Scroll untuk baca artikel
Market Hari Ini

Laba IPCC Turun 1,8 Persen Kuartal II-2024, ini Penyebabnya

×

Laba IPCC Turun 1,8 Persen Kuartal II-2024, ini Penyebabnya

Sebarkan artikel ini
IPCC 1
IPCC - Tiga pimpinan PT Indonesia Kendaraan Terminal Tbk (IPCC) meningkatkan kepemilikan saham pada emiten yang bergerak di sektor logistik dan transportasi, khususnya dalam layanan terminal kendaraan. (Foto: IPCC)

KABARBURSA.COM – PT Indonesia Kendaraan Terminal Tbk (IPCC) mencatat laba bersih sebesar Rp80,68 miliar sepanjang kuartal II-2024. Angka ini naik 2,19 persen dibandingkan periode yang sama tahun sebelumnya, yang mencatatkan Rp78,91 miliar.

Kenaikan laba tersebut turut mengerek laba per saham menjadi Rp44,37 dari sebelumnya Rp43,40.

Berdasarkan laporan keuangan, Senin 22 Juli 2024, entitas usaha BUMN PT Pelabuhan Indonesia (Persero) atau Pelindo itu sejatinya mencatatkan pendapatan operasi sebesar Rp360,2 miliar, turun tipis sekitar 1,8 persen dari Rp366,9 miliar.

Secara rinci, total pendapatan tersebut didominasi oleh kontribusi pelayanan jasa terminal sebesar Rp340,9 miliar atau setara 94,64 persen.

Sisanya, pendapatan melalui pelayanan jasa barang sebesar Rp5,88 miliar. Pendapatan dari pelayanan rupa-rupa usaha serta pengusahaan tanah, bangunan, air, dan listrik masing-masing sebesar Rp4,89 miliar dan Rp8,50 miliar.

Di tengah penurunan pendapatan tersebut, beban pokok pendapatan justru naik 13,33 persen menjadi Rp224 miliar dari Rp194,1 miliar.

Akibatnya, laba kotor IPCC tercatat sebesar Rp136,1 miliar, menyusut dari Rp172,7 miliar pada periode yang sama tahun sebelumnya.

Meski demikian, IPCC mencatat penurunan beban keuangan sebesar 50,20 persen secara tahunan menjadi Rp15,61 miliar. Penurunan ini yang menyebabkan laba bersih IPCC naik meski tipis.

Sementara itu, IPCC mencatat total aset hingga akhir Juni 2024 sebesar Rp1,86 triliun, naik dari periode akhir Desember 2023 yang sebesar Rp1,78 triliun. Total liabilitas dan ekuitas masing-masing tercatat Rp679,8 miliar dan Rp1,19 triliun.

PT Indonesia Kendaraan Terminal Tbk (IPCC) adalah salah satu entitas usaha di bawah PT Pelabuhan Indonesia (Persero) atau Pelindo, yang mengkhususkan diri dalam layanan terminal kendaraan. Didirikan dengan tujuan menyediakan solusi logistik kendaraan yang efisien dan terpercaya, IPCC beroperasi sebagai terminal kendaraan terbesar di Indonesia. Mereka menangani berbagai jenis kendaraan, termasuk mobil, truk, bus, dan alat berat, baik untuk pasar domestik maupun ekspor-impor.

IPCC berkomitmen untuk mendukung pembangunan berkelanjutan. Perusahaan aktif dalam berbagai program Corporate Social Responsibility (CSR) yang mencakup pendidikan, lingkungan, dan kesejahteraan masyarakat sekitar.

Dengan visi yang kuat dan strategi yang terukur, PT Indonesia Kendaraan Terminal Tbk (IPCC) siap untuk terus tumbuh dan berkontribusi dalam sektor logistik kendaraan di Indonesia dan kawasan Asia.

Fitur Bisnis IPCC

  1. Pelayanan Jasa Terminal:
    • Bongkar Muat: Penanganan bongkar muat kendaraan dari dan ke kapal dengan fasilitas yang modern.
    • Penimbunan: Penyediaan ruang penyimpanan kendaraan sementara yang aman dan teratur.
    • Distribusi: Pengelolaan distribusi kendaraan ke berbagai tujuan di dalam dan luar negeri.
  2. Pelayanan Jasa Barang:
    • Logistik Kendaraan: Penyediaan solusi logistik yang mencakup seluruh rantai pasokan kendaraan, dari produsen hingga konsumen akhir.
  3. Pelayanan Rupa-Rupa Usaha:
    • Pengusahaan Tanah dan Bangunan: Penyewaan lahan dan bangunan untuk keperluan bisnis.
    • Penyediaan Air dan Listrik: Fasilitas infrastruktur dasar untuk mendukung operasi perusahaan dan mitra bisnis.

Visi dan Misi:

  • Visi: Menjadi terminal kendaraan terkemuka di Asia dengan layanan yang unggul dan inovatif.
  • Misi:
    • Menyediakan layanan terminal kendaraan yang efisien, handal, dan berkelas dunia.
    • Meningkatkan nilai tambah bagi pemegang saham dan seluruh pemangku kepentingan.
    • Mendukung pertumbuhan ekonomi nasional melalui pengelolaan logistik kendaraan yang optimal.

Kinerja Keuangan:

IPCC telah menunjukkan kinerja keuangan yang solid meskipun dihadapkan pada tantangan pasar. Pada kuartal II-2024, IPCC membukukan laba bersih sebesar Rp80,68 miliar, naik 2,19 persen dibandingkan periode yang sama tahun sebelumnya. Meski pendapatan operasi turun sedikit sekitar 1,8 persen menjadi Rp360,2 miliar, perusahaan tetap berhasil meningkatkan laba per saham menjadi Rp44,37 dari sebelumnya Rp43,40. Total aset perusahaan hingga akhir Juni 2024 tercatat sebesar Rp1,86 triliun.

Perubahan dalam kondisi ekonomi global dapat mempengaruhi volume kendaraan yang ditangani. Meningkatnya persaingan dari terminal kendaraan di negara tetangga. Perubahan dalam kebijakan dan regulasi dapat berdampak pada operasional dan strategi bisnis.

Peningkatan permintaan kendaraan listrik membuka peluang baru dalam logistik dan distribusi. Adopsi teknologi baru untuk meningkatkan efisiensi operasional dan layanan. Potensi ekspansi ke pasar internasional dan peningkatan kerja sama dengan mitra global.

Strategi Bisnis:

IPCC terus melakukan pengembangan dan penyempurnaan layanan untuk tetap kompetitif. Beberapa strategi bisnis utama meliputi:

  • Investasi dalam Infrastruktur: Peningkatan kapasitas dan modernisasi fasilitas terminal untuk meningkatkan efisiensi dan pelayanan.
  • Penguatan Tata Kelola: Implementasi sistem manajemen risiko yang baik dan tata kelola perusahaan yang transparan.
  • Diversifikasi Layanan: Pengembangan layanan baru dan inovatif untuk memenuhi kebutuhan pasar yang terus berkembang.(*)