KABARBURSA.COM – PT Bank Syariah Indonesia Tbk (BSI) terus berupaya meningkatkan inklusi syariah lewat transaksi digital, salah satunya melalui BSI Mobile. Per Juni 2024, BSI mencatatkan pertumbuhan signifikan transaksi BSI Mobile sebesar 45,02 persen secara tahunan (year on year/yoy).
Direktur Utama BSI Hery Gunardi mengatakan bahwa hingga Juni 2024, jumlah pengguna BSI Mobile mencapai 7,1 juta pengguna dan mencatatkan jumlah transaksi sebesar 247,5 juta transaksi dengan volume mencapai Rp299 triliun.
Angka ini bertumbuh signifikan dibandingkan dengan pencapaian pada Juni 2023 ketika pengguna BSI Mobile tercatat mencapai 3,26 juta pengguna dengan jumlah transaksi sebanyak 170,7 juta transaksi dan volume transaksi Rp220,5 triliun.
Tidak hanya itu, sepanjang Januari hingga Juni 2024,fee based income (FBI) yang diperoleh melalui BSI Mobile mencapai Rp178,2 miliar atau tumbuh 37,09 persen secara tahunan. Menurut Hery, pertumbuhan luar biasa ini menunjukkan minat yang tinggi dari masyarakat Indonesia terhadap BSI Mobile, yang menawarkan fitur-fitur Islam universal.
Melihat minat masyarakat terhadap penggunaan BSI Mobile terus meningkat, Hery menegaskan bahwa perseroan akan terus melakukan inovasi dan strategi guna mempercepat akselerasi transaksi digital.
“BSI terus berkomitmen untuk berinovasi dan memperkokoh strategi yang dapat memberikan solusi layanan perbankan digital yang inklusif, modern, dan terintegrasi, salah satunya melalui aplikasi BSI Mobile,” ucapnya dikutip Rabu 24 Juli 2024
Ke depan, BSI Mobile diharapkan menjadi channel perbankan syariah yang modern dan inklusif, dan mudah digunakan sehari-hari sehingga dapat menjangkau lebih banyak masyarakat.
Strategi BSI
Salah satu strategi yang dilakukan untuk mengoptimalisasi BSI Mobile adalah dengan memberikan apresiasi kepada para nasabah melalui Program Hujan Rezeki BSI Mobile. Pada program Hujan Rezeki BSI Mobile periode 1 Oktober 2023 hingga 31 Maret 2024, BSI memberikan hadiah utama 1 unit mobil BMW 320i Sport dan beberapa hadiah menarik lainnya seperti Vespa, Smartphone, dan Tabungan E-Mas untuk nasabah setia BSI.
“Ini [Program Hujan Rezeki BSI Mobile] merupakan bentuk apresiasi kami kepada nasabah yang telah mempercayai kami, khususnya dalam penggunaan BSI Mobile. Ini juga menjadi salah satu cara BSI untuk mendekatkan perbankan syariah kepada masyarakat sebagai sahabat finansial, sosial, dan spiritual,” kata Hery.
Pergerakan Saham BRIS
Pengamat Pasar Modal yang juga pendiri Traderindo.com, Wahyu Laksono mengungkapkan strategi digital seperti online sangat penting dan menentukan arah jangka panjang nya.
Dia melihat BRIS jelas bergerak antisipatif strategis untuk jangka menengah dan panjang dimana potensi pasar digital dan online sangat besar
“Pertumbuhan transaksi online cukup mantap,” katanya kepada Kabar Bursa, Rabu 24 Juli 2024
Adapun Saham BRIS menunjukkan performa yang cukup baik dalam beberapa waktu terakhir. Konsolidasi saham ini terus menguat, mencatatkan kenaikan yang signifikan Year-to-Date (YTD) sebesar 49,98 persen.
Saat ini, BRIS sedang dalam fase konsolidasi bullish, bergerak dalam kisaran harga antara Rp 2.100 hingga Rp 3.000 per lembar saham. Bagi para investor, momen ini bisa menjadi peluang yang menarik. Jika harga saham BRIS turun di bawah Rp 2.100, disarankan untuk melakukan strategi buy on weakness.
“Di bawah 2100, Buy on weakness,” kata dia.
Sebaliknya, jika saham berhasil menembus level Rp 3.000, ada potensi kenaikan lanjutan yang bisa membawa harga menuju Rp 4.000.
Namun, investor perlu berhati-hati saat harga mendekati atau melebihi Rp 4.000 karena rentan terhadap koreksi. Pada titik ini, strategi sell on strength bisa menjadi langkah yang bijak untuk mengamankan keuntungan.
“Tapi, di dekat Atau atas 4000 rentan koreksi Sell On Strength,” tandas dia.
Bisnis Emas
PT Bank Syariah Indonesia Tbk (BSI) mencatat lonjakan signifikan dalam bisnis emas, dengan pertumbuhan 37,42 persen secara tahunan (YoY) hingga Mei 2024, mencapai total nilai Rp8,5 triliun.
Pertumbuhan ini terutama didorong oleh peningkatan investasi emas melalui pembiayaan cicil emas BSI, yang mengalami kenaikan sebesar 89,88 persen YoY.
“Hal ini menunjukkan kepercayaan dan minat masyarakat terhadap emas sebagai instrumen investasi masih sangat tinggi,” ujar Direktur Sales and Distribution BSI, Anton Sukarna, dalam keterangan tertulis di Jakarta, Senin 22 Juli 2024.
Anton menjelaskan, emas tetap menjadi pilihan investasi yang menarik karena sifatnya sebagai safe-haven dan kemampuannya melindungi nilai aset dari inflasi. Selain itu, tren harga emas yang terus meningkat juga menjadi faktor pendukung.
Produk emas di BSI dibagi menjadi tiga kategori: cicil emas, gadai emas, dan tabungan emas.