Scroll untuk baca artikel
Infacaft 2025 Kerjasama dengan KabarBursa.com
Market Hari Ini

Agar Tidak Terjerumus Investasi Bodong, Simak Tips ini

×

Agar Tidak Terjerumus Investasi Bodong, Simak Tips ini

Sebarkan artikel ini
ilustrasi investasi bodong jpg
Ilustrasi investasi bodong. (Foto: Goodtimes.ca)

KABARBURSA.COM – Investasi ilegal atau bodong masih menjadi ancaman serius bagi investor, terutama bagi anak muda yang ingin memulai berinvestasi. Investment Consultant Reliance Sekuritas Reza Priyambada, membagikan tips agar para pemula yang ingin berinvestasi tidak terjebak ke dalam investasi bodong.

Reza mengatakan, salah satu ciri-ciri investasi bodong adalah mengajak seseorang berinvestasi ke instrumen yang tidak terotorisasi. Karenanya, dia mengimbau kepada para pemula untuk memahami karakteristik instrumen investasi seperti apa.

“Dari sini yang harus kita lihat itu adalah harus membandingkan. Kita harus tahu masing-masing instrumen investasi itu karakteristiknya seperti apa. Dari situ kita bisa secara tidak langsung akan tahu bahwa ini investasi bodong atau bukan,” ujar Reza kepada KabarBursa, Senin 1 Juli 2024.

Reza menyatakan ketika sudah mempelajari tentang instrumen investasi, maka seorang pemula dipastikan tidak mudah terkecoh jika ada tawaran menggiurkan dari investasi ilegal, karena sudah bisa membedakan perbandingan antara investasi bodong atau bukan.

“Misal kita sudah belajar berinvestasi di reksadana, terus kemudian ada suatu pihak yang mendatangi kita menawarkan reksadana tapi dengan imbalan yang lebih tinggi. Nah di situ kita harusnya sudah langsung tahu ibaratnya kalau alarm itu sudah langsung menyala,” jelasnya.

Selain itu, Reza menyebut seseorang juga harus memiliki mental yang kuat jika ingin memulai investasi. Ia menilai kekuatan mental sangat dibutuhkan untuk menahan godaan dari investasi ilegal.

“Semua itu kan kembali ke kita, mereka harus bisa menguasai diri sendiri, sebelum bisa mengambil keputusan. Jadi keputusan diambil jangan hanya berdasarkan nalar atau emosi sesaat. Tapi harus dibarengi dengan pertimbangan-pertimbangan,” tandasnya.

Reza juga membagikan tips langkah memulai berinvestasi bagi pemula. Menurut dia hal pertama yang harus dilakukan adalah seorang pemula harus paham artinya investasi. “Berarti di sini harus ada proses pembelajaran. Dia harus paham dulu apa itu investasi,” katanya.

Dalam berinvestasi, kata Reza, seseorang harus mengorbankan sebagian pendapatnya untuk mendapatkan hasil yang lebih baik di masa depan. “Misalkan seorang tanggal 25 gajian nah dari porsi gajian itu kan bisa aja dia habiskan buat konsumsi. Tapi dia menunda kesenangan itu semua untuk mengalokasikan dana dari penghasilan itu untuk diinvestasikan,” jelasnya.

Reza menegaskan seseorang harus mengetahui tujuan berinvestasi untuk apa. Yang dimaksud di sini adalah harus paham tujuan dari investasi, apakah untuk mengembangkan dana, atau lain sebagainya.

Dia juga mengimbau agar pemula harus paham mengenai tools atau alat-alat yang akan digunakan untuk berinvestasi. “Toolsnya itu maksudnya, saya berinvestasi, alatnya apa nih? Ke mana saya harus berinvestasi? Lalu apakah ke saham? Atau ke reksadana? Nah di situ dia akan belajar lagi apa itu saham? Selain harus paham investasi, kita juga harus paham alat berinvestasinya,” ujar dia.

Ciri-ciri Investasi Bodong

Berikut adalah beberapa ciri-ciri investasi bodong yang perlu diwaspadai agar terhindar dari jebakan penipuan:

Penawaran Keuntungan yang Tidak Masuk Akal

Investasi bodong sering kali menawarkan keuntungan yang sangat besar dan tidak masuk akal dalam waktu singkat. Para pelaku menggunakan janji-janji menggiurkan ini untuk menarik minat calon korban tanpa memberikan penjelasan yang jelas mengenai model investasi dan pengelolaan dana.

Kurangnya Informasi dan Dokumentasi

Investasi legal akan memberikan informasi dan penjelasan yang detail tentang produk investasi mereka. Namun, investasi bodong sering kali memberikan informasi terbatas atau bahkan tidak menunjukkan dokumentasi yang memadai, sehingga sulit bagi calon investor untuk memverifikasi keabsahannya.

Tidak Terdaftar di Otoritas Keuangan Resmi

Investasi bodong biasanya tidak memiliki izin resmi dari pihak berwenang, seperti Otoritas Jasa Keuangan (OJK) atau Badan Pengawas Perdagangan Berjangka Komoditi (Bappebti). Ketidakterdaftaran ini menjadi pertanda bahwa investasi tersebut tidak diawasi oleh pihak yang berwenang dan berpotensi merupakan bentuk penipuan.

Perencanaan Dana yang Tidak Jelas

Investasi bodong sering kali menggunakan skema pengelolaan dana yang tidak transparan. Sebagai contoh, skema piramida ponzi, di mana keuntungan investor berasal dari dana investor baru. Hal ini berarti, investasi tersebut tidak berbasis pada aset atau bisnis yang jelas, melainkan hanya mengandalkan dana dari investor baru untuk membayar investor lama.

Desakan dan Tekanan untuk Segera Berinvestasi

Pelaku investasi bodong sering kali menggunakan teknik desakan dan tekanan agar calon korban segera menanamkan modal. Mereka ingin membuat calon investor merasa harus segera mengambil keputusan tanpa cukup waktu untuk melakukan riset dan mempertimbangkan investasi dengan matang.

Dengan mengenali ciri-ciri ini, diharapkan dapat membantu Anda lebih waspada dan menghindari jebakan investasi bodong.(yog/*)