KABARBURSA.COM – Meskipun harga Bitcoin sempat merosot setelah keputusan mengejutkan Presiden AS Joe Biden untuk tidak mencalonkan diri dalam pemilihan presiden, antusiasme para pedagang dan penggemar kripto tetap membara.
Mata uang kripto terbesar ini kembali bangkit dari penurunan sebelumnya, menetap di kisaran USD68.000 pada Minggu malam 21 Juli 2024 di New York. Pasar bereaksi terhadap kemungkinan pertarungan politik antara Donald Trump dan Kamala Harris.
Kenaikan harga ini mencerminkan pandangan pasar bahwa Partai Demokrat di bawah Kamala Harris tidak dapat menandingi Trump dalam perebutan Gedung Putih. Harapan bahwa era baru Bitcoin akan muncul di bawah presiden AS yang pro-kripto semakin menguat, menurut Tony Sycamore, analis pasar di IG Australia Pty.
Di X, tempat Elon Musk menggunakan avatar bermata laser yang menjadi simbol antusiasme Bitcoin, akun-akun kripto populer merayakan reli yang sedang berlangsung.
“Kami berharap pasar akan menjadi lebih dapat diinvestasikan di bawah pemerintahan Trump,” ujar Benjamin Celermajer, wakil kepala investasi di Magnet Capital, Ia memperkirakan token dengan nilai riil akan berkinerja baik, mengutip koin yang terkait dengan protokol Maker, Aave, dan Lido.
Trump, yang belakangan ini semakin pro-kripto, dijadwalkan berbicara pada konferensi besar Bitcoin di Nashville pada 27 Juli. Kandidat presiden dari Partai Republik ini juga akan menjadi tuan rumah penggalangan dana setelah konferensi tersebut, dengan peserta diharapkan menyumbangkan USD844.600 per kursi. Sementara itu, posisi Kamala Harris tentang kripto masih belum jelas karena dia belum menunjukkan dukungan atau penolakan terhadap industri ini, kata Celermajer dari Magnet Capital.
Teong Hng, CEO perusahaan investasi kripto Satori Research, menyatakan bahwa aktivitas di pasar opsi yang diperdagangkan di luar bursa menunjukkan bahwa Bitcoin akan segera mencapai level tertinggi sepanjang masa. Minat yang meningkat terhadap kontrak Desember 2024 dengan harga kesepakatan USD100.000 mengindikasikan optimisme investor institusional.
Hng memperkirakan akan terjadi reli kuat di akhir tahun, dipicu oleh kemenangan Trump. Performa Bitcoin yang relatif kuat selama seminggu terakhir, seiring dengan meningkatnya seruan agar Biden mundur, kontras dengan pelemahan saham.
Selain itu, momentum yang mendasari arus masuk baru-baru ini ke dana yang diperdagangkan di bursa yang didukung Bitcoin menunjukkan potensi kenaikan harga ke USD70.000, tulis Chris Weston, kepala penelitian di Pepperstone Group, dalam sebuah catatan.
Tahun 2024 menghadirkan peluang dan tantangan bagi investor kripto. Penting untuk melakukan riset dan memahami risiko sebelum berinvestasi. Diversifikasi portofolio dan strategi investasi yang hati-hati direkomendasikan.
Tahun 2024 membawa berbagai sentimen bagi pasar kripto, dengan pergerakan yang dinamis dan penuh spekulasi. Bitcoin Halving April 2024: Peristiwa ini akan membagi dua jumlah Bitcoin baru yang dihasilkan setiap blok, berpotensi mengurangi pasokan dan mendorong harga.
Pengesahan Bitcoin Spot ETF: Persetujuan oleh regulator AS untuk Exchange Traded Fund (ETF) Bitcoin Spot dapat meningkatkan aksesibilitas dan menarik investor institusional, berdampak positif pada harga.
Adopsi Kripto yang Meningkat: Penggunaan kripto untuk pembayaran dan investasi terus tumbuh, didorong oleh perusahaan besar dan negara. Ketidakpastian Ekonomi Global: Inflasi, suku bunga, dan geopolitik dapat memengaruhi sentimen pasar secara keseluruhan, termasuk kripto.
Awal Tahun: Sentimen positif didorong oleh Bitcoin Halving dan pasar bullish. Harga Bitcoin mencapai lebih dari USD70.000 pada April 2024.
Pertengahan Tahun: Volatilitas meningkat, dengan koreksi harga di tengah ketidakpastian ekonomi dan penundaan persetujuan Bitcoin Spot ETF.
Sisa Tahun: Sentimen berhati-hati, dengan prospek tergantung pada persetujuan ETF, adopsi kripto, dan kondisi makroekonomi.
Analis Memperkirakan kenaikan harga Bitcoin yang signifikan, mencapai USD100.000 atau lebih tinggi, didorong oleh halving dan adopsi. Lebih berhati-hati, memprediksi pergerakan harga yang sideways dengan potensi koreksi di tengah volatilitas pasar.
Presiden Joe Biden mengumumkan pengunduran dirinya dari pemilihan presiden 2024 pada 21 Juli 2024. Keputusan ini diambil setelah sejumlah tekanan dari dalam partainya, terutama terkait kekhawatiran akan kemampuan fisiknya untuk menyelesaikan masa jabatan berikutnya. Penampilan Biden yang dianggap kurang meyakinkan dalam debat pertama melawan Donald Trump juga memicu lebih banyak desakan dari rekan-rekannya di Partai Demokrat untuk mundur.
Biden menyebutkan bahwa langkah ini diambil demi kepentingan terbaik bagi Partai Demokrat dan negara. Dia menyoroti pencapaian pemerintahannya, termasuk pertumbuhan ekonomi, reformasi kesehatan, dan legislasi lingkungan sebagai beberapa tonggak penting yang telah dicapai selama masa kepemimpinannya.
Dengan mengundurkan diri, Biden mendukung Wakil Presiden Kamala Harris sebagai kandidat dari Partai Demokrat. Harris diharapkan dapat menggalang dukungan partai untuk menghadapi kandidat dari Partai Republik, termasuk Donald Trump. (*)
