KABARBURSA.COM – Bursa Efek Indonesia (BEI) melaporkan bahwa investor asing mencatatkan penjualan bersih sebesar Rp2,7 triliun sepanjang tahun 2024, dari 1 Januari hingga 19 Juli 2024.
Menurut data BEI, pada perdagangan akhir pekan ini, Jumat, 19 Juli 2024, investor asing mencatatkan pembelian bersih sebesar Rp86,17 miliar. Namun, sepanjang tahun 2024, mereka mencatatkan penjualan bersih sebesar Rp2,78 triliun.
Selama periode 15-19 Juli 2024, perdagangan saham ditutup di zona merah. Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) turun 0,45 persen ke level 7.294 pada penutupan perdagangan pekan ini, dari posisi 7.327 pada penutupan pekan lalu.
Berdasarkan data BEI, kapitalisasi pasar bursa juga menyusut sebesar 0,96 persen menjadi Rp12.358 triliun dari Rp12.478 triliun pada pekan sebelumnya.
“Perubahan juga turut terjadi pada rata-rata volume transaksi harian sepekan sebesar 5,30 persen menjadi 16,488 miliar lembar saham dari 17,411 miliar lembar saham pada penutupan pekan sebelumnya,” demikian tertulis dalam data BEI.
Kemudian, rata-rata nilai transaksi harian bursa selama sepekan turun 8,23 persen menjadi Rp9,601 triliun dari Rp10,463 triliun pada pekan sebelumnya.
Total emisi obligasi dan sukuk yang sudah tercatat sepanjang tahun 2024 adalah 92 emisi dari 60 emiten senilai Rp77,28 triliun. Dengan pencatatan ini, maka total emisi obligasi dan sukuk yang tercatat di BEI berjumlah 603 emisi dengan nilai nominal outstanding sebesar Rp487,72 triliun dan USD54,758 juta, yang diterbitkan oleh 134 emiten.
Surat Berharga Negara (SBN) tercatat di BEI berjumlah 186 seri dengan nilai nominal Rp6.049,24 triliun dan USD502,10 juta. Selain itu, di BEI telah tercatat sebanyak 10 emisi EBA dengan nilai Rp2,93 triliun.
IHSG mengalami penurunan sebesar 0,45 persen selama sepekan, berakhir pada level 7.294,49 untuk periode 15-19 Juli 2024.
Ini merupakan koreksi setelah sebelumnya mengalami penguatan sebesar 1,02 persen pada minggu lalu.
Dari lima hari perdagangan dalam pekan ini, IHSG mencatat penurunan pada empat hari di antaranya.
Investor asing mencatatkan net buy atau pembelian bersih sebesar Rp754,84 miliar pada pekan ini. Angka ini lebih kecil dibandingkan net buy pada pekan sebelumnya yang mencapai Rp1,56 triliun.
Namun, sejak awal tahun, investor asing masih mencatatkan net sell atau penjualan bersih sebesar Rp2,78 triliun.
Analis MNC Sekuritas Herditya Wicaksana mengatakan, penurunan IHSG di pekan ini merupakan hal yang wajar. Ini mengingat IHSG mencatatkan penguatan signifikan selama empat minggu berturut-turut.
Pelemahan IHSG banyak dipengaruhi oleh sentimen global, terutama perlambatan ekonomi China. Pada awal pekan lalu, data menunjukkan bahwa produk domestik bruto (PDB) China untuk kuartal II 2024 tumbuh sebesar 4,7 persen secara tahunan (YoY), turun dari 5,3 persen YoY pada kuartal I 2024. Penurunan ini menambah kekhawatiran investor mengenai prospek ekonomi global, yang berdampak negatif pada IHSG.
Kedua, pelemahan IHSG juga dipengaruhi oleh meningkatnya ekspektasi investor terhadap kemungkinan pemangkasan suku bunga oleh Federal Reserve pada bulan September 2024. Ekspektasi ini timbul setelah pidato dari The Fed yang menunjukkan sikap dovish, atau cenderung lebih berhati-hati dan mendukung kebijakan moneter yang lebih longgar.
