KABARBURSA.COM – Dua emiten beras PT Buyung Poetra Sembada Tbk (HOKI) dan PT Wahana Inti Makmur Tbk (NASI) semakin pulen lantaran hampir seluruh harga komoditas pangan pokok terpantau melonjak, terutama beras.
Berdasarkan data panel harga Badan Pangan Nasional (Bapanas), harga beras jenis premium naik 1,10 persen menjadi Rp15.650 per kilogramnya. Sementara, beras medium naik 0,07 persen menjadi Rp13.540 per kiloramnya. Hal serupa terjadi pada beras stabilisasi pasokan dan harga pangan (SPHP) yang naik 0,88 persen menjadi Rp12.680 per kilogramnya.
Senior investment information Mirae Asset Sekuritas Indonesia Nafan Aji Gusta, berharap tidak terjadi penguatan harga komoditas pangan global. Sebab, kenaikan harga pangan ini bukan hanya dari faktor supply and deman, tetapi juga dipengaruhi oleh faktor geopolitik. Karenanya, ia kemudian tidak merekomendasikan untuk membeli saham emiten beras, lantaran harganya secara global tidak terjadi penguatan dan tidak terlalu tinggi.
Laba Bersih HOKI Kwartal Satu Capai Rp14,5 Miliar
HOKI di kwartal pertama tahun ini memang sangat beruntung. Emiten beras ini mencatatkan lonjakan kenaikan laba bersih dari Rp20 juta menjadi Rp14,5 miliar. Sungguh kenaikan yang sangat fantastis. Peningkatan perolehan ini didukung oleh penjualan yang juga naik 15,6 persen menjadi Rp500,1 miliar, dari Rp432,6 miliar di kwartal pertama 2023.
Begitu pula dengan laba kotor HOKI yang naik 71,2 persen dari kwartal pertama 2023 yang sebesar Rp24,6 miliar menjadi Rp42,1 miliar. Untuk laba usahanya naik sebesar Rp17,4 miliar. Ini artinya, HOKI sukses membalikkan situasi kwartal pertama tahun lalu yang menderita kerugian usaha sebesar Rp1,4 miliar.
HOKI pun selalu konsisten melakukan transformasi bisnis ke sektor Fast Moving Consumers Goods (FMCG) dengan membagikan dividen kepada para pemegang saham. Pada Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan (RUPST) 25 Juni kemarin pun HOKI membagikan dividen sebesar Rp9,68 miliar atau Rp1 untuk setiap lembarnya. Sementara, cum date dividen jatuh pada 3 Juli kemarin dan pembayarannya dilaksanakan pada 26 Juli 2024.
Untuk transformasi bisnis HOKI ke sektor FMCG berjalan sesuai harapan. Terlihat adanya pertumbuhan yang cukup pesat pada penjualan produk FMCG Perseroan, yaitu beras khusus DailyMeal. Produk FMCG HOKI sendiri berfokus pada produk beras sehat alternatif, seperti beras jagung, beras singkong dan beras merah pulen.
Genjot Anak Usaha
Di lain cerita, HOKI telah menyewakan ruang kantor kepada anak usahanya PT Hoki Distribusi Niaga (HDN), untuk periode kurang dari satu tahun. Perjanjian sewa ini berlaku selama tujuh bulan, mulai dari 1 Juni 2024 hingga 31 Desember 2024.
Guna meningkatkan kinerja HDN, Buyung Poetra telah menerapkan berbagai strategi. Mereka berusaha memperluas daerah dan jaringan pemasaran dengan cara memasarkan produk beras, Beras Khusus, dan Beras Analog melalui berbagai jalur distribusi.
HDN telah menjalin kerja sama dengan berbagai jenis pelanggan, termasuk pelanggan modern trade (pasar modern, supermarket, toko buah modern, dan lain-lain), pelanggan general trade (pasar tradisional, toko sembako, toko khusus beras, dan lain-lain), serta pelanggan e-commerce.
Dengan strategi penjualan produk melalui jalur distribusi yang bervariasi ini, HDN berharap dapat memperluas area pemasarannya.
HDN juga terus melakukan riset dan pengembangan produk sejalan dengan visi mereka untuk menciptakan produk yang bermanfaat bagi kesehatan dan meningkatkan profitabilitas perusahaan. Selain itu, HDN berupaya memperkuat citra merek produk mereka. Mereka memahami pentingnya kekuatan merek sebagai daya tarik konsumen, dengan menonjolkan ciri khas yang membedakan produk mereka dari produk lain, serta menjaga kualitas sebagai prioritas utama.
HDN dikenal sebagai salah satu pelopor dalam beras jagung dan beras singkong di Indonesia, sehingga produk yang mereka jual memiliki keunikan tersendiri. Preferensi konsumen cenderung mengutamakan rasa dibandingkan kesehatan, serta lebih memilih produk kesehatan seperti obat-obatan dan multivitamin. Konsumen juga memiliki stigma bahwa makanan sehat cenderung tidak enak.
Oleh karena itu, HDN secara aktif meningkatkan pemasaran dengan membangun perspektif bahwa produk Beras Khusus dan Beras Analog mereka termasuk dalam kategori makanan sehat, karena tinggi serat, bebas gula, serta memiliki tekstur pulen dan harum.
HDN berusaha menjalankan langkah-langkah proaktif untuk menekan biaya operasi. “Untuk mempertahankan profitabilitas, kami meluncurkan dan berinvestasi dalam inisiatif penghematan biaya, seperti memproduksi sendiri produk dan mengimplementasikan proses kerja yang lebih efisien,” ujar Muliati, Direktur Buyung Poetra.(*)