Scroll untuk baca artikel

Emiten Pengelola Starbuck Rugi Rp22 Miliar

×

Emiten Pengelola Starbuck Rugi Rp22 Miliar

Sebarkan artikel ini
starbuck
PT Map Boga Adiperkasa Tbk (MAPB) mencatatkan kerugian sebesar Rp22,23 miliar pada kuartal I tahun 2024 (Foto: TikTok @waglali)

KABARBURSA.COM – PT Map Boga Adiperkasa Tbk (MAPB), emiten pengelola Starbuck di Indonesia, mencatatkan kerugian sebesar Rp22,23 miliar pada kuartal I tahun 2024. Angka ini anjlok jika dibandingkan akhir tahun lalu yang mencatatkan laba bersih Rp13,65 miliar.

Sebagai informasi, MAPB adalah anak perusahaan dari Grup MAP yang bergerak di industri kafe dan restoran di Indonesia. Mereka mengoperasikan merek-merek terkenal seperti Starbucks, Pizza Marzano, Krispy Kreme, Cold Stone Creamery, Godiva, PAUL Bakery, Genki Sushi, dan Subway.

Berdasarkan laporan keuangan MAPB, kerugian mereka disebabkan oleh penurunan penjualan yang mencapai Rp787,63 miliar pada akhir Maret 2024, turun dari angka penjualan sebesar Rp956,82 miliar yang tercatat pada tahun 2023 sebelumnya.

Sementara, pendapatan MAPB tercatat sebesar Rp787,63 miliar, atau terkontraksi dari tahun sebelumnya Rp956,83 miliar. Adapun beban pokok penjualannya tercatat sebesar Rp237,4 miliar di akhir Maret 2024.

Dalam public expose tahunan, manajemen menyampaikan bahwa pihaknya terimbas aksi boikot produk-produk “berbau” Israel. Manajemen juga menyesalkan bahwa aksi boikot menyebabkan penurunan penjualan, sehingga perusahaan harus memangkas biaya.

“Kita berkewajiban memberikan informasi kepada masyarakat bahwa aksi boikot ini seharusnya tidak terjadi, karena hal ini benar-benar berdampak pada kami,” tulis manajemen MAPB dalam suaran persnya, Rabu, 10 Juli 2024.

MAPB mengaku telah mengambil beberapa inisiatif untuk mengurangi biaya. “Sebagai contoh,kami telah menunda pembukaan gerai baru dan memutuskan untuk menutup beberapa gerai yang tidak menguntungkan. Kami juga memindahkan sebagian sumber daya kami ke divisi lain, seperti divisi teknologi/digital, di mana kami melihat potensi pertumbuhan yang lebih besar. Ini adalah salah satu contoh inisiatif pengurangan pengeluaran biaya,” lanjutnya.

Manajemen MAPB juga memastikan perusahannya adalah perusahaan Indonesia yang tidak berhubungan dengan Israel atau Amerika Serikat (AS).

“Dengan memboikot Starbucks, hal ini memberikan dampak kepada masyarakat Indonesia,” pungkasnya.

Sementara itu, Komisaris Independen, Alok Chandra Misra, mengundurkan diri dari perseroan sejak 8 Juli 2024.

“Perseroan telah menerima surat pengunduran diri Bapak Alok Chandra Misra dari jabatannya selaku komisaris independen perseroan efektif terhitung sejak 8 Juli 2024,” ungkapnya.

Sebelumnya, Direktur Utama MAPB Anthony Cottan juga mengundurkan diri sejak Maret 2024. Surat pengunduran diri itu diajukan pada 27 Februari 2024.