“Dari data konsensus juga menunjukkan adanya peningkatan probabilitas menjadi 91,7 persen untuk pemangkasan menjadi 5 persen sampai dengan 5,25 persen,” ujar Herditya, Jumat, 19 Juli 2024.
Dari domestik, Bank Indonesia (BI) masih menahan BI rate di angka 6,25 persen. Selain itu, nilai tukar rupiah terhadap dolar AS juga masih menunjukkan pelemahan.
Untuk Senin, Herditya memperkirakan, IHSG berpeluang menguat terbatas dengan support di 7.209 dan resistance di 7.317.
“Pergerakan IHSG masih dipengaruhi oleh pergerakan nilai tukar rupiah dan komoditas dunia. Selain itu, akan ada rilis data suku bunga China di pekan depan,” paparnya.
Untuk emiten, Herditya merekomendasikan investor untuk mencermati PT Astra Otoparts Tbk (AUTO) dengan target harga Rp2.290-Rp2.340 per saham, PT Midi Utama Indonesia Tbk (MIDI) Rp418-Rp430 per saham, dan PT Indofood Sukses Makmur Tbk (INDF) Rp6.175-Rp6.275 per saham.
Berikut tujuh indeks sektoral turun saat IHSG melemah sepanjang pekan:
Sektor barang baku anjlok paling dalam, yakni 1,58 persen
Sektor infrastruktur ambrol 1,16 persen.Sektor properti dan real estat turun 0,60 persen
Sektor teknologi melemah 0,31 persen
Sektor kesehatan melorot 0,22 persen
Sektor keuangan melemah 0,03 persen
Sektor perindustrian turun tipis 0,01 persen.
Sementara, Empat sektor masih mampu menguat saat IHSG turun yaitu:
Sektor energi melonjak 1,71 persen
Sektor transportasi dan logistik melaju 1,42 persen
Sektor barang konsumsi nonprimer naik 1,35 persen
Sektor barang konsumsi primer menguat 0,45 persen.
Meski menguat dalam dua hari perdagangan terakhir, saham PT Barito Renewables Energy Tbk (BREN) yang merupakan saham dengan kapitalisasi pasar terbesar kedua, menjadi top laggards IHSG sepekan terakhir.
Top laggards adalah saham-saham yang menyumbang penurunan terbesar pada indeks.
Berikut 10 top laggards IHSG sepekan:
BREN -7,67 persen
AMMN -3,42 persen
TLKM -2,48 persen
BYAN -2,18 persen
BRPT -6,64 persen
AMRT -1,71 persen
MDKA -2,5 persen
UNVR -4,11 persen
TOWR -3,7 persen
MBMA -2,36 persen
Sedangkan 10 top leaders yang memberikan kontribusi pada penguatan IHSG sepekan adalah:
BMRI 1,56 persen
ADRO 9,54 persen
UNTR 4,89 persen
BBCA 0,5 persen
BBNI 1,49 persen
ICBP 4,1 persen
GEMS 14,53 persen
DCII 3,61 persen
INDF 2,1 persen
KPIG 8,82 persen
Berikut adalah 10 saham dengan persentase kenaikan dan penurunan harga terbesar selama periode 15 sampai dengan 19 Juli 2024:
Top Gainers IHSG Sepekan
1. RICY 61,29 persen
2. PEGE 42,86 persen
3. EMDE 33,01 persen
4. MSKY 30,65 persen
5. IOTF 30,00 persen
6. FORU 24,76 persen
7. PART 23,44 persen
8. BSBK 22,03 persen
9. GUNA 21,48 persen
10. BDKR 21,43 persen
Top Loser IHSG Sepekan
1. PTMP -33,33 persen
2. LIVE -21,48 persen
3. AMIN -15,43 persen
4. BAPA -13,79 persen
5. KIJA -13,73 persen
6. NFCX -12,35 persen
7. BELL -11,86 persen
8. SSMS 10,66 persen
9. MCAS -10,66 persen
10. SURI -10,46 persen.
Penurunan harga saham BREN dalam tiga hari pertama perdagangan minggu ini menyebabkan kapitalisasi pasar BREN merosot sebesar Rp97 triliun. Akibatnya, posisi BREN turun ke peringkat kedua pada akhir pekan ini. (*)