Scroll untuk baca artikel
Market Hari Ini

IHSG Menghijau, Rupiah Loyo Hadapi Dolar AS

×

IHSG Menghijau, Rupiah Loyo Hadapi Dolar AS

Sebarkan artikel ini
MGL0835 11zon
Ilustrasi usaha valuta asing atau valas. (Foto: Kabar Bursa/Abbas Sandji)

KABARBURSA.COM – Rupiah spot membuka perdagangan pekan ini dengan melemah. Senin, 22 Juli 2024 pukul 09.07 WIB, nilai rupiah terhadap dolar Amerika Serikat (AS) berada di level Rp 16.235, menunjukkan penurunan sebesar 0,27 persen dibandingkan dengan penutupan pekan sebelumnya di Rp16.191 per dolar AS.

Di kawasan Asia, rupiah memimpin pelemahan mayoritas mata uang terhadap dolar AS. Selain rupiah, mata uang Taiwan melemah 0,25 persen, diikuti oleh peso Filipina yang turun 0,22 persen, yen Jepang yang mengalami penurunan 0,06 persen, yuan China yang melemah 0,04 persen, baht Thailand yang juga mengalami penurunan 0,04 persen, dan dolar Singapura yang terkoreksi sebesar 0,007 persen terhadap dolar AS.

Namun, beberapa mata uang Asia lainnya justru menguat terhadap dolar AS pagi ini. Won Korea menguat 0,11 persen, ringgit Malaysia naik 0,03 persen, dan dolar Hong Kong mengalami kenaikan 0,01 persen terhadap dolar AS.

Indeks dolar, yang mencerminkan nilai tukar dolar AS terhadap sejumlah mata uang utama dunia, saat ini berada di level 104,35. Angka ini menunjukkan penurunan dari posisi akhir pekan sebelumnya yang mencapai 104,39.

IHSG Menghijau

Sementara itu, Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) membuka perdagangan awal pada Senin, 22 Juli 2024 di zona hijau dan menguat 21,75 poin atau 0,30 persen ke posisi 7.316,25.

Sementara itu, kelompok 45 saham unggu (LQ45) naik 4,43 poin atau 0,48 persen ke posisi 923,96.

Mirae Sekuritas mencatat IHSG tutur 0,4 persen di akhir pekan lalu, ditutup di level 7294,5, dan melemah 0,5 persen selama sepekan.

Di saat yang sama, laju rupiah pada pekan lalu ditutup pada level Rp16,190 per dolar AS, setelah sempat menguat pada hari Rabu menjadi Rp16,100 per dolar AS. Selama sepekan, Rupiah melemah 0,3 persen.

“Kami memandang pelemahan selama sepekan ini sebagai koreksi sementara, mengingat baik IHSG maupun rupiah mengalami penguatan signifikan sepanjang Juli,” jelas Mirae Sekuritas dalam risetnya.

Selama Juli 2024, IHSG dan rupiah masing-masing melemah sebesar 3,3 persen dan 1,1 persen.

Sejak penutupan terendah tahun ini pada 19 Juni 2024 di level 6.726,9, IHSG menguat 8,4 persen. Penguatan tersebut didorong oleh saham-saham yang memiliki fundamental kuat, khususnya saham-saham unggulan sektor perbankan seperti BRI, Bank Mandiri, dan BCA yang menguat masing-masing sebesar 19,5 persen, 13,5 persen, dan 11,9 persen hingga penutupan pekan lalu.

“Posisi IHSG saat ini hanya terpaut 1,9 persen dari posisi tertinggi 7.433,3 yang dicapai pada 14 Maret 2024. Namun, tantangan ke depan masih besar untuk merebut kembali posisi rekor tersebut, mengingat perekonomian yang melambat dan tingginya suku bunga,” tegas Mirae.