Scroll untuk baca artikel
Market Hari Ini

Tetap di Harga Gocap, GOTO Terus Diburu Lima Investor Asing

×

Tetap di Harga Gocap, GOTO Terus Diburu Lima Investor Asing

Sebarkan artikel ini
GOTO lagi
GOTO - Community Lead Indo Premier Sekuritas (IPOT) Angga Septianus memprediksi Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) ditutup di zona hijau pada Januari 2025.. Foto: Int

KABARBURSA.COM – Saham PT GoTo Gojek Tokopedia (GOTO) stabil di angka Rp50 hingga Rp52 per lembarnya. Disebut sebagai saham sejuta umat di Bursa Efek Indonesia (BEI), sepertinya GOTO tidak akan menaikkan harga dalam waktu dekat. Pergerakannya pun sideways, terutama jelang rilis kinerja keuangan perusahaan untuk kuartal kedua 2024.

Tapi siapa sangka, meskipun menjual saham gorengan GOTO terus dilirik investor asing. Tercatat ada lima perusahaan investasi asing yang terus mengoleksi sahamnya selama sepekan ini. Apa saja?

  1. Fidelity International Limited (FIL) Ltd, perusahaan investasi global asal Amerika Serikat, menjadi pemborong terbesar saham GOTO pekan lalu dengan total pembelian mencapai 144,3 juta lembar saham.
  2. Saham GOTO menjadi favorit Mitsubishi Motors Corp, produsen mobil multinasional Jepang, yang memborong sebanyak 60,7 juta lembar saham.
  3. Crédit Agricole Group turut berinvestasi dengan membeli 58,3 juta lembar saham GOTO. Crédit Agricole Group merupakan sponsor keuangan terbesar bagi ekonomi Prancis, bank terbesar ke-10 di dunia berdasarkan total aset, dan salah satu bank terkemuka di Eropa. Grup ini juga merupakan pengelola aset terkemuka di Eropa dan salah satu bank terkemuka dalam pembiayaan proyek.
  4. PT Indo Premier Securities menduduki urutan keempat dengan pembelian 52,6 juta lembar saham. Indo Premier adalah perusahaan penyedia jasa keuangan terintegrasi di pasar modal Indonesia.
  5. Credit Suisse Group AG yang memborong 32,5 juta lembar saham. Credit Suisse adalah perusahaan manajemen kekayaan yang mengkhususkan diri dalam perbankan investasi dan berbagai aktivitas manajemen kekayaan.

Kinerja Keuangan GOTO Meningkat

GOTO fokus membidik target profitabilitas seiring meningkatnya biaya pendanaan. Kinerja keuangan perusahaan pada kuartal I 2024 terus menunjukkan peningkatan. Pendapatan bersih melonjak 22 persen menjadi Rp4,08 triliun dari Rp3,33 triliun pada kuartal I 2023.

Pendapatan terbesar berasal dari pos imbalan jasa sebesar Rp1,58 triliun atau 39 persen dari total pendapatan, disusul pendapatan jasa pengiriman Rp1,38 triliun, jasa pinjaman Rp285 miliar, imbalan iklan Rp264 miliar, jasa e-commerce (Tokopedia) Rp110 miliar, dan pendapatan lain-lain sebesar Rp458 miliar.

Meskipun mencatatkan rugi bersih atribusi entitas induk sebesar Rp861,91 miliar pada tiga bulan pertama tahun ini, GOTO berhasil memangkas kerugian hingga 78 persen dibandingkan periode yang sama tahun lalu yang mencapai Rp3,86 triliun. Ini merupakan rugi bersih terendah dalam sejarah GOTO sejak tercatat di BEI pada 2022.

Perubahan Kepemimpinan di GOTO

PT GoTo Gojek Tokopedia Tbk (GOTO) juga mengumumkan rencana penunjukkan Chief Financial Officer (CFO) baru, yakni Simon Tak Leung Ho, yang akan menggantikan Jacky Lo. Simon Ho diajukan menjadi kandidat Direktur baru GOTO dan akan dimintakan persetujuan dalam Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa (RUPSLB) pada 30 Agustus 2024, bersamaan dengan persetujuan pengunduran diri Jacky Lo.

Jacky Lo, yang telah menjabat sebagai Direktur dan CFO GOTO sejak 2021, bertanggung jawab memimpin semua tim dan fungsi keuangan GoTo, termasuk perencanaan dan analisis keuangan, akuntansi dan pelaporan, serta pajak dan perbendaharaan. Sebelum bergabung dengan GOTO, Jacky adalah mantan CFO dan Treasurer Yum China.

Buyback GOTO

PT GoTo Gojek Tokopedia Tbk (GOTO) mengumumkan rencana ambisius untuk membeli kembali saham di Bursa Efek Indonesia (BEI) dengan nilai mencapai USD200 juta atau sekitar Rp3,2 triliun. Menurut Christopher Rusli, analis dari Mirae Asset Sekuritas Indonesia, langkah buyback ini adalah sinyal positif, mencerminkan komitmen mereka untuk meningkatkan nilai bagi para pemegang saham.

GoTo menunjukkan bahwa mereka tidak hanya fokus pada profitabilitas tetapi juga pada pertumbuhan. Meskipun demikian, kinerja GOTO pada kuartal I-2024 menunjukkan EBITDA penyesuaian negatif sekali lagi. Mirae memprediksi bahwa hasil kuartal II-2024 mungkin akan mengalami pelemahan, dipengaruhi oleh faktor musiman dan penurunan daya beli.

Christopher juga mencatat bahwa perusahaan teknologi saat ini beralih dari strategi pertumbuhan agresif menuju fokus pada margin kontribusi (CM) positif dan EBITDA yang disesuaikan. Ini telah mendorong berbagai metode pemotongan biaya, mulai dari PHK di sektor teknologi hingga perampingan segmen bisnis.

Secara keseluruhan, Mirae Asset Sekuritas Indonesia melihat prospek positif untuk PT GoTo Gojek Tokopedia Tbk (GOTO). “Sentimen positif di sektor teknologi dan potensi penurunan suku bunga pada semester II-2024 bisa menjadi dorongan signifikan bagi harga saham kedua perusahaan,” jelas Christopher Rusli, analis Mirae.

Mirae mempertahankan peringkat netral untuk sektor teknologi secara umum, tetapi memberikan rekomendasi beli untuk saham GOTO dengan target harga Rp80. Untuk saham BUKA, Mirae juga merekomendasikan beli dengan target harga Rp160.(*)