Scroll untuk baca artikel
Infacaft 2025 Kerjasama dengan KabarBursa.com
Market Hari Ini

Kapuas Prima Coal Menuju PSN, Sahamnya Punya Potensi Besar

×

Kapuas Prima Coal Menuju PSN, Sahamnya Punya Potensi Besar

Sebarkan artikel ini
kapuas prima coal
Potensi besar yang ada pada Kapuas Prima Coal wajib menjadi perhatian khusus pemerintah. Foto: Dok Kapuas Prima Coal

KABARBURSA.COM – Anggota Komisi VII DPR RI Lamhot Sinaga, mendesak agar PT Kapuas Prima Coal (KPC) Tbk mendapat perhatian khusus dari pemerintah untuk menjadikan kawasan industri smelternya sebagai Proyek Strategis Nasional (PSN). Langkah ini dinilai penting mengingat PT KPC merupakan satu-satunya industri di Indonesia dan ASEAN yang mengoperasikan dua smelter sekaligus, yakni Smelter Timbal (Pb) dan Seng (Zinc).

“KPC adalah pelopor dalam menjalankan program hilirisasi pemerintah. Sebagai satu-satunya industri di ASEAN yang menjalankan dua smelter, KPC layak mendapat perhatian khusus dan dukungan penuh dari negara untuk menjadi PSN,” kata Lamhot dalam kunjungan kerja spesifik ke Kotawaringin Barat, Kalimantan Tengah, Kamis, 4 Juli 2024 lalu.

PT KPC telah menunjukkan komitmennya dalam proses hilirisasi dengan memurnikan bijih menjadi produk akhir, yaitu Pb dan Zinc. Menurut Lamhot, pemerintah perlu mendorong lebih banyak industri seperti KPC yang tidak hanya mengekspor bahan mentah, tetapi juga melakukan pemurnian dan pengolahan di dalam negeri.

Meski demikian, KPC menghadapi kendala dalam optimalisasi pembangunan smelter zinc. Lahan yang digunakan untuk smelter saat ini masih berstatus lahan perkebunan, yang menghambat ekspansi dan produktivitas.

“Cuma solusinya industri ini harus dijadikan PSN. Sehingga, walaupun berada di kawasan hutan itu tidak akan menghambat produktivitas dan juga kawasan industrinya. Karena itu kami mendorong agar KPC ini menjadi PSN agar hilirisasi nya tetap berjalan dan bahkan produksinya bis akita dorong untuk ditingkatkan,” jelas Lamhot.

Pada Juni 2023, PT KPC berhasil memperoleh perpanjangan relaksasi ekspor hingga 31 Mei 2024, sesuai kebijakan pemerintah yang baru diterapkan. Anggota Komisi VII DPR RI, Mukhtarudin, yang ikut dalam kunjungan kerja tersebut mengungkapkan perpanjangan izin ekspor ini krusial bagi PT KPC, terutama setelah pemerintah menerapkan Undang-undang Mineral dan Batubara (Minerba) mulai 10 Juni 2023 yang melarang ekspor mineral mentah.

Selama kunjungan tersebut, Komisi VII DPR RI juga berdiskusi dengan Plt Dirjen Minerba dan Plt Dirjen KPAII untuk menggali aspirasi dalam mendukung hilirisasi mineral di dalam negeri. Mukhtarudin menambahkan, Komisi VII mendukung usulan PT Kapuas Prima Coal Tbk untuk meningkatkan status kawasan industri guna mendukung percepatan hilirisasi mineral.

Kinerja Saham PT KPC

Mengutip RTI Business, sahan PT Kapuas Prima Coal Tbk pada perdagangan hari ini stagnan di harga Rp15 per saham, sama seperti harga penutupan sebelumnya. Perusahaan dengan kode emiten ZINC ini dibuka pada harga Rp15 dan bergerak dalam rentang yang sempit, yakni Rp15 – Rp15 sepanjang hari.

Volume perdagangan tercatat mencapai 2,04 juta saham dengan nilai transaksi sebesar Rp30,54 miliar. Aktivitas perdagangan saham ZINC melibatkan 71 transaksi, menunjukkan likuiditas yang cukup tinggi.

Rata-rata harga saham ZINC berada pada Rp15,00 per saham. Dari sisi valuasi, Price to Earnings Ratio (PER) saham ini berada di angka -4,76, mengindikasikan kerugian perusahaan atau hasil negatif dalam perhitungan laba bersih per saham. Sementara itu, Price to Book Value Ratio (PBVR) tercatat sebesar 0,52, menunjukkan bahwa harga saham ZINC diperdagangkan di bawah nilai bukunya.

Kapitalisasi pasar PT Kapuas Prima Coal Tbk mencapai Rp378,75 miliar, menjadikan perusahaan ini salah satu pemain penting di sektor pertambangan Indonesia.

Meskipun pergerakan harga saham ZINC hari ini cenderung stagnan, aktivitas perdagangan yang cukup aktif mengindikasikan adanya minat dari investor untuk terus memantau perkembangan perusahaan ini.

Profil PT Kapuas Prima Coal

PT Kapuas Prima Coal, perusahaan yang bergerak dalam sektor pertambangan dan perdagangan, telah berdiri sejak tahun 2005. Awalnya menghasilkan bijih besi, namun sejak 2014, perusahaan beralih fokus ke produksi Galena (PbS) mengingat kondisi pasar bijih besi yang menurun drastis.

Galena (PbS) ini kemudian diolah menjadi konsentrat Timbal (Pb), Zinc (Zn), dan Perak (Ag) dengan teknologi terbaik untuk memastikan hasil yang optimal. Wilayah penambangan mereka memiliki izin seluas 5,569 Ha dengan potensi besar dalam penambangan Galena (PbS).

Kunci keberhasilan operasional perusahaan meliputi menjaga biaya rendah, meningkatkan cadangan dan produksi, serta alokasi modal yang efisien. Perusahaan juga menekankan komitmen terhadap kesejahteraan dan keselamatan para pekerja, berkontribusi kepada komunitas lokal di sekitar tambang, serta berkomitmen pada pelestarian lingkungan.

Kapuas Prima Coal telah menunjukkan kinerja keuangan yang kuat sejak go public di Bursa Efek Indonesia pada 2017. Perusahaan terus meningkatkan produksi dan penjualannya, serta berfokus pada efisiensi operasional untuk menjaga profitabilitas.

Dengan permintaan global untuk mineral yang terus meningkat, Kapuas Prima Coal berada di posisi yang baik untuk memanfaatkan peluang pasar. Perusahaan berencana untuk memperluas operasinya dan meningkatkan kapasitas produksinya untuk memenuhi permintaan yang terus berkembang. Selain itu, dengan fokus pada keberlanjutan, Kapuas Prima Coal berkomitmen untuk terus menerapkan praktik penambangan yang bertanggung jawab, yang akan memastikan kelangsungan operasionalnya dalam jangka panjang.(pin/*)