KABARBURSA.COM – PT Waskita Karya (Persero) Tbk (WSKT), sebuah perusahaan konstruksi terkemuka, telah sukses menyelesaikan 64 dari total 83 Proyek Strategis Nasional (PSN) per Juli 2024. Proyek-proyek yang telah rampung ini mencakup berbagai sektor infrastruktur, termasuk 44 jalan tol dan delapan bendungan.
Proyek Jalan Tol dan Bendungan yang Selesai
Beberapa proyek jalan tol yang telah selesai meliputi:
- Serpong-Cinere
- Pejagan-Pemalang
- Pemalang-Batang
- Batang-Semarang
- Solo-Kertosono
- Pasuruan-Probolinggo
Proyek bendungan yang telah rampung meliputi:
- Tapin
- Way Sekampung
- Leuwikeris
- Margatiga
- Temef Paket 1
Selain itu, Waskita Karya juga berhasil menyelesaikan sejumlah proyek infrastruktur lainnya seperti Sistem Penyediaan Air Minum (SPAM) Umbulan Regional Provinsi Jawa Timur, Irigasi Tapin, dan Pengaman Pantai DKI Jakarta.
Proyek PSN yang Masih Berjalan
Waskita Karya masih mengerjakan 19 proyek PSN lainnya, termasuk:
- Delapan bendungan, seperti Bendungan Temef di Nusa Tenggara Timur yang hampir selesai dan Bendungan Bener Paket II di Purworejo, Jawa Tengah dengan progres hampir 50 persen.
- Empat proyek jalan tol, termasuk Jalan Tol Kayu Agung-Palembang-Betung (KAPB) Paket II di Sumatera Selatan dengan realisasi 35 persen.
- Tujuh proyek infrastruktur lainnya, seperti Jembatan Musi di Palembang yang telah mencapai lebih dari 70 persen kemajuan pembangunan.
Penghargaan dari Pemerintah
Atas kinerjanya yang luar biasa, Waskita Karya menerima penghargaan dari pemerintah sebagai salah satu dari 18 BUMN yang diapresiasi atas kontribusi dalam PSN. Penghargaan tersebut diserahkan langsung oleh Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto di Jakarta.
Direktur Utama Waskita Karya, Muhammad Hanugroho, mengungkapkan rasa syukurnya atas apresiasi ini dan menegaskan komitmen perusahaan untuk terus berkontribusi dalam pembangunan infrastruktur Indonesia.
“Proyek-proyek yang dikerjakan akan memberikan dampak positif bagi pembangunan dan peningkatan perekonomian nasional. Apalagi, beberapa proyek PSN yang dikerjakan perusahaan bahkan sudah selesai, salah satunya seperti Tol Cimanggis-Cibitung yang baru saja diresmikan,” ujar Oho.
Rekam Jejak Pembangunan Jalan Tol
Dalam sembilan tahun terakhir, Waskita Karya telah mengerjakan beberapa proyek jalan tol dengan total panjang 1.303 kilometer dari 2.800 kilometer yang dibangun sejak 2014 hingga 2023. Beberapa ruas jalan tol yang dikelola oleh Waskita Grup mencakup wilayah Jawa dan Sumatra, termasuk Kayu Agung-Palembang-Betung, Bekasi-Cawang-Kampung Melayu, Pemalang-Batang, Pasuruan-Probolinggo, Krian-Legundi-Bunder-Manyar, Bogor-Ciawi-Sukabumi, Cimanggis-Cibitung, Depok-Antasari, Cileunyi-Sumedang-Dawan, Gedebage-Tasikmalaya-Cilacap, Yogyakarta-Bawen, serta Kuala Tanjung-Tebing Tinggi-Parapat.
Manfaat Pembangunan Jalan Tol
Oho menjelaskan bahwa pembangunan jalan tol bertujuan untuk menghemat waktu tempuh, memperlancar lalu lintas di daerah yang telah berkembang, serta meningkatkan pelayanan distribusi barang dan jasa guna menunjang pertumbuhan ekonomi.
“Peran jalan tol juga sangat signifikan dalam meningkatkan keamanan dan kenyamanan masyarakat dalam berkendara,” kata Oho.
Dengan pencapaian ini, Waskita Karya terus menunjukkan dedikasi dan komitmennya dalam mendukung pembangunan infrastruktur di Indonesia, membawa manfaat yang signifikan bagi masyarakat dan perekonomian nasional.
Menteri Koordinator Bidang Perekonomian, Airlangga Hartarto, menyampaikan bahwa hingga Juli 2024, pemerintah telah menetapkan 233 Proyek Strategis Nasional (PSN). Dari jumlah tersebut, 218 adalah proyek dan 15 adalah program.
Nilai Investasi dan Penyerapan Tenaga Kerja
Airlangga menyebutkan bahwa total nilai investasi dari seluruh PSN ini diperkirakan mencapai Rp6.246,7 triliun. Selain itu, proyek-proyek ini juga telah berhasil menyerap tenaga kerja sebanyak 2,71 juta orang.
Kinerja Kawasan Ekonomi Khusus (KEK)
Pada semester pertama 2024, kinerja Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) menunjukkan hasil yang memuaskan. Realisasi investasi kumulatif di KEK mencapai Rp205,2 triliun dengan penyerapan tenaga kerja sebanyak 132.227 orang.
Kebijakan Satu Peta
Pemerintah mendorong percepatan implementasi Kebijakan Satu Peta sebagai bagian dari upaya konkret untuk mencapai target Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional (RPJMN) 2025-2024. Kebijakan Satu Peta ini bertujuan untuk menyediakan data spasial yang akurat yang dapat digunakan sebagai acuan dalam perencanaan pembangunan, termasuk pembangunan PSN dan pengembangan KEK.
Airlangga menekankan pentingnya Kebijakan Satu Peta dalam proses perizinan melalui Online Single Submission (OSS) dan tata ruang.
“Kebijakan Satu Peta ini menjadi penting karena Kebijakan Satu Peta menjadi bagian dari perizinan dalam OSS atau terkait dengan tata ruang. Ini juga strategis untuk pembangunan Proyek Strategis Nasional dan pengembangan Kawasan Ekonomi Khusus,” ujar Airlangga.
Dengan berbagai proyek dan program yang telah ditetapkan serta implementasi Kebijakan Satu Peta, diharapkan pembangunan infrastruktur dan pengembangan ekonomi di Indonesia dapat berjalan lebih efektif dan efisien, mendukung pertumbuhan ekonomi nasional secara keseluruhan.(*)