementasi teknologi terkini untuk ekosistem big data.

Beberapa pembaruan dan implementasi teknologi tersebut meliputi pembangunan data warehouse, data lake, master data management, penggunaan cloud, dan lainnya.

Direktur IT BTN Andi Nirwoto menambahkan, implementasi AI adalah langkah strategis untuk mewujudkan visi BTN sebagai “the best mortgage bank in Southeast Asia”.

Spesifik dan Presisi

Penerapan AI telah menghasilkan berbagai business insight dan hypersegmentation, mengelompokkan nasabah dalam grup yang spesifik dan presisi. Dengan demikian, BTN dapat memberikan solusi finansial yang terpersonalisasi sesuai dengan kebutuhan nasabah.

“Lebih jauh lagi, penerapan AI mampu meningkatkan loyalitas dan keterikatan dengan nasabah. Semua ini sejalan dengan komitmen BTN untuk menjadi one stop mortgage solution bagi nasabahnya,” ujar Andi.

Beberapa aspek bisnis BTN yang menerapkan AI antara lain penentuan segmentasi nasabah, kegiatan cross-sell dan up-sell produk simpanan, kredit, maupun investasi, kampanye digital hingga program retensi dan winback.

Dengan menggunakan AI, semua proses informasi, promosi, hingga penawaran produk bisa dijalankan dengan tepat sasaran sesuai dengan profil serta kebutuhan nasabah.

Selain mendorong pertumbuhan bisnis, BTN juga memanfaatkan AI untuk manajemen risiko perbankan seperti credit scoring, early warning system, dan yang terbaru adalah probability of default yang berfungsi untuk menjaga kolektabilitas nasabah tetap lancar.

Dalam pelaksanaan model probability of default tersebut, BTN menggunakan talkbot sebagai salah satu saluran interaksi dengan nasabah.

Perseroan mencatat, penerapan AI telah memberikan dampak signifikan pada pertumbuhan bisnis BTN. Hal ini terefleksi dari pertumbuhan kredit di kuartal I 2024 yang tumbuh 14,8 persen menjadi Rp344,24 triliun dibandingkan Rp288,74 triliun pada kuartal I 2023.

Tingkat dana murah (current account and saving account/CASA) BTN juga tumbuh 7,1 persen menjadi Rp178,6 triliun dibandingkan Rp166,8 triliun pada kuartal I 2023.